Jisoo melepaskan gengaman tangan suho dari tanganya. Dia berlari mengahampiri soobin dan memeluknya dengan perasaan yang tidak bisa dideskripsikan.
Dia memeluknya dengan erat. Rasa rindu yang selama ini ia pendam akhirnya terlepaskan. Tampa jisoo sadari bahu soobin telah dibasahi oleh air matanya.
Soobin melepaskan pelukan jisoo. Ia tersenyum sambil mengusap air matanya. "Kak maaf," ujar soobin yang memegang kedua pipinya.
"Kamu tidak salah soobin," ujar jisoo yang tersenyum melihat soobin.
Soobin kembali tersenyum kearah jisoo. "Maaf kak kalau aku tidak pergi dari masalah mungkin kita tidak akan terpisah jauh lagi," ujar soobin yang merendahkan suaranya sambil menunduk dengan rasa bersalah.
"Kau tidak bersalah, jadi jangan salahkan dirimu soobin," ujar jisoo yang membuat soobin mengangkatkan kepalanya sambil tersenyum melihat jisoo.
"Jis," ujar suho yang memegang kedua bahu jisoo dan menjauhkanya dari soobin. "Siapa dia?" Tanya suho yang melihat soobin dari atas sampai bawah.
Jisoo melihat kearah suho dengan khwatir karena suho memasang muka marah. "Sepertinya dia cembur. Kalau aku bilang kalau soobin mantan aku nanti suho marah," batin jisoo yang melihat suho sambil berfikir.
"Ah suho kenalin dia soobin. Dia sahabat ku. Dia sudah aku angap saudara ku sendiri," ujar jisoo yang tersenyum manis kearah suho dan soobin secara bergantian.
"Kenapa kak jisoo berbohong kepada lelaki ini. Siapa dia," batin soobin yang melihat kearah suho dengan heran.
Benar. Jisoo bohong jika dia hanya sebatas persahabatan dan persaudaraan sama soobolin. Sebenarnya soobin sama jisoo sudah berpacaran 2 tahun lamanya bahkan mereka hampir tunangan. Tapi tunangan mereka gagal karena kedua belak pihak dari keluarga tidak setuju. Setelah pertunangan itu batal soobin pindah keluar negri untuk melanjutkan bisinis ayahnya.
Tapi setelah beberapa tahun soobin kembali dihadapanya. Jisoo senang. Dia tentu sangat bahagia melihat soobin kembali tapi hubungan istimewa diatara mereka berakhir pada saat soobin memutuskan tali pertunangan.
Pada saat itu jisoo sangat hancur. Dia benar benar sedih. Dia tahu kalau semua ini bukan kemauan soobin tapi kenapa soobin tidak minta pendapat dari jisoo tentang hubunganya. Walaupun begitu kenapa soobin tidak perna menghubunginya.
Masalah lalu biarlah berlalu jisoo hanya akan fokus pada satu tujuan yaitu membuat suho jatuh hati kepadanya.
"Hey kalian mengabaikanku," ujar seseorang yang berada disamping kanan soobin.
"Eh taehyun," ujar jisoo kaget. Taehyun hanya memperlihatkan gigi puntihnya sambil mengacukan dua jarinya.
"Jangan bilang anda mengikuti saya?" Tanya suho yang menunjuk taehyun dengan kesal.
"Memang saya tidak ada kerjaan mengikuti anda. Mending ngikuti jisoo yang cantik ini," ujar taehyun yang mencubit pipi kanan suho.
"Tae jangan sembarangan pegang," ujar suho yang memeluk tubuh jisoo erat.
"Kenapa. Takut direbut?" Tanya taehyun yang tersenyum sinis melihat kearah suho.
"Ah iya juga ya. Seorang ceo yang berana suho tidak mungkin serius dengan seorang wanita kecuali orang itu sana bukan?" Tanya taehyun yang meningikan suaranya pas bagian sana.
"Sana siapa?" Batin jisoo yang melihat kearah suho khawatir.
"Kau," ujar suho yang sedang menahan emosinya.
"Kenapa. Aku salahkah?" Tanya taehyun kembali sambil tertawa remeh.
Suho tidak bisa menjawab pertamanyaan dari taehyun entah kenapa dia ragu menjawab pertanyaan taehyun.
"Kenapa diem gak bisa jawab?" Tanya taehyun kembali sambil tertawa tampa henti.
"Hey sudah. Jangan tertawa begitu kau mirip orang gila," ujar soobin yang membuat taehyun berhenti tertawa.
"Kau ini, tidak bisa melihat sepupumu bahagia."
"Sepertinya taehyun juga tertarik sama jisoo," batin soobin yang melihat ketiga orang yang berada dihadapanya. "Sulit juga," batin soobin kembali.
"Sudahlah tidak usah diperpanjang. Kalian mau bareng ataukah tidak," tanya jisoo yang melihat kearah soobin dan taehyun secara bergantian.
"Boleh tu Bagaimana kalau kita masuk rumah hantu bersama," ujar taehyun semangat yang membuat suho kesal kembali.
Suho kesal. Ya pastilah tapi dia mengurungkan niatnya karena dia tahu jisoo sepertinya akan sangat senang jika pria yang bernama soobin ikut denganya. Suho tidak memiliki kecurigaan apapun kepada soobin karena menurutnya soobin dan jisoo seperti adik kakak yang tumbuh berasama sejak kecil.
Dia juga punya sahabat kecilnya. Tapi sudah beberapa tahun ini dia hilang kontak bersama auho.
"Kalau aku terserah jisoo saja jika jisoo mau aku ikutan," ujar suho yang melirik kearah jisoo sambil tersenyum .
Jiso kembali tersenyum kerah suho. Setelah suho tidak melihatnya lagi. Jisoo melihat kearah soobin karena dia tahu kalau soobin sangat penakut orangnya. Kemudia soobin tersenyum yang menandakan bahwa dia tidak masalah.
"Baiklah ayo kita beli tiket," ujar jisoo yang di-ikuti oleh ketiga pria itu.
Setelah lama mengantri akhirnya mereka mendapatkan tiketnya. Mereka segera memasuki rumah hantu itu.
Baru memasuki pintu mereka sudah disambut dengan alunan lagu yang begitu seram dengan ruangan yang sedikit gelap.
Suara alunan seram yang menghiasi ruangan gelap itu. Ada lampu lampu menyala bahkan ada gogongan serigala dan burung hantu pada alunan lagi. Banyaknya bayang bayang seram bahkan ada penampakan dari beberbagai sudut.
Soobin lah yang selalu berteriak dan berulang ulang kali memeluk lengan jisoo. Jisoo hanya diem membiarkan soobin melakukan itu karena dia sudah tahu kalau soobin sangat takut pada tempat seperti ini.
"Ahh kak jisoo."
"Ahh kak disitu ada mba mba."
"Kak." Itulah teriakan dari soobin. Dia benar benar sangat takut pada hantu yang membuatnya pegang dan meluk jisoo berulang ulang kali yang membuat suho sedikit geram.
"Tidak usah mencari kesempatan," ujar suho yang menarik baju belakang milik soobin yang membuat soobin terseret hingga kebelakang.
"Tidak usah menyeretku," ujar soobin merapikan bajunya yang kusut karena suho.
"Jaga sikap anda kepada jisoo," ujar suho yang memperingatkan soobin atas tindakanya.
"Memang kenapa kalau saya melakukan itu?" Tanya soobin sedikit menantang.
"Anda tidak tahu kalau saya adalah tunanganya," ujar suho yang menghentikan langka kakinya kemudian soobin ikut berhenti dan mendekatkan bibirnya tepat pada telinga kanan suho.
"Kau juga tidak tahu kalau aku adalah mantan tunanganya," ujar soobin yang berbisik sambil tersenyum sinis kearah suho.
"Oh iya. Aku juga adalah cinta pertamanya. Anda tahu kalau cinta pertama sangat sulit dilupakan. Jadi jagalah jisoo jika kau mampu menahanku untuk merebutnya, " ujar soobin yang meningalkan suho yang sedang dipenuhi emosi.
Suho menatap soobin yang sedang berjalan bersamaan dengan jisoo. Kecewa itulah yang ada dibenaknya saat ini.
Suho mengepalkan tanganya dengan erat sambil menatap jisoo dengan rasa kekecewaan. "Kenapa kau berbohong kepadaku jeon jisoo, kenapa kau tidak mau jujur" ujar suho dengan penuh kekecewaan.
Next
241120Kok gue gak ada dialognya ya. Tiba tiba ngilang - jisung

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss || [End√]
RomanceSiapa ayah dari anaku??? Cerita yang berhubungan dengan percintaan semalam, pencurian, mafia, pembunuhan, bos yang penguasa dan seorang anak yang tidak tahu ayahnya, dengan bumbu-bumbu persahabatan dan cinta segitiga . Siapa ayah dari anaku? Jisoo...