Fallow bersama kekasih mereka keluar dari ruang rawat Seungcheol setelah diusir oleh nyonya besar Jeonghan. Myungho langsung menarik Jun pergi.
"Kena omel dah tuh pasti." ujar Mingyu melihat Jun dengan pasrahnya ditarik oleh tunangannya.
"Ayo pulang." gini giliran Seokmin yang menarik Jisoo setelah pamit pada yang lain.
Seokmin sedari tadi seperti menahan marah melihat kekasihnya berpakaian serba tipis dan pendek seperti itu.
Mingyu meraih pinggang Wonwoo dan mengelus perutnya, pasca aborsi Wonwoo sering mengeluh kram diperutnya meskipun sudah 2 minggu berlalu sejak hari itu.
"Tadi kamu bilang perut kamu kram lagi, kok malah ikut kesini?" tanya Mingyu.
Wonwoo menggeleng, "Enggak papa kok, lagian tadi bareng sama Myungho juga. Dia yang narik paksa aku suruh nemenin kesini."
Mata Mingyu menyipit menyelidik, "Jadi kamu kesini bukan karena keinginan kamu sendiri?"
Wonwoo terkekeh, "Kamu sendiri kan yang nyuruh aku supaya jangan kemana-mana."
Mingyu terkekeh sambil mengusak rambut Wonwoo, merangkul bahu gadisnya lalu mencium puncak kepala Wonwoo yang berhiaskan aroma mawar itu.
Wonwoo meraih tangan Mingyu yang sedari tadi mengusap perutnya, lalu menyingkirkankannya, "Udah ah jangan diusapin terus. Ayo anter aku pulang."
"Kemarin aja minta dielusin terus." cibir pria itu.
Wonwoo melepaskan kedua tangan Mingyu yang membelit tubuhnya, lalu dia berjalan mendahului yang lain. Cara jalan Wonwoo masih terlihat sedikit aneh akibat aborsi itu, tapi tidak seaneh saat hari pertama dia melakukannya.
"Yang, tungguin." panggil Mingyu segera menyusul Wonwoo usai berpamitan pada yang lain.
"Mau digendong gak?" tawar Mingyu berjalan beriringan dengan Wonwoo.
Wonwoo menggeleng, "Enggak usah, aku udah bisa jalan jauh kok."
"Ehh, Gyu." pekik Wonwoo begitu tubuhnya melayang akibat Mingyu tanpa izin menggendongnya.
"Kita pulang naik motor ya, enggak papa kan? Atau aku pesenin taksi aja?" tanya Mingyu khawatir, pasalnya Wonwoo masih belum bisa terlalu banyak membuka kakinya.
"Enggak usah, naik motor aja." tolak Wonwoo.
"Tapi kan-"
"Aku bisa duduknya nyamping, Mingyu." potong Wonwoo.
Sementara itu, masih didepan ruang rawat Seungcheol, Jihoon mulai merengek memeluk lengan Soonyoung.
"Ayo pulang, ngantuk." rengek gadis itu dengan manja.
Soonyoung terkekeh, "Ayo sayang. Mau digendong juga kayak Wonwoo?" tawarnya.
Jihoon menggeleng dengan lucu, "Enggak usah, malu."
"Biasanya juga kamu malu-maluin." canda Soonyoung.
Jihoon mencebik sambil menghentakkan kakinya. Tapi Soonyoung justru malah kegemasan sendiri dengan tingkah kekasihnya.
Soonyoung dan Jihoon pun mulai melangkah pergi, meninggalkan Chan, Vernon, dan Seungkwan.
"Apa?!" sahut Seungkwan galak saat Vernon menatapnya.
Lebam diwajah Seungkwan kini sudah menghilang, meskipun masih ada lebam di beberapa bagian tubuhnya akibat ulah sang kekasih. Namun kini, hubungan mereka sudah jauh membaik, dan Seungkwan sudah kembali cerewet.
"Kita mau kemana?" tanya pria itu.
"Kemana?! Ya kamu pikir kita mau kemana?! Pulang lah, lihat tuh wajah kamu babak belur gitu." omel Seungkwan tapi Vernon justru malah terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHI(T)P
FanfictionApa sih yang orang-orang harapkan dari sebuah hubungan? Cinta? Kebahagian? Kesempurnaan? Tapi bagaimana kalau hubungan itu yang justru malah menghancurkan dirimu, batinmu, hingga jiwamu. Apakah kau akan bertahan dengan hubungan itu? Adult story...