Duo Duda [Part 1]

24.1K 1.5K 133
                                    

Hallo, Ges, kalian bisa panggil aku Buna, ya, biar kita bisa lebih akrab.

Kali ini aku bawain lagi cerita yang berbau komedi keluarga. Mungkin, ya, sifat mereka rada-rada mirip. Tapi enggak mirip banget.

Biasalah yang nulis itu author yang sama, jadi, ya, pasti ada kemiripan.

Bdw tau cerita ini dari mana?

Ahh~ sekalian jangan lupa vote dan komen biar buna semangat up-nya

"Bapakku duda! Hey! Kerjanya tebar pesona! Nggak sadar diri kalau sudah tua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bapakku duda! Hey! Kerjanya tebar pesona! Nggak sadar diri kalau sudah tua." Nyanyi seorang gadis yang baru saja memasuki halaman rumah seraya mengenggam pinggiran tas sekolahnya.

"Hey!" teriak seorang pria paruh baya dari dalam rumah dengan sebuah teflon di tangannya.

Mendadak gadis itu terdiam membeku, ia menatap pria tersebut dengan mata yang menyipit. "Apa?" tanya gadis itu dengan kening yang mengkerut semakin dalam.

"Abang kamu mana? Ha! Kenapa pulang ke rumah sendirian? Mana seenak jidat ngatain papa! Enggak di kasih jajan baru tau rasa," sembur Kenzo dengan mata yang melotot. Bisa-bisanya ada anak yang mengatai bapaknya sendiri. Kalau orang dengar bagaimana? Bikin malu saja.

Kayla menghembuskan nafasnya kasar kemudian melangkah masuk ke dalam rumah dengan gontai. Ia capek sekolah sebenarnya, tapi ia juga ingin pintar. "Maling ubi, Pa," sahut Kayla.

"Apa!" teriak Kenzo histeris.

Refleks Kayla menggeluarkan seluruh jurus yang ia punya. "Jurus anaknya duda!" pekiknya sambil memasang kuda-kuda. "Akh, Papa! Bisa enggak, nggak usah ngagetin," sungut Kayla dan memperbaiki posisinya menjadi berdiri tegap.

Tidak memperdulikan ucapan sang Anak, Kenzo bergegas keluar dari rumah guna menyusul anak bujangnya yang di isukan tengah maling ubi. Huh! Kenapa anaknya itu tidak mengajak nya sama sekali? Dasar anak durhaka!

Sedangkan kayla menatap punggung Kenzo sejenak lalu memalingkan wajahnya kasar. Ia segera bergegas naik ke atas untuk mengganti pakaiannya. Sebentar lagi pasti ada pertunjukan yang seru.

Di sisi lain terlihat Kenzo tengah kelimpungan mencari sosok pria yang kata adiknya tengah mencuri ubi milik orang lain. Pulang sekolah bukannya langsung pulang ke rumah! Ini malah mampir maling terlebih dahulu. Seperti orang susah saja!

"Hei! kami lah pencuri di RT sini!" Terdengar suara-suara nyanyian dari arah gang depan sana. Kenzo terdiam sesaat agar bisa mendengar percampuran suara-suara buruk rupa itu. Nah, sepertinya ada suara anaknya yang nyelip di sana.

Duo Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang