Malam Pertama

321 16 7
                                    

Diharap bijak, part ini tercantum adegan dewasa🔞

...


Jisoo keluar dari kamar mandi, ia hanya menatap kearah suho dengan sedikit takut karena lelaki itu tampak seperti singa yang kelaparan.

"Emm kamu mau makan?" tanya jisoo yang duduk disebelah suho.

Suho menganguk menyenderkan kepalanya dibahu kecil jisoo. "Makan kamu"  jawab suho seadaanya.

"Aku serius ishh"

"Apa ngga mood bercanda, hm?"

Suho mengendus leher manis jisoo yang duduk disebalahnya, memberi tanda  kepemilikan yang sangat jelas dilehernya.

"Shhh suho berhentihh" desahan kecil jisoo saat tangan suho mengelus pahanya.

"Saatnya kamu menjalankan tugas sayang" bisik suho begitu lembut yang mampu membuat siapapun merinding saat mendengarnya.

Suho yang tidak mendapat respon apapun dari jisoo langsung melumat bibir manis yang ada dihadapan matanya itu, tidak ada balasan sedikitpun dari pihak jisoo, itu mampu membuat suho geram. Ia mengigit bibir bawa jisoo yang membuat wanita itu tentu keesakitan.

"Akhh."

Suho tentu tidak menyia nyiakan kesempatanya, lidahnya segera menerobos mulut jisoo kala sedikit terbuka oleh ulahnya.

"Nghh suuhh"

Suho menatap wajah istrinya penuh nafsu, mata sayu dengan bibir merah natural itu membuatnya benar benar terpesona. Suho membuka bajunya sendiri dan melemparknya kesembarang tempat.

Pria itu menatap wanita yang telah dibawahnya. "Jangan takut,"  ujar suho yang mengelus rambut jisoo pelan, ia mencium kembali bibir mungil itu.

Tangannya mulai menjamah gundukan kembar didada istrinya, lalu tubuh tegapnya semakin ia dekatkan dengan tubuh kecil jisoo. Posisi keduanya sudah benar-benar intim dan sungguh itu membuat jisoo sulit mengatur nafasnya.

Wanita itu memejamkan matanya rapat-rapat, berharap ini hanya khayalan belaka. Namun ucapan dari mulut suaminya menyadarkan nya. "Nikmati dear"

Perlahan piyama yang wanita itu kenakan dilepas oleh sang suami, kini hanya tersisa bra dan celana dalam hitam, sungguh ia sangat malu namun untuk menutupinya pun ia tak bisa, membuatnya hanya pasrah saat Suho mulai mengecupi setiap inci wajahnya.

"Ini pertama kalinya bagu kita melakukan ini bersama bukan? , aku harap tidak ada trauma yang membekas" ucap Suho sebelum ia benar-benar melepaskan seluruh pakaiannya dan pakaian jisoo. Mereka kini full naked.

Kecupan demi kecupan menelusuri leher hingga dua gundukan yang sebentar lagi akan menjadi bantal favorit Suho, pria itu lantas menghisap putingnya seperti bayi yang sangat kehausan.

"Sshhh..." Ringis jisoo saat Suho tak segan segan menggigit putingnya, bahkan kini tangan kekar pria itu meremas satu gundukannya. Nikat bercampur sakit ia rasakan bersamaan hingga tangan suaminya perlahan turun sampai bagian sensitifnya.

Setelah puas dengan gundukan kembar itu, Suho beralih mengelus paha dalam jisoo. "Ahh" desah jisoo tak tahan, sentuhan suaminya benar-benar nikmat.

Perlahan milik Suho menyapa bagian sensitif istrinya, lalu ia menatap wajah sayu jisoo. "Aku mulai"

Dengan pasrah jisoo mengangguk, mau menolak pun ia tak bisa. Hingga malam itu berlanjut dengan kejadian panas mereka.

***

Keesok harinya, jisoo terbangun dari tidurnya menatap seisi ruangan itu dengan mata layunya. Jidoo menguap sebentar dengan gerakan tubuhnya.
"Sudah bangun?" tanya suho yang baru saja masuk kedalam kamar itu.

Jisoo tersenyum dengan angukan kepalanya. "Mataku sudah terbuka lebar, tentu saja sudah bangun Suamiku," goda jjsoo kepada suho karena Suaminya itu selalu memancarkan pipi merahnya ketika dirinya memanggil suho dengan sebutan suamiku.

"Istriku selamat pagi," ujar suho yang mengecup bibir dari istrinya dengan lembut.

"Pagii," ujar jisoo gugup dengan pipi merahnya.

"Maaf ya sayang aku cuma masak bubur saja untuk pagi ini," ujar suho yang diberikan angukan oleh jisoo.

"Kenapa Mas tidak membangunkan aku untuk memasak?" tanya jisoo yang membuat suho tersenyum gemes.

"Kamu tidur nyenyak sekali, mas tidak tega membangunkanmu Istriku," jelas suho yang  membuat jisoo tersenyum.

Sepasang suami istri itu turun kebawah untuk makan bersama disebuah meja makan tapi ketika mereka menuruni tangga tiba tiba saja seorang anak kecil berlarian kearah mereka berdua.

"Mommyyy"

Triakan bocah sambil berlarih dengan tergesah gesah, bocah kecil itu memeluk tubuh mungil jisoo lembut.

"Nenek lisa jahat mom," aduh jisung kepada ibunya yang membuat sang ibu hanya mengelus kepala jisung pelan.

"Nenek berbuat apa sama putra daddy? " tanya suho duduk dihadapan jisung.

"Pas malam, nenek ga bolehin icung buat bobo sama mommy, padahal icung mau bobo sama mommy dan daddy"

"Uhh anak ini mainya ngaduan ya, " ujar lisa yang langsung mengangkat tubuh kecil jisung.

Jisung cemberut. "Nenek jelek, pokoknya kita musuhan"

"Jisung ga boleh kaya gitu"

"Icung ga boong ya mom, emang nenek lisa jelek" ujar jisung yang mampu membuat suho ketawa kecil.

"Iya jisung bener kok, gimana kalau kita makan saja" usul suho kepada orang orang yang ada diruangan itu.

Lisa mengangukan kepalanya, ia berjalan keara meja makan untuk mengecek makanan yang telah disediakan.

"Dad"

"Hm? "

"Icung boleh minta sesuatu? "

"Icung mau apa,semua yang icung mau pasti dady beliin"

"Janji ya, apapun yang icung mau daddy sama mommy harus nurutin" ujar jisung yang mengulurkan jari kelingkingnya kedepan kedua orang tuanya.

Jisoo dan suho tersenyum lalu mengaitkan jari kelingking mereka masing mazing kejari jisung.

"Icung mau punya adek kembar bagaimanapun caranya, HARUS"

Bersambung

Icung pengen punya adek kembar ceunah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Icung pengen punya adek kembar ceunah.

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang