Soonyoung tersenyum begitu manis, melihat kekasihnya yang tengah menyisir rambut didepan cermin. Melihat betapa cantiknya sang kekasih malam ini.
Dengan gaun tidur satin berwarna rose gold yang membalut tubuh mungil tapi seksi itu. Rambut panjang terurai yang tengah disisir, serta wajah yang polos tanpa make up sedikitpun.
"Kamu ngapain sih liatin aku terus?" protes Jihoon yang merasa salah tingkah karena terus diperhatikan kekasihnya.
Soonyoung terkekeh, pria yang tengah duduk bersandar diranjangnya itu tampak begitu menikmati kecantikan kekasihnya yang terpantul melalui cermin itu. Sejak tadi dia hanya duduk sambil memperhatikan gerak gerik kekasihnya.
Dimulai dari sang kekasih keluar dari kamar mandi, menyiapkan perlengkapan untuk magang besok, hingga menggunakan skin care malam dan menyisir rambut.
Bucin? Tapi Soonyoung suka.
"Kamu cantik." jawab Soonyoung terkekeh seraya merentangkan kedua tangannya, menanti sang kekasih yang tengah berjalan menghampirinya.
Hap
Jihoon merangkak masuk ke dalam pelukan Soonyoung, dan sang pria dengan senang hati memeluk tubuh mungil kekasihnya.
"I love you." bisik Jihoon dalam peluknya, mendusel wajah cantiknya pada leher sang pria.
"I love you too, my sweetheart."
Jihoon begitu erat memeluk Soonyoung, seolah pelukan itu adalah pelukan terakhir untuknya. Dia duduk diantara kedua paha Soonyoung, dengan kedua kakinya yang menindih paha kiri Soonyoung. Hingga beberapa menit kemudian, kedua masih tetap pada posisi itu. Merasakan kenyamanan dari pelukan satu sama lain.
"Mau ngapain?! Jangan aneh-aneh!" sahut Soonyoung merasakan tangan lentik kecil itu menyelusup masuk ke dalam baju tidurnya.
"Hehe." Jihoon tertawa kecil. Kenapa rasanya dia seperti pria mesum yang jahil menyentuh kekasihnya.
"Pegang doang kenapa sih?!" protes Jihoon sambil mengerucutkan bibirnya.Cup
Soonyoung mengecup bibir tipis yang tengah mengerucut itu.
"Bahaya, sayang.""Bahaya kenapa? Emang ada bom-nya gitu?" tanya Jihoon berpura-pura polos.
Setelah Soonyoung menyentuhnya kemarin, dia tahu alasan lain Soonyoung tak ingin menyentuhnya dulu. Karena sekali Soonyoung bermain, maka dia akan dengan mudah kecanduan. Dan lagi, meskipun dia melakukannya dengan lembut, pada pada akhirnya Soonyoung lebih suka bermain kasar untuk memenuhi birahinya.
Dan karena itulah dia tak mau melukai kekasihnya, hanya karena sifat naluriahnya yang suka dengan rought sex. Padahal, jika saja Soonyoung tahu bahwa sebelumnya sang kekasih sering rought sex bersama Mingyu.
"Iya, bom yang bisa bikin kamu hamil." jawab Soonyoung seraya terkekeh.
"Ya gak papa kalau hamilnya anak kamu." ucap Jihoon seraya terus mengusap dada bidang kekasihnya.
"Nanti kamu yang rugi, sayang."
"Kamu enggak akan mungkin ninggalin aku, kan kalau aku hamil. Jadi apanya yang rugi?"
Tangan Soonyoung terangkat mengusap kepala sang kekasih dengan begitu lembut, penuh dengan kasih sayang yang tulus, "Masa depan kamu, cita-cita kamu. Semuanya akan berbeda saat kamu masih berstatus lajang dan sudah menikah, apalagi memiliki anak."
"Kamu enggak mau nikahin aku?" tanya Jihoon merengut sedih.
Padahal itu hanyalah sebuah pancingan. Jihoon tahu ketulusan Soonyoung yang begitu besar terhadapnya. Namun, apakah Soonyoung masih akan tetap sama setelah apa yang dia ketahui mengenai pengkhianatan Jihoon?
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHI(T)P
FanfictionApa sih yang orang-orang harapkan dari sebuah hubungan? Cinta? Kebahagian? Kesempurnaan? Tapi bagaimana kalau hubungan itu yang justru malah menghancurkan dirimu, batinmu, hingga jiwamu. Apakah kau akan bertahan dengan hubungan itu? Adult story...