• 29 •

130 15 0
                                    

03:36 AM.

Mereka semua masih bangun.

Kai dan Yuna yang paling muda diantara mereka semua juga masih bangun, mereka berdua sama sekali tidak tertidur, ngantuk saja tidak. Karena suara misterius itu kembali terdengar, bahkan lebih menakutkan.

Saat tepat pukul 12 malam, tiba tiba seluruh rumah Yeji menjadi gelap. Lampu dan alat lainnya yang menggunakan listrik tidak bisa berfungsi. Bisa disebut mati listrik. Padahal kalau dilihat lihat, rumah tetangga Yeji yang berjarak agak jauh lampunya tidak mati. Bahkan kalau dilihat lebih teliti ada dua orang di sana.

Pada saat itu mereka masih berpikir positif. Tapi ada lagi kejadian saat pukul 01:28 AM. Ada yang menggedor pintu kamar Yeji, tidak hanya sekali dua kali, tetapi lebih dari sepuluh kali. Setelah beberapa menit tidak ada suara gedoran pintu, mereka bersepuluh kembali dikejutkan dengan suara seorang wanita yang sedang tertawa. Wanita itu juga mengatakan sesuatu.

"You are in danger."

Setelah itu ada suara gedoran pintu lagi, kali ini lebih kuat. Dan sepertinya lebih banyak orang yang menggedor pintu itu.

Karena hal itu lah mereka tidak tidur, mereka lebih waspada karena mereka tau ini pasti berbahaya. Jadi kalau mereka tidur, bisa bisa hanya tinggal nama.

"Baterai hp gue udah mau habis, tapi sampai sekarang lampunya masih belum hidup." Ucap Ryujin.

"Hp gue juga, sisa-
Yah udah mati."

"Sini hp lo bin, gue ada powerbank."

Sumber pencahayaan mereka saat ini adalah senter handphone, tapi karena sudah tiga jam lebih, baterai handphone mereka pasti sisa sedikit. Hanya senter dadi handphone lah yang bisa mereka gunakan untuk menerangi ruangan ini.

Perlahan lahan handphone mereka mulai mati, Yeji hanya punya satu powerbank. Mereka harus menunggu lama agar baterai handphone mereka penuh.

"Gelap banget.."

Karena masih pukul 3 pagi, matahari juga belum muncul, kamar Yeji sangat gelap. Bisa saja Yeji membuka jendela kamarnya, tetapi tidak bisa. Pasti sangat berbahaya. Jendela kamar Yeji juga di tutupi oleh tirai berwarna abu abu gelap, jadi semakin membuat kamar ini menjadi gelap.

"Laper lagi."

"Gue ada nyimpen beberapa cemilan, ambil di laci itu."

Beomgyu langsung berlari ke arah laci itu dan membukanya, benar saja. Banyak cemilan dan minuman kaleng, Beomgyu mengambil banyak cemilan untuk ia bagikan kepada mereka semua.

"Ini."

"Makasih."

Kebetulan hari ini hari Minggu, jadi mereka bisa tidur seharian saat matahari sudah bersinar. Sebelum keluar dari kamar, mereka akan menelpon pihak kepolisian terlebih dahulu dan menceritakan tentang masalah ini.

"Jam 6 lama banget ya."

"Tiga jam lagi, sabar."

"Gak bisa, ngantuk."

Yuna menyenderkan kepalanya ke pundak Yeji, ia memejamkan matanya sebentar kemudian di bukanya kembali. Ia melakukan hal yang sama selama beberapa menit. Yeji yang melihat hal itu hanya tersenyum, ia mengangkat tangannya dan mengusap usap kepala Yuna agar Yuna tertidur. Yeji kasihan kepadanya, Yuna pasti jarang tidur selarut ini.

"Kai mau tidur juga?" Ucap Yeji lembut.

Kai dengan cepat menggeleng. "Gak apa, gue gak ngantuk." Jawab Kai.

"Kalau mau tidur, bilang. Gak usah malu malu." Ucap Yeji lagi, Kai hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Chaer? Udah ngantuk tuh, ayo sini."

Dendam | Yeonjun × Yeji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang