"Mau sarapan apa?" ucap Jeonghan ketika sang kekasih akhirnya membuka mata, setelah ia bersusah payah membangun kekasihnya itu.
"Heum?"
Seungcheol yang masih belum sepenuhnya sadar masih mengerjapkan matanya yang masih terasa berat. Dia mengucek matanya tapi segera Jeonghan hentikan.
"Bangun, cuci muka. Eh sekalian mandi deng, kamu ada kelas pagi kan sekarang." sahut Jeonghan menarik selimut yang menutupi tubuh prianya.
"Cium dulu boleh gak?" Seungcheol dengan suara serak khas bangun tidurnya.
Jeonghan berdecak, "Enggak ada cium-cium dulu. Cepet bangun terus mandi! Aku harus ketemu dosen pembimbing dulu, buruan!"
Mau tak mau Seungcheol harus segera bangkit, dengan bibir mengerucut dia berjalan menuju kamar mandi. Meninggalkan Jeonghan yang tengah merapikan ranjang.
Usai merapikan ranjang, Jeonghan bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Jeonghan memang sudah dua hari ini menginap di apartemen Seungcheol. Dengan alasan supaya mereka bisa berangkat bersama, dan Seungcheol tak perlu repot menjemputnya. Padahal Jeonghan bisa membawa kendaraan sendiri.
Namun, bahkan hingga gadis itu selesai menyiapkan makanan, batang hidung sang kekasih belum juga tampak hadir di dapur.
"Jangan bilang dia tidur lagi di kamar mandi." gumam gadis itu seraya kembali masuk ke dalam kamar.
Tok tok tok
"Cheol, masih lama gak sih?!" tanya Jeonghan mengetuk pintu kamar mandi.
"Bentar, Yang. Perut aku mules." jawaban dari dalam sana.
Gadis itu hanya bisa menghela nafas, dia alihkan pandangannya pada meja belajar Seungcheol, yang baru dia sadari ternyata begitu berantakan.
Dia menggaruk pelipisnya sambil menghampiri meja belajar itu untuk merapikannya. Merapikan kertas-kertas yang berserakan juga buku-buku yang asal simpan.
"Dia kenapa sih, enggak bisa gitu ya rapi." dumel gadis itu seraya meletakkan buku-buku dirak kecil atas meja belajar.
Hingga sorot matanya jatuh pada sebuah map berwarna hijau dibawah laptop yang terbuka namun layarnya mati itu.
Jeonghan mengambil map itu, tapi saat memindahkan laptop, dia tak sengaja menekan salah satu keyboard hingga laptop itu menyala.
"Kebiasaan."
Kebiasaan Seungcheol yang selalu lupa mematikan laptop setelah dia gunakan.Namun, yang membuat fokus Jeonghan teralihkan adalah apa yang ditampilkan oleh laptop itu.
Sebuah email?
Jeonghan segera membuka file yang terlampir setelah dia membaca pesan email itu.
'Saya menemukan beberapa fakta baru mengenai Nyonya Yoon, Tuan. Ternyata Nyonya Yoon dan suaminya berpisah karena mertuanya yang tidak menyukai Nyonya Yoon. Sejauh ini saya belum mendapatkan data mengenai suaminya, tapi saya sudah mendapatkan fotonya.'
Klik
Jeonghan mengklik bagian lampiran dan menampilkan sebuah berkas pdf, berisikan foto dirinya bersama dengan sang Ibu saat masih kecil. Foto itu seperti dirobek dibagian sampingnya. Dan difoto kedua adalah potongan dari foto itu, yang menunjukkan seorang pria dengan anak laki-laki.
Jeonghan mengeram marah dan segera menghapus email itu. Dia kemudian membuka map hijau itu dan melihat, ternyata banyak berisikan data-data mengenai dirinya dan sang Ibu.
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka, Seungcheol yang tengah mengusak rambut basahnya dengan handuk kecil, terkejut dengan apa yang sedang Jeonghan baca.

KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHI(T)P
ФанфикApa sih yang orang-orang harapkan dari sebuah hubungan? Cinta? Kebahagian? Kesempurnaan? Tapi bagaimana kalau hubungan itu yang justru malah menghancurkan dirimu, batinmu, hingga jiwamu. Apakah kau akan bertahan dengan hubungan itu? Adult story...