menolak dimadu

245 23 10
                                    

"Walaupun dia tanteku, aku tidak akan perna menyetujuinya" ujar jisoo kembali.

"Hahahahah ada ada aja kamu pikiranya"

"Terus apa kalau ga itu"

"Kamu tau jiso? Aku perna keniduri seorang gadis dulu, mungkin dia sudah melahirkan anakku"

"Terus? Aku juga telah melahirkan anak adekmu kan, jadi kita impas" ujar jisoo seadanya. Walaupun hatinya sunggu tidak terima dengan apa yang suho bicarakan, tapi tetap dia juga ga boleh egois.

"Aku ingin menikah denganya jisoo, aku benar benar ingin bertangung jawab"

Jisoo menatap suho tidak suka, ia pikir dirinya lah yang paling egois didalam hubungan ini, namun nyatanya suholah yang paling egois.

"Bagaiman denganku?" tanya jisoo menundukkan kepalanya, rasa sakit tersayat begitu saja dihati jisoo. "Aku juga istrimu, semua istri tidak ingin dimadu kamu tau?"

Suho menatap jisoo, ia menatap jemari jisoo yang telah ditetesi oleh air mata jisoo. Suho tertawa, membuat jisoo langsung menatap suho dengan heran.

"Kenapa kamu tertawa, tidak lucu"

"Ah sungguh sial, kamu benar benar melupakanya"

"Lupa apa? Aku sedang serius! Kamu mengerti"

"Siapa bilang kalau aku becanda"

"Terus tadi kenapa ketawa? Kamu pikir karena kamu banyak uang aku akan terus bersamamu kalau diriku dimadu?"

"Aku bukanlah seorang istri yang ada diindosiar suho! yang hanya menangis menangis dan menangis" jelas jisoo kesal.

Suho tersenyum, ntah kenapa dia ga takut saat jisoo marah karena rasa kesal bercambur cemburu gini. Matanya yang sayu dengan pipi merah meronah benar benar membuat suho sedikit gemas sama istrinya itu.

"Siapa yang mau memadumu hm? Siapa yang berani memadu wanita secantik dan semenawan dirimu?" ujar suho bersamaan dengan gerakan tanganya yang mengambil tangan jisoo lalu mencium punggung tangan itu.

"Berhenti mengodaku psikopat gila" jisoo menepis tangan suho dengan kasar, ia merasa dirinya benar benar dipermainkan.

"Benar aku memang psikopat yang telah membunuh hatimu, karena hatimu hanyalah milikku"

Jisoo cemberut, ia sedikit bingung. Kenapa suho selalu mengodanya. Ia jadi lupa cara untuk marah gara gara kata katanya yang begitu mengoda. Apakah dia dipermainkan? Karena suho mau keminta restu secara baik baik kepada jisoo. Tidak! Itu tidak boleh terjadi.

"Seberapa besar kau mengodaku, jawabanya akan tetap sama. Kalau aku akan bercerai jika kamu mau memaduku"

Suho menepuk jidadnya dengan kekehan kecil. "Sayang astaga"

"Sayang sayang sayang, sayangmu banyak! Dasar playboy" pria yang ia ajak bicara seketika memeluk tubuhnya, mencium daun telinganya dengan lembut.

"dengarkan baik baik!  Pada beberapa tahun yang lalu, kau telah dijebak oleh tantemu yang bernama jihyo. Kau dijual kepada temanya, dan ada seorang pria menolongmu bukan?" bisik suho lembut. Jisoo mendorong tubuh suho untuk menjauh tapi alhasil tidak bisa.

"Belum selesai sayang" bisknya kembali

"Pria itu menolongmu tetapi dia juga yang menidurimu. Apakah kau tidak ingat siapa dia?"

"Lepas dulu! nafasmu yang bau sangat menganguku"

Suho langsung menjauhkan tubuh jisoo darinya. "Apa maksudmu? Mulutku bau?" tanya suho. "Aku sudah mencuci mulutku dengan benar, karena mungkin saja istriku akan mengasi jatah hari ini"

"No, kembali ketopik tadi, bagaimana kau tau semua itu"

"Karena pria yang menolongmu adalah diriku, seorang pria yang kehilangan rumahnya karena gadis yang ia tiduri dimalam itu"

"Jangan becanda"

"Kamu perlu bukti?"

Suho mengeluarkan berkas berkas yang berkaitan dengan penyelidikan tentang gadis yang telah ia tiduri. Bahkan bantuan taehyun lumayan membantu juga.

"Tantemu bernama jihyo, kita bertemu diclub enaena. Taehyun adalah pria yang akan membelimu tetapi aku sudah membelimu dengan harga yang cukup besar darinya" ujar suho sambil memperlihatkan beberapa bukti, seperti foto jiho dan foto club itu.

"Aku juga punya sebuah foto ini" ujar suho memperlihatkan ketika jiso telah digendong oleh seorang pria.

"Apakah bodynya mirip dengan taeyong? Ataukah dia mirip denganku. Dan lihat baju ini, aku memakainya sekarang" jelas suho membuat jiso tidak percaya.

"Jadi selama ini kamu tau? Dari awal kamu tau kalau aku hamil anakmu, makanya kamu membawahku sebagai pacar pas waktu itu"

"Itu tidak benar"

"Bukankah kamu tidak mabuk? Kenapa kamu bisa lupa"

"Aku kesusahan untuk mengingat wajah seseorang setelah berpisah terlalu lama"

"Bodgurdmu?"

"Mereka sudah mati"

Jisoo menghela nafas lega, ia langsung memeluk suho dengan erat. "Bodoh kamu bodoh membuat diriku menagis tadi"

"Siapa suruh tadi menangis" jisoo melepaskan pelukanya. Ia menatap tajam kearah suho.

"Bolehkah diriku membunuhmu? Aku benar benar kesal" ujar jisoo memukul lengan suho dengan lembut.

"Uh cup cup sayangnya suho" ujar suho memeluk jisoo hingga wanita itu menangus dipelukanya.

"Aku tetap disini bersamamu, jika aku mati! Maka aku akan membawamu bersamaku"

"Apa yang daddy lakukan? Daddy membuat momy nagis?"

Jisung tiba tiba aja bergabung bersama mereka. Membuat kedua orang dewasa itu berjauhan.

"Daddy jahat"

Bugh bugh bugh. Pukulan sapu benar benar keras diterima oleh suho. Membuat pria itu langsung berlari menjauhi jisung supaya dirinya tidak dipukul.

"Maaf jisung, aw jangan sakitin daddy"

"Tidak akan icung maafkan"

Jisung dan suho terus bermain kejar kejaran. Membuat jisoo hanya bisa tersenyum lebar. Ia hanya tidak menyangka, kalau suho benar benar ayah jisung. Ia tidak harus merasa bersalah lagi sama suho sekarang. Karena kenyataanya memang suholah ayah sesunguhnya dari jisung.

Bersambung.

Terimakasih udah membaca. Konfliknya udah selesai ya. Tunggu endnya saja

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang