Pukul 8.30 waktu Korea Selatan, gadis dengan celana slim fit jeans yang dipadukan dengan blouse lengan panjang berwarna hitam, sepatu convers putih, serta rambut panjangnya yang ia gelung ke atas itu, melangkah keluar dari lift di area basement apartemennya.
Dikedua bahunya menggantung backpack ukuran sedang berwarna hitam, disela tali backpacknya menggantung sebuah jas putih khas laboratorium. Sedangkan kedua tangannya memeluk helm fulface barunya yang dia baru beli satu minggu lalu.
Jeonghan mengambil kunci motornya dari dalam saku tas, seraya melangkah menuju dimana dia memarkirkan motornya. Pagi ini dia akan pergi dengan menggunakan motor, sekali-kali menikmati angin jalanan kota Seoul secara langsung.
Baru saja dia hendak menggunakan helm yang dia bawa, seseorang merebut helm miliknya dengan cepat. Jeonghan menengok dan mendapati wajah pria menyebalkan yang semalam menang melawan dia.
Jeonghan berdecak. "Ngapain sih Lo?! Balikin helm Gue!"
Seungcheol, pria yang merebut helm Jeonghan segera mengangkat tinggi helm itu, menjauhkannya dari jangkauan Jeonghan.
"Ayo ambil kalo bisa." ejeknya.
"Balikin! Jangan ngajak berantem dulu deh, Gue ada praktikum, takut telat." seru Jeonghan kesal.
"Yaudah, Gue anter, Ayo."
"Enggak mau." tolak Jeonghan.
"Lha, ayo dong, Yang. Gue udah jauh-jauh lho dateng pagi kesini buat jemput Lo." ujar pria itu.
Jeonghan bergedik. "Yang? Pala Lo peyang?! Gue enggak minta Lo buat jemput Gue ya! Lagian kok Lo bisa tahu alamat apartemen Gue?"
Seungcheol menarik ikat rambut rambut Jeonghan, hingga membuat gelungan rambut gadis itu mengudar dan rambutnya dengan cepat turai.
"Kan Lo pacar Gue, Gue harus tahu dong dimana pacar Gue tinggal." jawabnya seraya menaikturunkan alisnya.Jeonghan semakin kesal, sekarang rambutnya terlihat berantakan gara-gara pria itu. Dan apa tadi? Ngaku-ngaku sebagai pacar?! Memang pria itu suka sekali ribut dengan Jeonghan. Tapi tidak, dia tidak bisa menanggapi pria itu sekarang, dia harus segera pergi ke kampus atau dia akan terlambat ikut praktikum.
"Halu Lo." ujarnya seraya memasukan kunci dan menstater motornya. Biarlah dia tidak menggunakan helm.
Tapi lagi-lagi, pria itu menguji kesabaran Jeonghan dengan tiba-tiba mematikan dan merebut kunci motornya. Jeonghan segera turun dari motornya dan mendorong dada pria itu dengan kesal.
"Lo tuh maunya apa sih?! Seneng banget ya Lo nyari gara-gara sama Gue?!" pekik gadis itu kehilangan kesabarannya.
Bukannya terkejut, Seungcheol justru malah terkekeh dan mengisir rambut panjang Jeonghan dengan jemarinya. Namun segera gadis itu menepisnya.
"Gue mau jemput pacar Gue. Gue udah terlanjur disini dan Lo harus ikut Gue." ucap pria itu.
"Kok Lo maksa?! Gue enggak minta Lo buat jemput Gue! Dan satu lagi, Gue bukan pacar Lo!" seru Jeonghan tak terima.
"Tapi kesepakatannya, Lo harus nurutin apapun mau Gue, kalau Gue menang." balas Seungcheol.
Jeonghan melihat jam tangannya, dia tak ada waktu lagi untuk menanggapi pria itu.
"Terserah deh, siniin helm sama kunci Gue! Bentar lagi Gue telat!""Bodo amat." jawab Seungcheol cuek.
"Choi Seungcheol!" pekik Jeonghan kesal hendak merebut helm miliknya, tapi lagi-lagi pria itu berhasil menjauhkan darinya.
Seungcheol tertawa melihat tingkah gadis yang dia klaim sebagai kekasihnya. Dia berjalan mendekati motor Jeonghan dan menggantungkan helm itu di spion motor. Dia kemudian menyerahkan kunci motor itu pada Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHI(T)P
FanficApa sih yang orang-orang harapkan dari sebuah hubungan? Cinta? Kebahagian? Kesempurnaan? Tapi bagaimana kalau hubungan itu yang justru malah menghancurkan dirimu, batinmu, hingga jiwamu. Apakah kau akan bertahan dengan hubungan itu? Adult story...