Relationship : Relation(sex)

2.8K 180 36
                                    

Malam hari, Jun pulang masih dengan jas putih khas anak kedokterannya. Hari ini memang dia ada kegiatan praktik yang cukup menguras waktu dan tenaganya. Pria itu melangkah dengan lunglai memasuki apartemennya.

Namun, dia mendengus begitu diruang tengah dia disambut oleh wajah tak mengenakan tunangannya. Dengan merotasikan bola matanya, Jun melepaskan jas putihnya dan melewati Myungho begitu saja.

"Ka-"

"Gue abis praktikum seharian, enggak sempet pegang ponsel jadi enggak sempet ngabarin Lo." ucap Jun segera sebelum tunangannya mengomel.

"Seharian praktikum? Bahkan enggak sampe ada istirahat barang semenit pun?"selidik gadis itu berdiri didepan pintu kamar yang hendak Jun masuki.

Pria itu mendengus sambil memijat pangkal hidungnya, "Tunda dulu deh ya omelan Lo, Gue cape, mau mandi."

Myungho merengut, tapi meskipun berdecak kesal dia tetap merebut jas putih itu dari lengan Jun. Tanpa perlu disuruh, dia memasuki kamar mandi di dalam kamar Jun dan menyiapkan air hangat di bathup dengan lilin aroma terapi.

Dia memang tahu bagaimana pusingnya setelah seharian praktikum. Karena dia pun merasakannya sendiri, meskipun dia lebih banyak bergelut dengan komputer, bukan peralatan medis seperti Jun.

"Thanks." ucap Jun saat Myungho selesai menyiapkan air panas untuknya.

"Hem, udah makan belum? Mau dimasakin apa?" tanya gadis itu seraya membantu melepaskan kemeja sang tunangan.

"Apa aja deh, Gue laper. Abis mandi Gue nau langsung makan." jawab Jun.

Dia tak ragu dan tak tahu malu melepaskan celana bahannya didepan Myungho. Dan bagi Myungho itu sudah menjadi hal biasa, pasalnya Jun masih menggunakan celana pendek. Meskipun dia tak tahan ingin mengelus perut yang berhiaskan otot yang baru bermunculan itu.

"Yaudah." jawab Myungho segera mengalihkan pandangannya.

Hah, semenjak menjalin hubungan dengan Jun, rasanya otak Myungho semakin lama menjadi mesum, terkonstaminasi oleh pria yang berstatus sebagai tunangannya itu.

Jun terkekeh melihat arah pandang Myungho, "Nanti dulu deh ya elus-elusannya, Gue mandi dulu terus makan. Abis itu bebas deh Lo mau elus-elus yang mana." goda Jun.

Berhasil membuat pipi Myungho bersemi merah karena ketahuan tengah memandangi perut pria dihadapannya. Dan Jun tertawa kecil dengan tingkah gadisnya itu.

"Udah sana, Gue mau mandi. Kalau Lo disini terus, yang ada Gue malah nerkam Lo bukannya mandi." ucap Jun masih dengan tawa kecilnya.

Myungho mencebik sambil mencubit perut prianya, "Mesum."

"Yaudah sana, masak." usir pria itu.

"Dih, enak banget nyuruh-nyuruh, aku bukan pembantu kamu." sahut Myungho.

"Ya kan Lo sendiri yang nawarin buat masakin Gue tadi."

"Heum?" bola mata Myungho membulat lucu, dengan bibir tipis yang mencebik itu membuat Jun rasanya tak bisa menahan diri.
"Yaudah."

Myungho segera melangkah meninggalkan Jun dengan wajah polosnya. Memang kadang-kadang tunangan Moon Junhui itu terasa menyebalkan karena sifatnya yang cerewet, tukang ngatur, dan tidak suka dibantah. Namun dibalik itu, Myungho juga memiliki sifat yang manja dan terkadang polos. Dan menurut Jun  itu menggemaskan.

Jun masuk ke dalam kamar mandi dan mulai merendam tubuhnya di bathup berisi air hangat dengan lilin aroma terapi dibeberapa titik. Membuat pria itu merasa rileks dan nyaman, hingga tak sadar 30 menit sudah dia berendam disana, hampir ketiduran, jika saja sang kekasih tak masuk dan melemparkan handuk ke wajahnya.

RELATIONSHI(T)PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang