• 2 •

519 47 1
                                    

"Hiks.. kak, maaf."

"Udahlah, kakak gak apa-apa." Yeji menghela nafas, entah sudah ke-berapa kalinya Chaeryeong meminta maaf.

Saat ini mereka ada di rumah sakit, setelah kejadian penembakan yang sempat melukai tangan Yeji. Chaeryeong tidak apa-apa, hanya telapak tangannya yang lecet karena terjatuh.

"Nyonya, ada yang ingin bertemu."

"Siapa?"

"Anak sekolahan, mungkin teman nyonya?"

"Suruh masuk aja."

Penjaga tadi mengangguk, dan keluar dari ruangan ini. Ia menutup pintu, tapi setelah itu pintu kembali terbuka.

Ceklek

"Yeji!"

"Kamu gapapa?! Astaga, kenapa bisa gini?" Ucap Lia penuh khawatir.

"Gue gapapa, cuma luka dikit."

"Dikit lo bilang? Itu kena peluru pistol!"

"Gimana lo bisa tau?" Tanya Yeji, yang ditanya gelagapan.

"Gue liat kejadian nya!"

"Hiks.." Semuanya melihat ke arah sumber suara, terlihat Chaeryeong yang menangis di dekat Yeji.

"Astaga Chaer, udah jangan nangis." Yeji menghapus air mata Chaeryeong yang terus keluar.

"Maaf.."

"Iya, kakak maafin. Jangan nangis lagi, okey?" Yeji tersenyum.

Ah, sepertinya senyuman Yeji membuat salah satu orang yang ada disini terpana.

"Kalian udah makan?" Tanya Yeji, semuanya menggeleng.

"Ayo makan, gue yang bayar." Ucap Yeji.

"Kalian aja, gue barusan ditelfon sama mama." Yeonjun keluar dari ruangan tersebut, membuat semuanya bingung. Yeji enggak sih.

"Yaudah ayo."

Mereka makan di sebuah restoran seafood yang berada di dekat rumah sakit, tangan Yeji gak terlalu sakit lagi sih. Meskipun ada beberapa suster yang ikut.

"Besok masuk sekolah gak Ji?" Tanya Lia.

"Masuk kayaknya."

Tidak ada pembicaraan sampai mereka selesai makan. Soobin yang bosan membuka suara.

"Kalian tinggal dimana?"

"Di-"

"Di rumah." Yeji menyela ucapan Chaeryeong, masih curiga pada mereka semua.

"A-ah maksud gue tinggal di jalan apa?"

"Di jalan-"

"Gak perlu tau.
Makanan udah gue bayar, gue sama Chaeryeong mau balik ke rumah sakit." Yeji menarik tangan Chaeryeong menggunakan tangannya yang tidak terkena tembakan.

"Cih." Beomgyu berdecih saat Yeji dan Chaeryeong sudah pergi menjauh.

"Susah bener."

"Eh, tadi Yeonjun bilang apa? Ditelfon mama? Pftt, padahal mama udah gak ada." Ucap Soobin.

"Iya, gue juga kaget tadi." Ucap Taehyun setuju.

"Hah.. harus bilang ke Yeonjun ini."

• • •

"Chaer, kalau mereka nanya-nanya jangan dijawab. Kita masih curiga kan sama Yeonjun?" Chaeryeong mengangguk.

"Jadi, aku harus jauhin mereka?" Yeji menggeleng.

Dendam | Yeonjun × Yeji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang