⚠️MATURE, VIOLENCE, SMUTH, DIRTY TALK⚠️Chan baru saja pamit setelah mengantarkan Mingyu dan membantu pria itu hingga tiduran di ranjang apartemennya. Disana juga ada Wonwoo yang setia menemani kekasihnya.
Mingyu masih meringis sakit dan juga pusing dikepalanya, efek dari lemparan batu. Dia tak tahu bagaimana batu itu sampai dikepalanya. Padahal seingatnya dia tengah melawan Jaehyun, hingga saat dia hampir memberikan pukulan balasan sesuatu menghantam kepalanya dengan keras dan saat itu dia tak ingat apapun lagi.
Saat membuka mata dia justru sudah berada di rumah sakit, dengan tangan diinfus serta kepala berbalut perban.
"Masih pusing? Harusnya kamu nginep lagi aja di rumah sakit tadi tuh." ucap Wonwoo memasuki kamar Mingyu dengan wadah besar berisi air hangat dan handuk.
"Enggak terlalu pusing kok, udah agak mendingan." Jawab Mingyu terdengar lemas.
Wonwoo menghela nafas, dia menaruh wadah berisi air itu di nakas samping tempat tidur. Lalu duduk diujung ranjang. Tangannya hendak menyingkap kaos yang Mingyu gunakan, tapi sang pria menahannya.
"Sayang, aku lagi sakit lho, masa mau main?" tanya Mingyu dengan jenaka meskipun wajahnya terlihat pucat.
Sang gadis merotasikan bola matanya, "Enggak usah mikir yang aneh-aneh. Aku mau lap badan sekalian ganti baju kamu, dari semalem kamu belum ganti baju. Emangnya nyaman pake baju itu terus? Bau asem tahu bekas keringat, ada bau anyir darahnya juga."
Mingyu terkekeh, dia tahu maksud kekasihnya, hanya saja dia menggoda sedang menggoda gadisnya itu.
"Hem ya sudahlah, silakan mau kamu apain juga, aku ini cowokmu kan." ucap Mingyu sok pasrah.
Wonwoo berdecih melihat mini drama pria itu, dia kembali menyingkap kaos yang Mingyu pakai tapi, "Gyu, ini kaosnya aku gunting aja ya. Susah kalau dibuka lewat atas, nanti kena luka dikepala kamu."
"Aduh Yang, aku berasa di BDSM-in sama kamu. Tapi enggak papalah, ayo aku sanggup." lagi-lagi Mingyu berbicara melantur menggoda sang kekasih.
Wonwoo beranjak dengan tampang kesal dan ilfeel, "Mentang-mentang kepalanya abis dilempar batu, jadi makin gesrek otak kamu, Gyu."
Wonwoo beranjak mengambil gunting di meja belajar Mingyu, lalu kembali duduk disamping sang kekasih. Jika dilihat Mingyu tampak memejamkan mata menahan rasa sakit dan pusing dikepalanya.
Wonwoo sungguh merasa kasihan pada kekasihnya, pantas saja semalam dadanya terasa sesak saat Mingyu pamitan untuk balapan. Ternyata, itu sebuah firasat karena Mingyu akan mengalami luka separah ini.
Tangan sang gadis mulai bergerak perlahan, terpaksa menggunting kaos Mingyu karena tak mungkin untuk melepaskan kaos itu melewati kepala Mingyu yang masih memiliki luka basah.
Setelah kaos itu terlepas dari badan Mingyu, dengan telaten dan hati-hati, Wonwoo menyapukan handuk yang sudah dicelupkan ke air hangat itu menyusuri tubuh bagian atas Mingyu.
Dimulai dari wajah, lalu leher, dada, hingga perut, tak lupa juga kedua tangannya. Wonwoo meringis melihat banyak sekali lebam ditubuh Mingyu. Apalagi dibagian perutnya, saat Wonwoo tak sengaja menekannya Mingyu justru meringis.
"Celananya aku lepas ya." ucap Wonwoo meminta izin sebelum mulai melepas celana sang pria.
Wonwoo tak masalah melihat kejantanan sang kekasih, karena memang dia sudah biasa bahkan 'itu' menjadi lolipop kesukaan Wonwoo.
"Little Mingyunya jangan sampai kesenggol, Yang. Nanti bangun kamu yang repot." ucap Mingyu dengan mata terpejam.
Wonwoo tak menanggapi, dia perlahan melepaskan celana jeans yang Mingyu kenakan. Beruntung pria itu masih menggunakan celana pendek didalamnya. Dengan telaten pula, Wonwoo mengusap paha hingga kaki Mingyu dengan handuk basah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHI(T)P
FanficApa sih yang orang-orang harapkan dari sebuah hubungan? Cinta? Kebahagian? Kesempurnaan? Tapi bagaimana kalau hubungan itu yang justru malah menghancurkan dirimu, batinmu, hingga jiwamu. Apakah kau akan bertahan dengan hubungan itu? Adult story...