end

394 21 9
                                    

Dua tahun kemudian! Jisoo sekarang sedang mengandung bayinya suho ya, kira kira udah 9 bulan lah masa kehamilanya.

Selama masa kehamilan, jisung Benar benar memanjakan ibunya, tetapi ia sedang marah sekarang soalnya pas kemarin melakukan USG bayinya ber-jenis kelamin pria, padahal yang ia mau adalah wanita.

"Udah dong sayang marahnya, kasian adek kamu masa dibenci sama kakaknya"

"Aku ga marah, aku cuma kesal saja" bantah jisung, memegang perut ibunya. "Nanti aku namain renjun Mom, baguskan?" tanya jisung kembali membuat ibunya mengangukan kepalanya dengan bahagia.

"Kamu tau yuna dimana?" tanya jiso kepada anaknya, membuat anak itu mengeleng dengan pelan.

"Momy, yuna disini" triak yuna yang sedang berlari kearah jisoo diikuti dengan suho.

"Kalian habis dari mana?"

"Habis cari ikan, soalnya kak jisung ga mau aku ajak. Yaudah deh sama daddy aja"

"Ngak usah sok akrab" lirih jisung, berjalan meningalkan jisoo, suho dan yuna. Membuat yuna hanya bisa menunduk sedih.

Selama ini dia tidak perna merasakan kedekatan sama jisung. Padahal dia ingin sekali dekat sama kakaknya sendiri. Yuna benar benar tidak tau, apa penyebab jisung benci denganya.

"Kak jisung benci sama yuna ya Mom?" tanya yuna, melihat kearah momynya dengan sedih.

"Kak jisung itu sayang banget sama yuna, tapi dia ga bisa nunjukinya" jelas jisoo membuat sang anak itu tersenyum.

Yuna memegang perut jisoo. "Dede harus suka ya sama yuna, ga boleh benci oke biar kita jadi keluarga yang bahagia" ujar yuna kepada calon adeknya.

"Udah ayo masuk kedalam" ajak suho yang diberikan angukan kecil oleh anak dan istrinya.

Suho berjalan menghampiri putra sulungnya yang berada didepan televisi. Ia duduk disebelah putranya.

"Jisung" jisung menegok ketika namanya dipanggil.

"Kenapa Dad?"

"Daddy mau kemarkas, kamu ikut daddy" ujar suho, membuat jisung mengerutkan keningnya dengan heran.

"Markas apa?"

"Markas utama, selama ini daddy ga perna bawa kamu sama ibu kamu kesana. Kamukan udah dewasa sudah saatnya semua bawahan Ayah kenal sama kamu"

"Jisung masih umur 7 loh Dad" ujar jisung melihatkan semua jari tanganya yang berjumba 10 biji.

Jisung  khawatir, kalau daddynya udah mau membawahnya kemarkas utama, itu tandanya dia harus siap siap mempelajari semuannya untuk menjadi ketua Mafia Dan jisung benar benar ga siap untuk itu. kalau boleh sih, dia ga mau meneruskan bisnis ayahnya, ntah bisnis perusahaan biasa ataupun bisnis Mafia. Dia cuma ingin menjadi penjualan biasa saja, sepert restaurant mungkin.

"Jisung!"

"Iya iya" ujar jisung pasrah dengan apa yang ayahnya perintahkan.

"Yaudah ayo pergi, yuna sama ibu kamu sudah ada dimobil" jelas suho berdiri dari duduknya, meningalkan rumah itu untuk pergi kemarkas utama. Markas terbesar dikeluarganya.

***

Tidak butuh waktu Lama, keluarga itu Sudah sampai dimarkas itu. Suho sekeluarga berjalan kemarkas, sebuah markas yang terletak dihutan, yang jauh dari pendesaan dan perkotaan.

"Selamat datang boss besar" sapa pengawal yang berjaga digerbang utama. Suho tersenyum memegang pundak pengawal itu.

"Semua sudah datangkan hari ini?"

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang