Duo Duda [Part 20]

2.1K 263 4
                                    

"Zic! Anak gue lagi di hutan sama ponakan lo!" teriak Kenzo histeris kala ia baru saja membaca pesan dari Kayla—anak perempuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zic! Anak gue lagi di hutan sama ponakan lo!" teriak Kenzo histeris kala ia baru saja membaca pesan dari Kayla—anak perempuannya. Pesan itu sudah dikirim dua jam yang lalu dan ia baru saja membacanya, karena ia sibuk menonton film bersama Zico dan tidak teringat untuk membuka ponsel.

Lagian kenapa Kayla tidak menelponnya saja?

Zico yang tengah menonton sembari memakan cemilan terlonjak kaget saat mendengar teriakan membahana milik Kenzo. "Bisa santai aja nggak ngomongnya?" hardiknya kesal.

Kenzo mendengus kesal. "Namanya juga orang kaget," sahutnya tidak ingin disalahkan. Ia dengan cepat melangkah menuju pintu.

Zico berdecak pelan, susah memang kalau ngomong sama orang tua. Tidak ingin ambil pusing Zico kembali menonton film azab sambil memakan cemilan yang ada di tangannya.

Melihat tidak ada pergerakan, Kenzo menolehkan kepalanya untuk melihat apa yang terjadi. "Duda asu," makinya dalam hati lalu dengan cepat menarik kerah bagian depan Zico dan menyeretnya keluar dari ruangan bersantainya.

"Eh, eh, eh, kampret! Santai, dong! Gue bukan kambing!" teriaknya dengan kepala yang tertunduk dan berusaha mengimbangi langkah kaki orang yang menyeretnya.

Jika ada sebuah penghargaan orang yang tidak ada otak, maka teman sekaligus musuhnya itulah yang menang. Pria bergelar duda itu memang benar-benar tidak memiliki otak alias otaknya kosong.

Tidak berselang lama Kenzo membuka sebuah pintu ruangan dengan cepat dan kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam sana. Tidak sampai satu menit seorang remaja pria sudah ia seret seperti ia menyeret Zico tadi.

Tentunya dengan di susul oleh kedua teman remaja pria itu di belakang.

"Papa kenapa, sih? Seret-seret begini?" tanya Arka dengan heran, lalu iris matanya melirik Zico yang juga dalam posisi yang sama dengan dirinya. "Ada apa, Om?"

Zico mengedikkan bahunya dengan kepala yang terus tertunduk. Sungguh, lehernya pegal sekarang.

Semua mata pengunjung tentunya tertuju ke arah mereka. Kalau kalian jadi mereka juga pasti heran kenapa pria tua itu menyeret dua lelaki dan membawanya keluar dari kafe.

Sesampainya di depan mobil—Kenzo melepaskan kasar kedua makhluk yang ia seret paksa tadi. "Masuk mobil," titahnya dengan tangan berkacak pinggang.

"Mau kemana, Pa?" tanya Arka dengan malas. Ia masih ingin bermain game dengan teman-temannya. Papanya itu memang suka sekali menggangunya.

"Hutan!" tekan Kenzo dengan tatapan tajamnya.

Arka dan teman-temannya seketika melotot kaget. "Papa mau buang Arka? Papa enggak mau pelihara Arka lagi? Padahal arka bisa jadi tuyul lo."

"Mau nyusul adek kamu! Makanya kalau di suruh sekolah, ya, sekolah! Jangan bolos! Dangkal jadinya pemikiran kamu kan!"

Arka mencebikkan bibirnya, tanpa berlama-lama  ia dengan cepat masuk ke dalam mobil.

Duo Duda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang