Kayla dan Arka menatap heran sang Papa yang baru saja menerobos masuk ke dalam rumah dan melewati mereka begitu saja.
Terlihat pria itu membaringkan tubuhnya di lantai yang dingin, ia meletakkan kedua tangannya di atas dada dan memejamkan kedua matanya
Sontak abang adik tersebut saling pandang, kemudian mereka mendekat ke arah Kenzo. Mereka ikut membaringkan diri mereka di sisi kiri dan kanan pria paruh baya itu.
Tentunya melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh Kenzo, memejamkan mata dan meletakkan kedua tangannya di atas dada.
"Habis ngapain, Pa?" tanya Arka dengan mata yang terpejam.
"Di kejar janda," sahut Kenzo.
Dahi Kayla mengkerut, tapi ia tidak membuka matanya sama sekali. "Bilangin Mama, ya," imbuh Kayla.
"Salahin Om Zico! Dia yang ngundang para janda buat ngejar Papa."
"Bohong, Kay. Pasti papa yang godain jandanya," hasut Arka.
"Papa gebukin, ya, Ka!" seru Kenzo.
"Enggak papa, nanti bayar denda. Lumayan buat jajan besok."
Dengan nada santai mereka berbincang tanpa membuka mata dan menoleh ke kanan dan kiri, hanya bibir yang bergerak dan suara yang di keluarkan.
Aneh? Memang. Keluarga mereka memang aneh, jadi jangan heran.
"Papa udah makan?" tanya Kayla.
"Belum. Kalian?"
"Belum juga," ucap Arka dan Kayla kompak.
"Makan di kafe Papa aja, lumayan makan gratis," sahut Kenzo.
"Kuy."
***
Kenzo menatap ke arah sepasang manusia yang baru saja turun dari tangga dengan wajah kesal. Bagaimana tidak, mereka sekarang tengah memakai baju bocah yang bergambar anjing lalu memiliki lampu-lampu di setiap sisi.
Jangan lupakan sendal lucu yang berbentuk seperti hewan panda yang menambah kesan kekanakan di diri mereka.
Kenzo meraup wajahnya kasar. "Kita mau keluar lo! Ngapain kalian pakai-pakaian begini? Ha!" sembur Kenzo.
Kayla dan Arka lantas tersenyum tipis. "Baru sampai bajunya, Pa. Jadi kita mau pamer," sahut Arka dan di angguki setuju oleh Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Duda [END]
ЮморTampan? Lumayan! Kaya? Sedikit! Duda? Pasti! Siapa lagi kalau bukan Duo duda. Dua pria paruh baya yang sudah lama ditinggalkan oleh istri mereka. Ya, makanya itu mereka disebut Duda. Kerjaan mereka tiap hari hanyalah bertengkar, tapi tenang saja uan...