Relationship : Sweet

2.1K 173 47
                                    

Menyusuri koridor gedung B lantai 2 bersama Jihoon usai kelas umum selesai. Kedua gadis itu berjalan beriringan sambil membicarakan hal-hal random. Sesekali tertawa bersama, membungkuk ketika berpapasan dengan dosen, dan kembali berbincang.

"Soonyoung udah jemput belum? Kalau belum bareng aja sama Gue, Vernon bawa mobil kok." tawar Seungkwan.

Jihoon menggeleng, "Enggak usah, Gue enggak mau jadi nyamuk diantara Lo berdua."

Seungkwan terkekeh, "Lo mau kemana dulu emang?"

"Gue pengen ke apotek-"

"Lo telat?!" potong Seungkwan memekik.

Jihoon segera menggeleng sambil tertawa, "Apanya yang telat sih, Kwan? Lo kan tahu Soonyoung enggak mau nyentuh Gue."

"Terus Lo ngapain ke apotek?"

"Beli salep, paha Gue kemarin kena air panas." jawab Jihoon tak sepenuhnya benar.

Memang benar pahanya kemarin terkena air panas, gara-gara dia tak dengan cerobohnya menyenggol sudut meja saat sedang membawa air panas untuk menyeduh teh. Sedangkan dia memang suka sekali menggunakan hotpant.

"Oh yaudah, Lo pergi sama siapa?" tanya gadis itu usai mereka sampai di parkiran.

Disana sudah ada Vernon yang tengah menunggu sambil bersandar pada bodi mobil.

"Sendiri, Gue pesen taksi online aja."

Jihoon segera berpamitan dan melangkah menuju gerbang, karena taksi yang dia pesan sudah menunggu katanya di gerbang.

Sedangkan Seungkwan, dia mulai melangkah dengan gembira menghampiri pria tercintanya.

"Maaf lama." ucap Seungkwan sambil memeluk tubuh Vernon.

"No problem, Love. Habis ini kita ke galeri dulu ya." ucapnya seraya memasuki mobil, diikuti oleh Seungkwan.

Galeri atau Gedung Galeri Hybe, adalah sebuah gedung yang dikhususkan untuk menampung segala macam karya seni dari mahasiswanya. Berisi berbagai macam karya, baik itu berupa seni kriya, lukis, hingga panjangan miniatur bangunan.

"Ada apa memangnya?" tanya Seungkwan.

"Prof. Min bilang ada beberapa revisi buat rancang bangunan aku." jawabnya seraya mulai melajukan mobilnya meninggalkan Fakultas Ilmu Komunikasi.

"Rancang bangunan? Yang kamu tunjukin tempo hari?"

Vernon mengangguk. Jangan kira dengan sifat buruknya selama ini dia tidak bisa berkarya. Beberapa rancang bangunan yang dia buat cukup sering dipajang di galeri dan mendapat banyak perhatian yang datang.

Beberapa desain yang dia buat bahkan pernah dibeli oleh salah seorang arsitektur terkenal untuk disempurnakan dan direalisasikan menjadi bangunan yang nyata.

Seungkwan tentunya bangga dengan kepiawaian sang kekasih. Sejak SHS dia memang sering melihat Vernon sangat menyukai tentang bangun ruang, dia juga suka menggambar. Sehingga ketika lulus SHS dia merealisasikannya dengan masuk jurusan arsitektur.

"Kerennya pacar aku." ucap Seungkwan sambil mencubit gemas pipi Vernon.

"Kamu juga membanggakan, love." balas Vernon mencium tangan Seungkwan yang tadi mencubit pipinya.

Tak sampai 10 menit, mereka sudah tiba di gedung galeri yang bersampingan dengan gedung Rektorat. Keduanya segera turun dan bergegas menuju ruangan tempat dosen Vernon berada.

Seungkwan awalnya ingin menunggu diluar saja, tapi Vernon memaksanya untuk ikut masuk. Tak masalah, karena setiap dosen yang mengenal Vernon, mereka sudah tahu bahwa pria itu memiliki kekasih.

RELATIONSHI(T)PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang