• 8 •

331 28 14
                                        

Yeji sibuk mondar-mandir di dalam kamar nya, Chaeyeon jadi pusing sendiri padahal cuma ngeliat Yeji mondar-mandir. Chaeyeon udah capek mau ngejelasin gimana lagi ke Yeji yang keras kepala itu.

"Ji, Chaeryeong pasti ketemu."

"Lo gak panik jadi kakaknya?!"

Chaeyeon terdiam, dia panik. Tapi tidak ingin kelihatan panik di depan Yeji. Kalau dia panik, pasti nanti waktu Chaeryeong udah ketemu Yeji pasti mengejek nya.

"Siapa yang tadi panik banget saat adik nya hilang?"

Itu yang Yeji akan katakan, Chaeyeon sudah hafal.

"Tenang dulu.
Ayah, bunda, polisi, Hyunjin, dan lima teman cowok lo lagi nyari." Ucap Chaeyeon.

"Lo mau minum obat itu lagi?" Sambung Chaeyeon.

Yeji langsung duduk, tapi tetap ia masih merasa panik. Chaeyeon yang melihat itu langsung memeluk Yeji, menepuk-nepuk pelan kepala Yeji.

"Kita berdoa aja, semoga Chaeryeong bisa ketemu." Yeji mengangguk.

BRAKK

"CHAERYEONG KETEMU!"

"Jangan bohong lo Jin!" Hyunjin menggeleng. "Ini beneran! Dia ada di rumah sakit sekarang!" Ucap Hyunjin.

"Mending kita langsung liat sendiri aja Ji." Chaeyeon menarik Yeji, berlari ke luar rumah Yeji dan berhenti tepat di depan mobil Hyunjin.

"Cepet Jin!" Tanpa basa-basi, Hyunjin memasuki mobil nya, begitu juga dengan Yeji dan Chaeyeon.

Sesampainya di rumah sakit, Hyunjin berjalan lebih depan untuk menunjukkan kamar dimana Chaeryeong di rawat, Yeji dan Chaeyeon hanya mengikuti.

Hyunjin berhenti, dua orang di belakangnya juga berhenti. Yeji berjalan ke depan, bisa ia lihat ada ayah dan bunda nya Chaeryeong di situ.

"C-Chaeryeong kenapa?" Tanya Yeji.

"Chaeryeong gak apa apa, cuma ada beberapa luka di badan nya." Jelas ayah nya Chaeryeong yang bisa dibilang paman nya.

"Dimana kalian ketemu Chaeryeong?" Tanya Yeji lagi.

"Dia di sekap di sebuah rumah besar yang gak ada penghuninya sama sekali. Lima orang teman mu yang nemuin Chaeryeong, berterimakasih lah kepada mereka." Yeji mengangguk, ia kemudian mencari keberadaan lima orang temannya.

Yeji berjalan keluar rumah sakit, kemudian berhenti saat melihat Yeonjun sedang berbicara dengan seseorang yang tidak Yeji kenal. Mereka mungkin sedang berbicara serius, soalnya Yeonjun sedang memarahi orang itu. Yeji berjalan untuk mendekati Yeonjun dan orang itu, tapi langkahnya berhenti saat-

Plakk

-Orang itu menampar Yeonjun.

"Hey!" Yeonjun dan orang itu sontak menoleh ke arah Yeji yang berteriak.

Yeji menghampiri mereka. "Kenapa kau memukul Yeonjun?" Ucap nya.

"Bukan urusan mu." Orang itu pergi meninggalkannya Yeonjun dan Yeji.

"Dia siapa? Itu merah banget, ayo ke kantin." Yeji menarik tangan Yeonjun menuju kantin rumah sakit.

Mereka berdua sudah duduk di salah satu meja yang berada di pojok ruangan, mereka duduk berhadapan. Yeji sedang mengobati wajah Yeonjun yang tadi habis di tampar oleh orang yang tidak ia kenali. Tidak di situ saja, lengan dan pipi sebelah kanan Yeonjun juga ada lebam.

"Aduh aduh! Lo gak bisa pelan dikit jadi cewek? Akhh! Iya maaf, aduh." Yeonjun kembali berteriak saat Yeji menekan luka nya.

"Gue mau nanya."

Dendam | Yeonjun × Yeji [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang