Sore menjelang perkuliahan terakhir baru usai. Para mahasiswa jurusan Psikologi mulai melangkah keluar aula usai sang dosen menutup kegiatan pembelajaran hari ini.
Jisoo berjalan beriringan dengan Chan, salah satu rekan satu kelasnya yang bisa dikatakan cukup dekat dengannya. Mereka memang saling kenal sejak mahasiswa baru, tapi mereka pun tidak terlalu dekat.
Biasanya mereka bersama hanya sekedar didalam kelas atau ada kelompok belajar tertentu. Diluar fakultas mereka jarang sekali bertemu, mungkin karena urusan masing-masing yang berbeda.
"Soo." panggil Chan saat mereka tengah menyusuri koridor.
"Hem?" jawab Jisoo berdeham menengok ke arah Chan yang berjalan disampingnya.
"Lo, kemarin dibawa kemana sama Seokmin?" tanya Chan.
Jisoo sejenak mengernyit keningnya, tapi sedetik berikutnya dia mengerti. Jisoo sudah tahu bahwa Chan adalah salah satu anggota Fallow, dan malam dimana Johnny mencampakkannya pun Jisoo melihat Chan disana.
Hah, Jisoo jadi teringat pada pria yang kini statusnya sudah berganti menjadi mantan kekasihnya itu. Dia dan Johnny memang baru dua bulan berhubungan, harus dia akui bahwa dia menyukai Johnny saat pria itu menjadi salah satu panitia ospek Universitas dulu.
Entah bagaimana tapi pada akhirnya mereka dekat. Johnny baik dan cukup romantis pada Jisoo, tapi semakin lama Johnny semakin bersikap seenaknya. Mungkin hanya sekedar ciuman Jisoo akan memberikan itu. Tapi Johnny selalu meminta untuk hubungan intim, hal yang selalu Jisoo tolak mentah-mentah hingga hubungan mereka cukup merenggang.
Terakhir dia mendengar kabar bahwa Johnny berselingkuh dengan salah satu kakak tingkat di fakultas lain. Hal itu yang menbuat Jisoo ingin putus, tapi Johnny tak pernah melepaskan Jisoo. Hingga pada malam itu, malam dimana tiba-tiba kepemilikan Jisoo beralih kepada pria bernama Seokmin hanya karena sebuah taruhan.
Jisoo tak menyangka jika Johnny akan menerima taruhan itu dan melepaskan Jisoo begitu saja, kepada pria yang notabenenya adalah musuhnya. Jisoo jadi merasa seperti barang yang bisa digilir dengan seenaknya.
"Enggak dibawa kemana-mana sih, cuma ke cafe abis itu pulang." jawab Jisoo.
Jisoo dapat mendengar suara helaan nafas lega Chan setelah Jisoo mengatakan itu.
"Kenapa emang?" tanya Jisoo.
Kini status Jisoo telah resmi berganti menjadi kekasih dari seorang Lee Seokmin. Padahal pria itu sama sekali tidak pernah menyatakan cinta padanya, tapi dengan mudah dia mengklaim Jisoo sebagai miliknya.
Jisoo ingin menolak dan membicarakan masalah taruhan itu, tapi jangankan berbicara, melihat raut wajah Seokmin yang menakutkan saja sudah membuat Jisoo urung. Kemarin pun, dalam acara 'first date' mereka, Jisoo hanya diam begitu pun Seokmin. Keduanya saling terdiam, hanya tatapan Seokmin pada Jisoo saja yang menemani acara jalan mereka kemarin.
"Ya enggak papa, Gue khawatir aja Seokmin ngapa-ngapain Lo." jawab Chan.
"Ngapa-ngapain? Maksudnya gimana? Seokmin aja kemarin pas jalan cuma diem aja. Serasa jalan sama batu Gue." curhat Jisoo membuat Chan terkekeh.
"Lo cuma belum kenal dia aja, Soo." ujar Chan.
"Ya gimana mau kenal coba, dianya aja tutup mulut mulu." balas Jisoo.
"Dia emang keliatan pendiem, tapi sekalinya bergerak, dunia dalam keadaan terancam." ucap Chan.
"Ish! Lo kok nakut-nakutin Gue sih Chan?" Jisoo memukul bahu Chan.
"Gue baik lho, sebagai teman Gue ngasih tahu Lo. Kalo cowok yang sekarang jadi pacar Lo itu gak beda jauh sama predator di hutan." ucap Chan lagi membuat Jisoo merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHI(T)P
FanfictionApa sih yang orang-orang harapkan dari sebuah hubungan? Cinta? Kebahagian? Kesempurnaan? Tapi bagaimana kalau hubungan itu yang justru malah menghancurkan dirimu, batinmu, hingga jiwamu. Apakah kau akan bertahan dengan hubungan itu? Adult story...