7 - Tentang Gio 🔞

8.5K 136 4
                                    

⚠️⚠️⚠️CONTENT WARNING⚠️⚠️⚠️

🔞🔞🔞 rape, sex scene, drunk🔞🔞🔞

Be wise ya guys untuk membaca part ini. Jujur aja aku ngerasa bersalah untuk masukin part ini ke dalam ceritanya. Karena kan terlanjur setting tempatnya di indo, kalo kayak black sapphire emang plotnya udah hitam kelam. Kalau ini amat sangat RED FLAG pokoknyaa 🙏🙏🙏🙏

Jadi kalian bisa skip aja part ini yah kalau gak bisa baca :((




Gio terperanjat bangun dari tidurnya. Nafasnya memburu dengan butiran keringat muncul di sekitar dahinya, padahal suhu kamarnya sudah terasa begitu dingin. Dia mencoba mengatur nafas dan degup jantungnya, kemudian mengusap wajahnya dengan kasar. Tiga tahun ini Gio selalu mengalami mimpi buruk yang sama, dan bila ada sesuatu yang memicu ingatannya, dia akan mengalami yang jauh lebih buruk.

Gio bangkit dari ranjangnya kemudian berjalan ke arah lemari pendingin di ruang makannya. Mengambil sekaleng bir dingin dan menegaknya banyak – banyak. Dia tidak akan bisa kembali tidur bila keadaannya sudah begini.

Gio berjalan mendekati meja makan dan mengambil kotak rokoknya yang dia tinggalkan disana. Mengambil sebatang nikotin lalu menghidupkannya dengan korek dan kemudian menyesap asap batang itu untuk mengisi paru parunya. Sisa malamnya dilalui dengan meminum bir dan merokok di kursi meja makan yang ditemani oleh kesunyian.

Pagi datang begitu cepat, tetapi Gio sudah lebih dulu terjaga semalaman. Dia segera bersiap untuk ke kantor, meskipun penampilannya cukup mengerikan karena dia tidak tidur semalaman.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kenan yang baru sampai kantor, menyambangi ruangan Boss nya terlebih dahulu.

"Wow, buruk banget penampilan lo" Ucap Kenan tanpa basa basi ketika melihat Gio yang seperti orang tidak memiliki semangat hidup.

"Lo pasti belum sarapan kan? Mau gue pesenin makan sama kopi?" bagaimanapun Kenan peduli dengan temannya yang kini tampilannya terlihat kacau.

"Kopi" Gio tidak repot mengangkat kepalanya dari layar PC di depannya

Jujur Kenan baru akan memprotes pesanan sarapan Gio, karena Gio terlihat seperti orang yang belum makan sedari kemarin siang. Tetapi melihat bagaimana dinginnya wajah Gio pagi ini, membuat Kenan tidak lagi berkomentar dan segera memesan kopi untuk atasanya itu.

Tidak lama setelahnya, Kenan kembali ke ruangan Gio dengan kopi pesanannya yang baru saja datang. Masuk tanpa mengetuk pintu seperti biasanya, dan mendapati Gio yang menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi kerjanya. Raut wajah pria itu terlihat lelah dan tangannya memijat pelan pangkal hidungnya.

"Kopinya boss" Kenan meletakkan kopi itu di meja Gio dan tidak mendapat reaksi apapun.

"Lo kelihatan kurang sehat, apa gak sebaiknya lo pulang aja?" kata Kenan menyarankan tetapi melihat Gio yang hanya menghela nafas, sepertinya atasannya itu menolak untuk pulang.

HollowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang