BAB10

424 42 19
                                    

Sana dia orang yang aku jadikan mantan suho oke 😊

......

"apa yang kalian bicarakan?" tanya lelaki yang tiba tiba saja ada ditengah tengah pintu masuk ruangan itu yang membuat Lucs dan jisoo melihat kearah sumber suara.
...

"Pak suho " ujar jisoo dan Lucs serempak.

"apakah dia mendengar pembicaraanku dengan Lucs?" batin jiso dengan penuh khawatir.

Suho melihat dengan heran "kenapa kalian memandangku seperti itu?" Suho duduk dibangku yang berada disebalh jiso.

"Pak suho kenapa kemari?" Jiso bertanya dengan heran.

"Saya mencarimu ada yang harus saya lakukan jadi tolong kamu tetap disini dan kerjakan pekerjaanmu dengan baik" suho berdiri lagi dari duduknya dan pergi ketempat orang tuanya.

Suho sudah mengetahui apa yang membuat ibunya memanggilnya kerumah. "pastu tentang pernikahaan lagi" Batin suho yang sudah diambang pintu rumah masuk keluarga besarnya.

"Bunda aku sudah disini "ujar suho yang berjalan menuju ibunya.

"Akhirnya kau datang juga" ujar wanita paruh baya yang melihat suho sambil tersenyum senang.

"Ada apa?" Tanya suho yang duduk dihadapan bundanya.

"Kapan kamu berikan cicit buat bunda sama ayah" bundanya suho mengambil makananya yang berada didapur kemudia makanan itu diletakan diatas meja makan.

"Bunda mau suho menikah kan?" Suho tidak mau basa basi jadi dia langsung tanya tentang itu.

"Bentul sekali" ujar bundanya suho yang mengacungkan kedua jempolnya.

"Kan suho sudah bilang bunda tunggu beberapa saat lagi pasti suho akan menikah"

"Apakah kamu benar benar buta cinta karena Sana Suho bunda benar benar tidak suka sama wanita matre itu. sampai kapanpun bunda tidak akan membiyarkan kamu menikahinya"

Suho berdiri dari duduknya ia benar benar benci kalau ada orang yang membicarakan tentang sana termasuk ibunya "suho pergi dulu bun nanti kita bicarakan lagi." Suho pergi dari tempat itu dengan marah ia belum bisa melupana sana walaupun dia sudah dihianati oleh mantan pacarnya beberapa kali tapi tetap dihatinya cuma ada sana seorang.

Suho sangat kesal dan marah hari ini ia mengajak ketiga temanya untuk minum. Ia benar benar sangat frustasi karena setiap hari dan setiap waktu yang ibunya bicarakan hanyalah menikah menikah dan menikah. Suho benar benar muak dengan Kara kata itu.

"Hey cukup ho kau sudah meminumnya terlalu banyak" Ujar Lucs yang mengambil gelas dari Tangan suho.

"Lucs gelasnya sini. Kalau ngak ada gelas gimana minumnya" suho merai rai gelas yang berada ditangan lucs dengan lemas.

"Kau ada masalah sih sebenarnya" Ujar kai yang menepuk nepuk pipi suho dengan keras supaya suho sadar dari mabuknya.

"Aw bunda kan suho sudah bilang suho tidak akan menikah" triak suho yang berdiri dari tempatnya dengan sempoyongan.

"Hey kau mau kemana" Ujar Do yang mengikuti suho sampai luar club itu kemudia suho menatap ketiga sahabatnya.

"Sttttt ngak boleh berisik nanti jisung bangun" Ujar suho yang tersenyum kepada tiga sahabatnya.

"Jisung? Jisung siapa?" Tanya Lucs yang melihat kearah kai heran.

"Aku juga tidak tahu"

"Udah udah lebih baik kita bawah suho pulang lihatlah dia sudah pingsan" Ujar do yang menunjukan suho yang sudah tertidur di jalanan.

Kai dan do memopoh suho untuk masuk kemobilnya kemudian mereka membawa suho kerumahnya sendiri.

Kai mengetuk pintuh rumah suho karena rumahnya dikunci. Kret pintu itu terbuka dan menapakan sesosok jiso yang membuat ketiga pria itu terkejut.

"Lah kamu ngapain ada dirumah suho" Tanya Lucs yang menunjuk kearah jiso.

"Aku disuru pak suho untuk menginap" Ujar jiso yang melihat kearah suho bingung.

"Pak suho kenapa?" Jiso bertanya sambil menunjuk suho yang sedang memejamkan matanya.

Kai dan do memberikan suho kepada jiso "dia mabuk mending kamu bawah masuk. Kita pulang dulu" ujar kai yang Meyerakan suho ketangan jiso kemudia mereka bertiga meningalkan jiso dan suho.

Jiso membawa suho kedalam kamarnya, kemudian jiso meletakan tubuh suho diatas tempat tidur yang mega milik suho, jiso hendak pergi dari kamar suho... Tapi tanganya dicekal kemudian tangan jiso ditarik oleh suho sampai sampai jiso berada diatas suho.
"jangan pergi lagi. aku mencintaimu" Ujar suho yang memeluk jiso lembut yang membuat wajah jiso menjadi memerah dan jantungpun bedetak sangat kencang.

Setelah suho benar benar tidak sadarkan diri lagi jiso memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur dari pelukan lembut dari suho karena pelukan itu membuat jiso merasakn jangal pada jantungnya.

Jiso keluar dengan tergesa gesa tapi setelah dia ada didepan pintu kamar suho. bibir jisoo tersenyum lebar karena mengingat ingat perkataan suho yang sangat indah itu.

...
Pagi hari yang sangat cerah suho mandi dengan tergesah gesah karen dia cukup terlambat untuk pergi kekantor.

Suho membilas rambutnya kearah belakang. "akukan bosnya kenapa aku harus khawatir terlambat" Batin suho yang mematikan kran yang berada didepanya.

Suho mengambil anduk dan dipasanglah anduk itu diatas pinganganya kemudia suho keluar dari kamar mandi itu.

Suho melihat bingkai foto yang berada dimejanya. Ia mengambilnya dan mengelusnya secara perlahan "apakah tadi malam aku bermimpi. Ataukan kau benar benar kemari sana?" Ujar suho yang meletkan kembali bingkai foto itu kemudia dia bersiap siap untuk pergi kekantor.

Suho berjalan menuruni tangga ia melihat makanan yang ada diatas meja dan kedua anak ibu yang ada disana

Suho tersenyum kemudia dia duduk dikursi "selamat pagi dady," ujar jisung yang tersenyum kepada suho tetapi beda dengan jiso ia hanya menunduk dengan pipi memerah.

"Kau kenapa apakah sakit?" Tanya suho yang melihat kearah jiso dengan khawatir.

Jiso mendongapkan kepalanya melihat wajah suho "tidak pak" ujarnya gugup.

Suho berdiri dari tempat duduknya untuk mengecek keadaan asistenya.

Suho menyentuh jidat jiso dengan punggung tanganya "apa yang anda lakukan?" Tanya jiso yang menghindari kontak mata suho.

"Maaf pak saya mau mengantar jisung sekolah dulu"

"Biar kita sama sama kesana"

"Tidak perulu pak aku takut merepotkan?"

Suho hanya bisa melihat punggung gadis itu secara perlahan menghilang dari hadapanya. Ntah kenapa ketika kedua manusia itu ada bersamanya . Suho merasakan bahagia dan senang walapun hatinya hancur.

Bersambung....
30820

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang