Seorang wanita bermarga Hwang saat ini sedang berada di Busan, ingin menyegarkan pikiran. Ia sedang frustasi dan stress.
"Hah.."
Wanita itu menghela nafas, masih memikirkan perkataan pria bermarga Choi di bandara kemarin. Pria itu adalah Choi Yeonjun. Dan, wanita itu adalah Hwang Yeji.
Saat ini Yeji berada di rumah nenek nya, mungkin ia akan menetap disini sampai ia berubah pikiran. Yeji tidak akan kembali ke Seoul, Yeji tidak ingin melihat wajah pria bermarga Choi itu. Yeji masih mempunyai dendam dengan orang itu, walaupun Yeonjun sudah memaafkan perbuatannya yang telah membunuh kedua orang tua Yeonjun, Yeji tidak akan pernah memaafkan Yeonjun.
"Yeji, kamu udah makan?" Tanya nenek nya yang baru datang, Yeji langsung menggeser posisi nya, agar sang nenek bisa duduk juga.
"Udah, nenek udah makan?" Nenek nya mengangguk sambil tersenyum.
"Tumben kamu kesini, ada masalah?" Yeji terdiam, lalu mengangguk.
Ekspresi nenek nya langsung berubah menjadi khawatir, Yeji menunduk. Yeji tau, pasti nenek nya bakal bertanya-tanya. Ia harus jawab jujur, atau berbohong? Masalah yang dialaminya tidak terlalu rumit, tetapi bisa membuat Yeji banyak pikiran.
"Ada apa di sana? Nenek pikir kamu bahagia." Ucap nenek Yeji.
"Gimana Yeji bisa bahagia kalau mama dan papa gak ada? Yeji kurang bahagia di sana." Nenek nya Yeji tentu terkejut, perasaan waktu itu pas ia menelfon Yeji, Yeji bilang ia sangat bahagia disana. Bahkan ia bilang tidak akan pergi dari Seoul.
"Cerita sama nenek, apa yang terjadi di sana?"
Yeji bingung, apakah ia harus jujur?
Sepertinya iya.
"Yeji ketemu sama orang yang nge-bunuh mama sama papa." Nenek nya terkejut lagi, bagaimana bisa Yeji menyembunyikan itu dari nya?
"Terus kamu gak apa apa kan? Chaeryeong sama yang lain juga gak apa kan?" Yeji mengangguk. "Mereka semua gak apa-apa." Ucap Yeji. Ia kemudian teringat bagaimana Chaeryeong dibully di sekolah nya.
"Terus gimana?"
"Dia suka sama Yeji." Yeji tidak bermaksud untuk membuat nenek nya jantungan, nenek nya saat ini terkejut lagi.
"Astaga..
Kapan dia bilang gitu? Dia beneran suka sama kamu?" Tanya sang nenek.
"Kemarin, di bandara. Yeji gak tau dia beneran suka sama Yeji atau enggak, Yeji juga bingung. Tapi Yeji masih punya dendam sama dia." Jelas Yeji, nenek nya hanya diam.
"Nenek udah bilang dulu, jangan jadi orang yang pendendam. Dan nenek saranin, kamu lebih baik pulang lagi ke Seoul."
"Pulang ke Seoul?" Yeji terkejut.
"Iya, nenek punya firasat kalau dia beneran cinta sama kamu. Liat, dia nyari kamu sampai ke bandara, dan menyatakan perasaannya di tengah tengah bandara, tidak perduli kepada semua orang yang melihatnya aneh." Yeji termenung, ia langsung menggelengkan kepalanya dengan kuat.
"Enggak, Yeji gak mau balik lagi ke Seoul. Yeji bakal netap di sini, sama nenek." Nenek nya menghela nafas, ia tau kalau Yeji itu keras kepala.
"Kenapa kamu dendam sama dia?"
"Karena dia yang nge-bunuh mama dan papa."
"Pasti ada alasan kenapa dia nge-bunuh mama dan papa kamu. Kamu ada buat salah sama dia?"
"..."
"Ada kan?"
"Iya." Nenek Yeji tersenyum.
"Apa kesalahan yang kamu perbuat?" Lagi-lagi Yeji diam, tidak menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam | Yeonjun × Yeji [END]
ФанфикшнYeonjun ingin membalaskan dendam nya kepada seorang wanita yang telah membunuh kedua orangtuanya. Dengan cara membunuh juga kedua orang tua wanita tersebut. Tetapi, bagaimana jika Yeonjun mencintai wanita tersebut? Dan akankah mereka saling mencinta...
![Dendam | Yeonjun × Yeji [END]](https://img.wattpad.com/cover/312512498-64-k315641.jpg)