• 28 •

127 15 0
                                    

Waktu terus berjalan, tak terasa tinggal satu jam lagi untuk berganti hari. Ya, sekarang jam sebelas malam. Dan mereka bersepuluh belum juga tidur, padahal yang paling muda sudah sangat mengantuk sekali tetapi masih juga memaksakan untuk tetap bangun.

Setelah berpesta sebentar di halaman belakang rumah Yeji, mereka memutuskan untuk masuk ke dalam rumah karena suasana nya terasa agak menyeramkan, di tambah lagi ucapan Lia tadi yang semakin membuat sepuluh orang ini sangat takut.

Mereka saat ini berada di lantai dua rumah Yeji, semua pintu dan jendela sudah di kunci agar tidak ada yang bisa masuk kecuali mereka. Awalnya mereka ingin tidur, tetapi Yeji masih agak takut dengan kejadian waktu itu, saat Yuna hampir saja di culik tapi untung saja Yeonjun menyadarinya dan penculik itu langsung kabur. Padahal waktu itu semua pintu dan jendela sudah di kunci, tapi tetap saja bisa di bobol oleh penculik saat itu. Kejadian itulah yang membuat Yeji agak takut sekarang.

Jadi mereka memutuskan untuk tetap bangun sampai keadaan sudah terasa lebih mendingan.

Mereka bermain berbagai macam permainan untuk menghibur diri, mulai dari game yang ada di handphone, sampai permainan yang asli seperti kartu dan catur. Dan saat ini mereka sedang bermain uno stako (?) yang kebetulan ada di gudang dekat kamar Yeji.

"Ayo kita suit."

"Kelamaan, mending pakai hp."

"Yaudah, coba."

Dan mereka menentukan urutan siapa yang mulai duluan lewat handphone Beomgyu, karena dia sendiri yang menyarankan. Ternyata Beomgyu juga yang dapat urutan pertama, urutan kedua adalah Taehyun, dan urutan terakhir adalah Ryujin.

"Ck, kenapa gue dapet urutan terakhir sih? Hp Beomgyu gak suka ya sama gue?" Ryujin mengeluh, soalnya dia gak suka di urutan terakhir.

"Hp nya emang gak suka sama lo, tapi gue tetap suka sama lo."

"Cih."

"Heh! Siapa yang begitu tadi?!" Ucap Beomgyu sambil mencari pelaku yang berdecih tadi.

Soobin sang pelaku hanya pura pura tidak tau, dia menolehkan kepalanya menghadap Lia agar tidak melakukan kontak mata dengan Beomgyu.

"Awas ya lu!".

'Mati gue.' - CSB

Kenapa takut bin? Biasanya kan kamu gak pernah takut sama Beomgyu. Malah suka gangguin dia duluan.

"Cepat mulai."

"Gue ambil paling bawah aja deh ya, yahahha kasian." Ucap Beomgyu.

"Giliran lo, Hyun."

"Karena Beomgyu ambil yang paling bawah kanan, gue ambil paling bawa yang kiri."

"WEH JANGAN! BISA TUMBANG NANTI!"

"NASIB GUE GIMANA NANTI HABIS LO?!" Teriak Kai yang tidak terima karena Taehyun cukup pintar untuk menjatuhkan lawan.

(Sebenarnya itu trik aku biar bisa menang, tpi bisa ga sesuai ekspetasi ya, bisa aja kena ke kita sendiri.)

Taehyun tersenyum senang saat uno itu sedikit bergerak, ia melihat ke arah Kai yang sedang menatapnya.

"Hehe, sorry."

"Your head!"

"Ayo Kai jalan aja."

Kai merhatiin uno itu dengan seksama, sebenarnya masih banyak yang belum ke ambil, tapi karena barisan uno yang paling bawah sisa satu, apalagi di tengah, jadi sulit untuk menyeimbangkan uno itu.

Kai pasrah, ia mengambil asal balok uno yang ada di kanannya. Mungkin ia sedang beruntung, uno itu bergerak dan hampir jatuh semua, tapi uno itu masih seimbang dan berdiri kokoh.

Dendam | Yeonjun × Yeji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang