41 - Bersama

1.6K 62 6
                                    



Setelah banyaknya hal yang terjadi Vannya dan Gio sudah kembali berbaikan. Tidak ada obrolan lanjutan dari keduanya pasca perang dingin beberapa waktu lalu dan kehidupan mereka kembali seperti sebelumnya. Walau sesungguhnya banyak hal yang perlu dibicarakan dengan serius, tetapi keduanya masih sama sama enggan untuk kembali mengulik kisah rumit mereka.

Vannya yang isi kepalanya sudah terasa penuh tetap harus kembali berkutat dengan pekerjaannya seperti biasa. Tidak boleh ada yang mencampuri urusan pekerjaan dengan kehidupan pribadi untuk seseorang yang ingin hidup sebagai professional. Tetapi hari ini terasa semakin buruk karena ia melupakan bahwa Resya masihlah model untuk produk launching perusahaan.

Tidak, bukan hanya karena Resya model yang bekerja sama dengan perusahaan, namun hari ini Vannya harus bertemu dengan perempuan itu yang menjadi salah satu alasan kenapa kepalanya terasa bisa meledak karena terlampau banyaknya pikiran yang bercabang.

Tetapi untuk sekarang nasib baik masih memihak Vannya karena kedatangan Si model tidak melibatkan kehadirannya, dengan kata lain Vannya tidak harus bertemu dengan Resya pada pertemuan kali ini. Setidaknya Vannya masih bisa bernafas lega untuk menenangkan pikirannya

"Van, makan siang di kantin aja yuk hari ini. Gue lagi pengen banget makan oseng daging di kantin" Jessi menghampiri meja Vannya untuk mengajak diskusi menu makan siang mereka

"Delivery aja" Vannya langsung menoleh ke arah Jessi sembari menampilkan wajah memelasnya, karena sesungguhnya tempat paling aman untuk menghindari pasangan sejoli itu dengan tidak keluar dari teritori ruang kerjanya

"Delivery bakal lama Van, mau makanan lo sampai pas jam pulang kantor?" Perkataan Jessi merupakan kebeneran jam makan siang pasti kebanyakan restaurant menjadi sibuk karena banyaknya pesanan, sehingga akan membuat makan siang semakin lama

Bahu Vannya meluruh lesu tetapi ia memang tidak memiliki pilihan lain selain memilih kantin untuk makan siangnya kali ini "Ya udah, aku selesaiin kerjaan dikit"

"Oke" wajah Jessi dihiasi senyuman cerah saat Vannya setuju menemaninya makan di kantin

Dalam perjalanan menuju kantin memang Vannya banyak merapalkan doa untuk ketenangan batinnya. Tetapi sepertinya keberuntungannya belum dapat dipakai. Saat pintu lift terbuka dihadapannya yang langsung ia dapati adalah dua orang yang paling ingin dihindarinya saat ini.
Vannnya hampir menahan nafasnya saat pandangannya bertemu dengan Gio, tetapi tarikan Jessi pada lengannya yang terburu membawanya memasuki lift, segera menyadarkan Vannya untuk tetap bersikap acuh.

Vannya tidak melirik sedikitpun ke arah Resya tetapi dapat ia ketahui gadis di belakangnya itu menatapnya dengan pandangan penuh cemooh. Beruntung ada Jessi yang mengerti keadaan terus mengajak Vannya mengobrol santai dan mengabaikan pasangan yang berdiri dibelakang mereka, sehingga membuat ruang sempit itu tidak terasa terlalu horor.

"Mau makan dimana?" Resya bertanya drngan nada penuh kelembutan kepada Gio, jelas tujuannya untuk memamerkan kemesraan kepada dua orang di depannya

"Gue langsung ke kantor aja" jawab Gio dingin tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar handphone miliknya

"Makan dulu sayang, nanti kamu sakit" Resya mengelus pelan lengan Gio dengan senyuman yang tidak ada satupun yang menaruh perhatian padanya

Mendengar betapa berlebihan nada bicara Resya yang dibuat terlampau manja, jelas membuat Vannya ingin tertawa penuh ejekan kepada Resya maupun Gio sekalipun.

"Makan disini aja deh kalo gitu, biar kamu bisa langsung ke kantor"

"Gue pesen aja pas udah di kantor" Gio masih kukuh untuk menolak ajakan makan siang bersama kekasih

HollowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang