• 11 •

248 19 1
                                    


"Yeji-"

"Kenapa nenek ngebiarin Yeonjun masuk ke rumah ini? Yeji masih butuh waktu."

"Tidak sayang, nenek cuma-"

"Nek.. Yeji mohon maaf kalau Yeji kasar sama nenek, tapi tolong biarkan Yeji berfikir terlebih dahulu, nenek gak bisa langsung nyuruh Yeonjun masuk ke rumah ini tanpa izin Yeji, Yeji tau ini rumah nenek. Tapi Yeji masih butuh waktu." Nenek Hwang tentu terkejut, Yeji tidak pernah berbicara panjang lebar seperti ini kepada nya.

"Nenek minta maaf." Yeji memeluk tubuh sang nenek. Yeji menangis di pelukan nenek Hwang, entah kenapa ia menangis.

Yeonjun yang melihatnya pun tersenyum, ingin sekali ia menghampiri mereka berdua, tetapi Yeji pasti akan marah. Yeji masih tidak suka dengan nya, dan Yeonjun mulai berfikir, sebegitu benci nya kah Yeji kepadanya?

"Ji." Yeji menoleh, ia langsung bersembunyi di balik nenek nya.

"Jangan main petak umpet dong, gue mau ngomong." Ucap Yeonjun.

Yeji berbisik kepada nenek nya. "Nek, Yeji harus apa?" Bisik nya.

"Kamu harus ngomong dengan dia, kamu juga harus jelasin kenapa kamu nge-bunuh orang tua Yeonjun." Ucap Nenek Hwang, Yeji masih tidak bergerak. Nenek Hwang pun menghela nafas, ia pergi meninggalkan mereka berdua.

"Nenek!" Yeji hendak menyusul sang nenek, tetapi sayang tangan nya sudah ditarik lebih dulu oleh Yeonjun.

"Lepas!" Seperti nya kita pernah mendengar kata ini.

Ah, di bandara!

"Gue mau ngomong sama lo." Ucap Yeonjun.

"Enggak mau, lepasin! Gue mau nyusul nenek!" Teriak Yeji, Yeonjun langsung menarik tangan Yeji dan berjalan keluar untuk menyusul nenek Hwang.

"Nenek!" Teriak Yeji, ia langsung menghampiri nenek Hwang.

"Loh, udah ngomong sama Yeonjun?"

"Belum, hehe. Masih gak berani."

"Bukannya gak berani, lo nya yang gak mau." Ucap Yeonjun yang ada di belakang Yeji.

"Apa sih." Yeji menatap Yeonjun dengan sinis. Yeonjun menjulurkan lidahnya, Yeji juga membalas. Meskipun begitu, Yeonjun bersyukur, Yeji mulai sedikit berbicara dengannya dan mulai berinteraksi sedikit dengannya.

"Ngomong dulu gih, nanti gak selesai-selesai masalah kalian." Ucap nenek Hwang.

"Betul kata nenek, ayo Ji." Yeonjun menarik tangan Yeji lagi, tapi entah darimana batu ini berasal, Yeonjun tersandung dengan tangan nya yang masih menggenggam tangan Yeji.

Yeonjun kemudian jatuh, Yeji sebenarnya jatuh di atas tubuh Yeonjun, tetapi Yeji menjaga keseimbangan nya dan tetap berdiri walaupun hampir jatuh. Yeji melihat ke Yeonjun yang meringis kesakitan, lalu Yeji pun tertawa.

"Hahaha! Rasain tuh!"

Nenek Hwang melihat ke belakang, ia menemukan Yeonjun yang terbaring di tanah dan Yeji yang sedang tertawa.

"Astaga Yeonjun! Kamu kenapa? Kok bisa jatuh gini sih?" Nenek Hwang menghampiri Yeonjun, ia membantu Yeonjun duduk.

"Kesandung batu itu, lo kenapa ketawa?! Coba bantu sini!" Ucap Yeonjun dengan kesal.

"Haha, sorry." Yeji mengulurkan tangannya, berniat untuk membantu Yeonjun berdiri, Yeonjun menerima uluran tangan Yeji, dan ia langsung berdiri saat Yeji menariknya.

Tunggu, Yeji kerasukan apa?
Kenapa dia malah membantu Yeonjun? Ada yang salah dengan Yeji.

'Loh loh, kok Yeji tiba-tiba ngebantu gue? Eh, bentar. Tadi beneran?!' - CYJ

Dendam | Yeonjun × Yeji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang