• Epilog •

280 24 4
                                    

Tahun demi tahun berlalu, hari demi hari berganti. Tak terasa mereka semua sudah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Tidak seperti dulu, dimana mereka masih bisa berkumpul dan bersantai di belakang rumah yang dulu mereka beli. Sekarang rumah itu sudah tidak di tempati lagi, tapi setiap hari tetap di bersihkan.

Yeonjun, Yeji, Soobin, dan Lia sudah bekerja di perusahaan ternama, bahkan Yeonjun dan Soobin menjadi CEO dari perusahaan sang ayah dahulu. Ada dua perusahaan yang ayahnya tinggalkan saat ia meninggal dunia, dan karena ia mempunyai dua anak kembar, ia bisa mempercayai kedua anaknya.

Yeonjun dan Soobin menetap di Korea, karena perusahaan nya berada di Korea, tetapi sesekali mereka berdua keluar negeri untuk menghadiri meeting. Satu perusahaan ada Seoul, dan satunya lagi berada di Ansan. Yeonjun menjadi CEO yang perusahaan yang ada di Busan, sedangkan Soobin menjadi CEO perusahaan yang berada di Seoul.

Mereka juga sudah lama tidak bertemu karena kesibukan masing-masing.

Sedangkan Yeji, ia menjadi seorang dokter bedah di Jepang bersama Lia. Untung saja mereka ditugaskan di rumah sakit yang sama, jadi masih bisa mengobrol satu sama lain.

Dan sisanya, mereka masih kuliah semester terakhir. Mereka mengambil jurusan yang berbeda-beda, dan mereka memilih untuk kuliah di negara lain. Selama beberapa tahun, mereka tidak pernah berkumpul lagi, walaupun sering mengirim pesan, tapi sekarang mulai canggung.

Dan pada akhirnya, hanya Yeji dan Lia yang masih dekat seperti saat mereka masih SMA di Korea dulu.

"Yeji, lagi gak sibuk kan? Kita keluar yuk!" Ajak Lia kepada Yeji yang sedang memainkan ponselnya.

"Aku gak sibuk sih, yaudah ayo. Rada pusing juga aku."

Mereka berjalan berdampingan sambil melihat lihat pemandangan, Yeji memakan roti berisi cokelat yang tadi ia beli, Yeji merasa rindu kepada sang kekasih dan teman-teman yang lainnya.

"Kangen Yeonjun ya?" Ucap Lia tiba-tiba.

Yeji memberhentikan langkahnya. "Iya, mereka lagi apa ya sekarang? Kayaknya sibuk banget." Jawab Yeji dengan pelan.

"Biasa, udah jadi CEO kan? Pasti sibuk, meeting sana sini. Keluar negeri mulu." Yeji mengangguk, perkataan Lia benar juga.

Masalahnya mereka berempat ini sudah tunangan, tinggal tunggu tanggal nikahnya aja, sebenarnya mau di percepat, tapi Yeonjun sama Soobin selalu sibuk setiap hari. Yeji dengan Lia juga sama sibuknya, tetapi tidak sesibuk para lelaki.

Mari kita berpindah ke para lelaki ini.

Walaupun mereka beda kota, tapi mereka tetap menghubungi satu sama lain, entah menanyakan kabar atau menanyakan apakah perusahaan yang ia pimpin baik baik saja. Seperti kali ini, mereka sedang video call.

"Jadi, tanggal berapa?"

"Ini kita mau samaan?"

Yeonjun berdecak kesal. "Kan lo yang minta waktu itu, tanggal nya samaan aja." Jawab nya.

"Hari ini hari Jumat ya, gimana kalo besok kita ke Jepang? Terus kita langsung nyiapin rencananya di sana juga. Acaranya hari Minggu."

"Gak bisa, terlalu mendadak itu. Nanti shock mereka berdua."

Di layar ponsel Yeonjun, nampak Soobin yang sedang berpikir. "Hari ini lo sibuk gak? Nanti malam kita langsung terbang ke Jepang." Ucap Soobin.

"Gue sih malam ini gak ada rencana, jadi bisa langsung ke Jepang." Lanjut Soobin.

Yeonjun berpikir kembali, malam ini ia tidak ada jadwal atau rencana apapun. Sebenarnya bisa langsung ke Jepang.

Boleh deh.

Dendam | Yeonjun × Yeji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang