⚠️Harsh Word⚠️
Pagi-pagi sekali Mingyu sudah kelabakan mencari kekasihnya. Sejak semalam Wonwoo tak mengatakan apapun, tapi begitu pagi Mingyu menghubunginya, Wonwoo tak ada kabar sama sekali.Sejak malam dimana Wonwoo mengalami mual dan muntah, perasaan Mingyu sudah tak enak sebenarnya. Apa jangan-jangan?
Dan benar, Mingyu menemukan sebuah testpack positif di kamar mandi kosan Wonwoo. Pria itu mendengus dan terus menghubungi Wonwoo, tapi tak ada pesan apalagi telepon yang digubris oleh gadis itu.
Wonwoo hamil, lagi. Untuk yang kali ini firasat Mingyu menyakini bahwa janin itu adalah miliknya. Dia tahu Wonwoo tak pernah lagi bermain dengan pria manapun selain dia. Meskipun terakhir dia melihat Wonwoo bermain dengan pria lain, saat dia memergoki Wonwoo.
Tapi dia tahu itu adalah yang pertama kali Wonwoo kembali bermain dengan pria lain selain dirinya.
Dan tentu saja sekarang Mingyu bisa menyakini janin itu adalah miliknya, sebab Mingyu dan Wonwoo sangat jarang menggunakan pengaman. Bahkan Wonwoo sering merajuk tiap kali Mingyu hendak menggunakan kondom.
Hingga siang hari, bahkan kini jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Wonwoo belum tampak batang hidungnya sama sekali. Mingyu masih menunggu gadisnya itu di kosannya.
Ketika Mingyu keluar dari kamar kos Wonwoo, pria itu menangkap sebuah mobil berhenti didepan gerbang kosan. Dari dalam mobil muncul Wonwoo sambil memegangi perutnya.
Mingyu memilih untuk menunggu didepan pintu kamar kos Wonwoo, hingga gadis itu mendekat.
"Darimana?" tanya Mingyu begitu Wonwoo sampai dihadapannya.
Wonwoo tak menjawab, dengan wajah pucatnya Wonwoo menggeleng pelan dan memilih untuk memasuki kamarnya, diikuti oleh Mingyu.
"Wonwoo." panggil Mingyu merasa dirinya tak digubris.
"Apa?" jawab Wonwoo dengan suara lemah.
"Kamu habis darimana? Kenapa enggak ada kabar sejak pagi?" tanya Mingyu.
Wonwoo kembali tak menanggapi, gadis itu memasuki kamar mandi dengan langkah yang begitu pelan. Membuat Mingyu kembali mendengus dan memilih duduk di sofa untuk menunggu.
"Kamu hamil." ucap Mingyu ketika Wonwoo keluar kamar mandi setelah berganti pakaian.
"Wonwoo jawab!" seru Mingyu tak tahan diacuhkan terus.
"Enggak." jawab gadis itu seraya menaiki kasur.
Mingyu menghampiri Mingyu dengan testpack dia acungkan ditangannya. "Terus ini apa? Ini positif. Pantes aja kamu muntah-muntah kemarin pas cium nafas aku yang bau alkohol."
Gadis itu tampak menghela nafas, dengan tubuhnya yang terasa lemas Wonwoo mengangguk, "Ya terus kenapa?"
"Kenapa? Won-"
"Aku enggak peduli kamu bakalan akuin janin itu atau enggak kayak kemarin." potong Wonwoo segera masuk ke dalam selimut.
"Kalau aku akuin itu janin punya aku, kamu mau mempertahankan dia?"
"Terlambat." jawaban Wonwoo membuat Mingyu mengernyit.
"Apa maksud kamu terlambat?"
Wonwoo tampak meringis sambil memegangi perutnya, dia bahkan hingga menggigit bibir bawahnya sakit rasa sakit dan kramnya melebihi yang sebelum-sebelumnya.
"Jangan bilang-" nafas Mingyu tercekat menyadari perilaku Wonwoo.
"A-akhh." Wonwoo kembali meringis meremat baju bagian perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELATIONSHI(T)P
Fiksi PenggemarApa sih yang orang-orang harapkan dari sebuah hubungan? Cinta? Kebahagian? Kesempurnaan? Tapi bagaimana kalau hubungan itu yang justru malah menghancurkan dirimu, batinmu, hingga jiwamu. Apakah kau akan bertahan dengan hubungan itu? Adult story...