Sudah bulan lebih sejak Jisoo dirawat si rumah sakit. Kini kondisinya sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya. Sudah tak ada memar ditubuhnya, juga pernafasannya pun sudah kembali normal, hanya saja masih ada rasa trauma dalam batin Jisoo.
Namun, gadis itu sudah tampak ceria seperti biasanya, dia bahkan sudah kembali masuk kuliah sejak 3 minggu yang lalu.
"Jisoo."
Gadis itu menoleh ketika ada yang memanggil namanya.
"Hai Chan." bibir Jisoo mengembangkan senyumnya dengan kedatangan Chan.
"Udah nemu tempat buat magang?" tanya Chan.
Jisoo menggeleng, "Belum."
"Gue ada beberapa list sih, kalau Lo mau ayo bareng Gue aja." ujar Chan segera disambut ceria oleh Jisoo.
"Beneran?! Oke deh Gue bareng sama Lo aja ya." balas Jisoo ceria.
Chan terkekeh, tak menyangka Jisoo masih bisa tersenyum dan seceria ini padahal satu bulan yang lalu kondisinya begitu memprihatinkan. Jisoo bisa bangkit dengan cepat dan kembali bersikap layaknya dia tak pernah melewati peristiwa yang menyakitkan.
"Ke taman yuk, atau mau ke kantin? Mata kuliah Bu Jieun di undur nanti sore kan." ucap Chan.
Jisoo sejenak berpikir, "Ke taman aja yuk, Gue bawa sandwich." ucapnya.
Mereka lantas melangkah menuju taman Fakultas Psikologi yang terletak ditengah-tengah area antara gedung C dan gedung B. Taman yang cukup sejuk sebab ditutupi oleh pepohonan besar disekitarnya.
Chan menunjuk salah satu bangku yang dekat dengan kolam bulat ukuran sedang ditengah taman. Melihat banyak ikan yang berenang bebas dikolam itu.
Jisoo mengambil kotak bekalnya, dan menyodorkan pada Chan untuk mengambil salah satu sandwich yang dia bawa.
"Thanks."
Chan lagi-lagi terkekeh, gadis itu makan dengan ceria, seolah tak memiliki masalah apapun. Padahal setahu dia, hubungan antara Jisoo dan Seokmin semakin toxic.
"Soo." panggil pria itu setelah memandangi wjaah Jisoo dari samping sejenak.
"Hem." jawab gadis itu menengok.
"Lo, mau tahu suatu hal?"
Gadis itu mengenyitkan keningnya, "Suatu hal apa?"
"Tentang Seokmin."
Jawaban Chan membuat Jisoo yang awalnya tengah mengunyah sandwich seketika terhenti. Tatapan yang terarah pada Chan kemudian terlihat mulai kosong dan diselubungi ketakutan. Dan Chan segera menyadarinya.
"Gue enggak akan maksa Lo kalau Lo enggak mau denger."
Tapi Jisoo segera menggeleng, "Enggak-enggak, katakan sama Gue. Apapun itu, apapun tentang Seokmin."
"Oke, tapi Gue harap, apa yang Gue sampaikan ini bisa menjadi pertimbangan buat Lo. Antara mau bertahan atau mau lepas. Dan Gue siap bantu Lo, kalau Lo mau lepas dari Seokmin." ucap Chan kemudian.
"Hem, jadi apa aja yang Lo tahu tentang Seokmin?" tanya Jisoo kemudian.
Chan sejenak menghela nafasnya sebelum mulai bercerita, "Seokmin ditinggal sama Ibunya sejak kecil. Dan dia hanya hidup berdua sama Papa hingga remaja."
Chan tahu bagaimana Seokmin dulu karena Ayah tirinya-ayah kandung Seokmin yang menceritakan itu pada Ibunya Chan. Dan Ibunya bercerita pada Chan sebelum dia menikahi Ayah Seokmin. Bagaimana pun Chan harus mengetahui seluk beluk orang yang akan menjadi Ayah dan juga Kakak tirinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHI(T)P
FanfikceApa sih yang orang-orang harapkan dari sebuah hubungan? Cinta? Kebahagian? Kesempurnaan? Tapi bagaimana kalau hubungan itu yang justru malah menghancurkan dirimu, batinmu, hingga jiwamu. Apakah kau akan bertahan dengan hubungan itu? Adult story...