Setelah menikah dengan Yeonjun setahun yang lalu, sekarang mereka sudah dikaruniai seorang anak laki-laki yang tampan seperti Yeonjun.
Choi Juna.
Juna melambangkan ambisi yang membaja. Ia adalah orang yang tak henti-hentinya berupaya meraih apa yang diinginkan dalam hidup. Menurut studi numerologi, nama "Juna" mempunyai kepribadian pemimpin, bebas, dan pekerja keras.
Yeonjun sudah memikirkan nama itu dari sebelum Juna lahir, Yeji juga tidak masalah. Juna, nama yang bagus. Artinya juga bagus, Yeji suka.
Kehidupan Yeji berubah total, dulu ia hanya merawat dirinya sendiri, sekarang ia harus merawat suami dan anaknya. Itulah tanggung jawab seorang istri, belakangan ini Yeji sering membaca buku tentang menjadi seorang istri yang baik. Yeji bersyukur, Yeonjun mau menerima segala kekurangan yang ada pada dirinya. Kalau tidak ada Yeonjun, dirinya dan Juna tidak akan bisa hidup.
Karena Yeonjun, suami sekaligus kepala keluarga dari rumah tangga mereka. Yeonjun wajib mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka.
Akhir-akhir ini Yeji sering bersyukur, entah bersyukur karena dapat suami seorang CEO, maupun yang lain.
Pagi ini, Yeji bangun terlebih dahulu untuk menyiapkan sarapan dan air hangat untuk suaminya mandi. Setiap hari juga begitu, tapi Yeji tidak pernah mengeluh.
Juna masih tidur di dekat Yeonjun, mereka benar-benar mirip. Teman-teman Yeji yang lainnya juga pada bilang Juna mirip Yeonjun, dan tidak ada mirip-miripnya sama Yeji. Yeji sebenarnya gak apa apa sih, Juna juga anaknya Yeonjun kan? Mungkin Wajahnya saja yang mirip, siapa tau kelakuannya persis seperti Yeji.
Setelah menyiapkan semuanya, Yeji kembali ke kamar untuk membangunkan Yeonjun.
Chup
"Papa, ayo bangun."
Bukannya Yeonjun, malah anaknya yang bangun. Untung saja Juna pintar, ia tidak menangis. Oh ya, Juna sekarang sudah umur 10 bulan. Ia sudah bisa berjalan walaupun masih memegang benda di sekitarnya. Yeonjun dan Yeji sampai menangis waktu itu saat tau kalau Juna sudah bisa berjalan meski sambil memegang benda.
Yeji menggendong anaknya. "Juna, ayo kita bangunkan papa." Ucap Yeji.
Juna hanya diam, setelah itu...
"Papa! Papa!"
Yeji tersenyum. "Pintar anak mama, bangunin lagi. Tuh papanya belum bangun." Yeji meletakkan Juna di samping Yeonjun.
Juna hanya diam, tidak tau mau apa. Alhasil ia memukul wajah papanya beberapa kali sampai papanya terbangun. Yeonjun membuka matanya, ia tersenyum saat melihat Juna dan dibelakangnya ada Yeji.
"Indah banget ya tiap hari liat pemandangan kayak gini." Ucap Yeonjun.
"Udah ah, mandi sana. Aku udah siapin air hangat."
"Mau mandi sama kamu..."
"Juna, papa nakal tuh." Ucap Yeji kepada Juna, Juna tidak tau apa yang mamanya katakan, tapi tiba-tiba ia memukul wajah papanya lagi.
"Haha, dia paham tuh kalo papanya nakal." Yeonjun hanya cemberut, kemudian mencium pipi Juna dan menggigit nya pelan.
"Hueee.. mamaa.."
Yeji hanya menggelengkan kepalanya, kemudian ia menaruh Juna di pangkuannya. Dan menenangkan Juna supaya tidak nangis lagi.
"Papa nakal ya? Marahin papa gih. Papa nakal! Jangan gigit pipi Juna. Gitu."
Juna hanya diam, bibirnya mengerucut seperti bebek, tidak tidak, lebih lucuan Juna daripada bebek. Masa Juna disamain sama bebek? Nanti makin nangis loh Juna nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam | Yeonjun × Yeji [END]
ФанфикшнYeonjun ingin membalaskan dendam nya kepada seorang wanita yang telah membunuh kedua orangtuanya. Dengan cara membunuh juga kedua orang tua wanita tersebut. Tetapi, bagaimana jika Yeonjun mencintai wanita tersebut? Dan akankah mereka saling mencinta...
![Dendam | Yeonjun × Yeji [END]](https://img.wattpad.com/cover/312512498-64-k315641.jpg)