• 4 •

349 37 0
                                    

"Makanya jangan cari gara-gara sama gue." Wanita yang berada di depan nya mengangkat kepala.

"Lo kira gue takut?"

Plakk

Satu tamparan mendarat di pipi wanita tersebut, ia menatap tajam orang yang barusan menamparnya.

"Berani ngelawan gue? Lee Chaeryeong?!" Ucap seorang wanita yang menampar Chaeryeong.

"Lo mending jangan main-main sama kita deh, gak ada yang mau nge-bela lo." Ucap wanita yang lainnya.

Wanita ber-nametag Kim Soora yang tadi menampar Chaeryeong menyingkirkan rambut dari wajahnya Chaeryeong. Ia tersenyum miring, keadaan Chaeryeong saat ini sangat hancur.

"Lo dengar? Gak ada yang mau nge-bela lo, gak ada siapapun. Lo itu cuma anak yatim piatu yang tinggal di kolong jembatan." Setelah mengatakan itu, mereka pergi dan meninggalkan Chaeryeong sendiri disana.

"Chaer?! Kamu-
Luka? Ini kenapa?! Kamu harus cerita sama kakak." Yeji menarik tangan Chaeryeong menuju UKS.

Sesampainya di UKS, Yeji dan Chaeryeong hanya diam. Yeji mencari obat merah dan plester untuk luka yang ada di tangan dan wajah Chaeryeong, sedangkan Chaeryeong memilih untuk diam dan menunggu Yeji membuka suaranya lebih dulu.

Setelah selesai mengobati Chaeryeong, Yeji membuka suara. "Kenapa?" Tanya nya.

Melihat Chaeryeong yang masih diam, Yeji menghela nafas. "Ini semua kenapa? Kakak cuma nanya, gak bakal marahin kamu kok." Chaeryeong mulai mengangkat kepalanya.

"Tadi.."

Chaeryeong menjelaskan bagaimana ia bisa sampai diseret dan darimana luka yang ia dapat.

Awalnya begini, Chaeryeong izin kepada guru nya untuk ke toilet. Sampai di toilet, ia langsung buang air kecil. Saat keluar dari toilet, tiba-tiba ada yang menyiram nya, ia ditarik keluar dari toilet. Pergelangan tangannya memerah karena ditarik terlalu keras. Chaeryeong mencoba melepaskan tangan wanita itu atau bisa disebut Soora, tetapi Soora malah memukul dan mencubit nya, jadi Chaeryeong memilih untuk tetap mengikuti kemana Soora akan menarik nya.

Saat Soora berhenti, Chaeryeong mengangkat kepalanya dan mendapatkan satu goresan dari kuku tajam Soora. Kemudian Chaeryeong ditarik lagi sampai di dekat parkiran, mereka berada di situ sampai Soora dan teman-temannya pergi.

"Kenapa gak ngelawan?" Tanya Yeji.

"Anak nya temen ayah.
Ayah pernah bilang jangan pernah nge-lukain Soora." Yeji menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi, memilih untuk diam.

"Maaf kak, aku tadi nya mau lawan. Tapi keinget kata-kata ayah." Chaeryeong menundukkan wajahnya, Yeji yang melihatnya langsung mengelus kepala Chaeryeong.

"Gapapa, jangan minta maaf.
Masih ada yang sakit?" Tanya Yeji lagi, Chaeryeong menggeleng. "Baguslah."

"Kakak gak balik lagi ke kelas?" Tanya Chaeryeong.

"Gak ah, males. Kakak mau nungguin kamu aja." Chaeryeong mengangguk.

Mereka berdua berada di dalam UKS sampai jam istirahat tiba, Chaeryeong tertidur, sedangkan Yeji sedang main  ponsel.

Brak

Pintu terbuka.

"Yeji?!"

"Shht, Chaeryeong tidur."

"Chaeryeong kenapa, Ji?" Tanya Lia yang tadi membuka pintu secara tiba-tiba, ia panik karena Yeji tidak kunjung kembali dari toilet.

"Agak pusing kata nya." Jawab Yeji, sedikit berbohong tidak apa-apa kan?

Dendam | Yeonjun × Yeji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang