BAB19.

277 33 8
                                    

🌚Hati Hati dan Hayati🌚

Selamat membaca
***
Pagi hari yang sangat cerah sang surya menjalankan tugasnya seperti biasa. Suho membuka matanya secara perlahan karena sinar surya yang membuatnya terbangun. Tapi karena lela ia tertidur lagi diranjang itu.

Bukk. Suara sesuatu yang menimpah tubuhnya yang membuat suho terbangun kembali. Suho melihat kebawah.

"Sunguh kebo yang tidak mau diam," ujar suho yang berusaha mengangkat tubuh jisoo untuk menjauh dari pelukanya.

Tidak suho tidak berhasih menindakanya. malahan jisoo semakin merontah diatas tubuh suho.

"Kau bermimpih apa sih?" Tanya suho yang melihat jisoo yang berada diatasnya dengan banjiran kringat yang membasahi seluru mukanya.

"Ahh suhoo sakit," desah jiso yang membuat suho sedikit kaget.

Jisoo mengangkat mukanya lalu ia menempelkan bibirnya kebibir suho dengan lembut.

Tidak mereka tidak hanya ciuman biasa tapi ada lumatan dan penghayatan didalam ciuman itu.

Suho melotot spontan dengan apa yang jisoo lakukan kepadanya ia benar benar tidak melawan karena ia tertidih oleh tubuh jisoo.

Jisoo melepaskan ciuman-nya lalu ia membaringkan kepalanya diatas dada suho.

Kemudia jisoo mengeser tubuhnya beberapa kali yang membuat suho sedikit menahan nafsunya.

"Yaampun gak bisa tahan lagi. Kalau kelamaan kaya gini bisa bisa kebablasan," batin suho yang sudah merasakan bahwa adik kecilnya telah bangun.

"Jisoo," lirinya pelan.

Jisoo mengesernya lagi kearah kanan yang membuat suho ada sedikit peluang untuk mendorong tubuh jisoo untuk berbaring Lagi kesisinya.

Setelah jisoo benar benar tidur pulas disisinya. Suho segera kekamar mandi untuk bersih bersih dan mandi.

Selang beberapa detik. Jisoo membuka matanya secara perlahan menatap langit langit yang ada dikamar itu.

"Ini bukan kamarku?" Tanya jisoo kepada dirinya sendiri setelah itu ia turun dari ranjang dan bergegas pergi dari situ tapi

"Ahhh jisoo," triak seseorang dari kamar mandi yang membuat jisoo menghentikan langkanya dan berbalik kearah kamar mandi.

"Suho kenapa?" Tanya jisoo sedikit khawatir.

"Ahh eumm sskit jisoo," triak suho yang kedua kalinya yang membuat jisoo semakin khawatir.

Tampa pikir panjang jisoo menerobos masuk kedalam kamar mandi menampakan seseorang yang sedang telanjang dan memegang sabun bolong ditanganya dan orang itu melihat jisoo dengan polos.

Jisoo mememerah ia langsung menutup kamar mandi itu kembali dan berlari keluar kamar itu.

"Sial," batin suho setelah ia melihat jisoo tadi.

***
Jisoo memasuki kamarnya dengan tergesah gesah. Pose suho masih terbayang banyang dibenaknya.

"Apa yang aku lihat barusan ahhhh," ujar jisoo yang mengacak rambutnya frustasi.

"Pagi pagi udah berisik gangu orang tidur aja," ujar kristy yang terduduk diatas keranjang samvil melihat jisoo heran.

"Mukamu kenapa?" Tanya sohyun yang turun dari ranjang yang hendak mengambil handuknya untuk mandi.

"Ah gak papa kok," jawab jisoo singat kemudia sohyun memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

***

Semua orang telah berkumpul dimeja makan itu. Dengan berbagai makanan dan minukan yang super lezat yang dibuat oleh do tapi dimeja itu ada yang terdiam saja bahkan ada yang sedang merona yaitu do, suho dan jisoo yang membuat yang lainya heran.

"Ada apa dengan kalian?" Tanya lucs yang sedang menyelimuti rotinya dengan selai coklat.

"Hah apa?" Tanya jiso kaget kemudian dia melirik kearah suho.

"Heumm kayanya aku ada janji dengan kariyawan kantor untuk makan bersama. Duluan ya," ujar jisoo yang membawa tas selempangnya untuk pergi dari tempat itu.

Suho menatap jisoo letih. Ia ingin menjelaskan yang terjadi tadi pagi. "Heumm aku juga duluan oke," ujar suho yang mengikuti langka kaki jisoo.

Jisoo terus berjalan untuk mencari kendaraan umum tapi tanganya tergengam oleh seseorang yang membuat ia membalikan badanya

"Jisoo. Kita berangkat bareng," ujar suho yang menarik Tangan jisoo untuk memasuki mobilnya.

Didalam mobil itu sangat sunyi. Jisoo tidak mampu menatap suho karena kejadian pas pagi. Dia hanya menatap keluar jendela dengan meronah.

"Ngapain lihat keluar jendela terus, kan aku ada disamping kamu," goda suho yang membuat jisoo mengalikan pandanganya kearah suho sambil meronah.

"Apaan sih," ujar jisoo kembali menatap keluar jendela.

"Kau tadi ngapain dikamar mandi menyebut namaku?" Tanya jisoo yang masih fokus melihat keluar jendela mobil.

"Jawab aku dulu. Kamu pas pagi mimpi apaan?" Tanya suho yang masih fokus pada jalanan didepan.

"Hah mimpi," ujar jisoo yang melihat kearah suho kemudia mukanya berpaling lagi kearah jendelah karena dia sangat malu dengan mimpi itu.

"Kau mimpi anehkan?" Tanya suho lahi yang membuat jisoo tambah merona.

"Udah deh, jangan bahas tentang itu"

"Kau ingin tahu ngak kalau kamu berkata Ahhh suhooo sakit pas tadi pagi," ujar suho yang mengulagi kata kata jisoo pas pagi tadi.

"Aku bilang jangan dibahas lagi," ujar jisoo yang memukul tangan kekar milik suho.

Jisoo terdiam sambil tersenyum malu melihat keluar jendela. Hatinya benar benar berdebar disaat dia dekat dengan bosnya itu. Tak terasa jisoo dan suho telah sampai dikantor itu. Jisoo langsung melepas seatbelt lalu turun dari mobil itu untuk masuk keperusahaan suho.

Mereka memasuki life untuk menuju kelantay yang paling atas.

"Hallo. Siapa ya?" Tanya jisoo yang bertanya kepada seseorang yang menelfonya.

"Ini aku taehyun," ujar seorang lelaki dari sebrang telephonya

"Ada apa?" Tanya jisoo lagi sambil melirik kearah suho yang sedang mamantung tampa expresi.

"Besok akhir pekan kau ada waktu luang? Kau bisakan mampir direstauranku untuk mencicipi menu baruku. Dan aku ingin keluar bersamamu" Tanya taehyun yang berbicara disebrang sana.

"Bisa kok nanti aku hubungi lagi ya besok," ujar jisoo yang menutup telfonya.

Jisoo tersenyum manis menatap pintu life yang berada didepanya. Lalu senyuman itu terpudar disaat jisoo melihat suho dengan aura dingin yang dipancarkanya.

"Ada apa?" Tanya jisoo sedikit khawatir kepada suho yang sedang memantung tampa expresi dan lagi sepertinya dia marah.

"Jangan pergi," ujar suho tiba tiba yang membuat jisoo sedikit heran kepada suho yang berbicara dengan kesal.

"Kenapa?"

"Jika saya bilang jangan pergi maka kamu jangan pergi nona jeon jisoo," ujar suho yang mengalikan pandanganya kearah suho dengan raut wajah kesal.

"Kau cemburu?"

Suho menatap jisoo dengan kesal tapi expresinya berubah ketika jisoo berbicara gitu. Wajahnya merona diapun memalingkan wajahnya kembali kearah life pintu.

"Sial. Apakah aku benar benar sudah jatuh hati sama dia," batin suho yang memperhatikan pintu life terbuka.

"Sebagai gantinya besok aku akan bawah kamu keluar. Jadi jangan pergi sama dia," ujar suho yang berjalan keluar life dengan angun elegan sedangkan jiso hanya menatap suho dengan senyuman yang terurai dari bibirinya

Next
181120

Terimakasih

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang