BAB16.

289 29 9
                                    

Mereka telah berkumpul didepan rumah untuk berangkat kesebuah pesta sahabat suho.

Jisoo melihat kedepan dengan kagum. Bahwa di depanya ada mobil yang benar benar sangat keren dan bagus. Ada sedikit bodyguard juga disamping sampingnya yang membuat jisoo sedikit ngeri.

Mereka memasuki mobil. "Kaya artis saja sampai dikawal gini. Orang kaya beda," batin jisoo yang melihat lucs yang sedang menjalankan mobil itu.

Disepanjang perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mobil itu. Mereka terlalu sibuk dengan dunianya masing masing sampai tidak terasa bahwa mereka telah sampai disebuah gedung yang tinggi tempat dimana pesta itu dimulai.

Mereka turun dari mobil. Bagaikan artis yang baru datang. Tidak. artis juga kalah oleh suho. Kedatanganya benar benar disambut oleh semua orang bahkan banyak yang menyapan dan bersalama kepadanya. Mungkin karena suho pemilik perusahaan terbesar didunia apa lagi dia juga bos mafia yang cukup terkenal.

Jisoo sedikit cape dengan senyuman palsunya. Gak mungkin juga ia memasang muka datar bersama suho. bahkan kristu yang jarang senyumpun memancarkan senyumnya tadi. Tapi diantara mereka ada satu yang tidak tersenyum yaitu Do. Bahkan dia tidak memperdulikan sapaan dari para gadis yang disamping kanan dan kirinya.

Mata jisoo beralih disuatu meja yang dihiasi kue kue yang menurutnya itu sangat lezat.

"Heumm suho boleh aku kesana?" Tanya jisoo yang melihat kearah suho dengan tatapan memohon. Ia juga tidak lupa menunjukan tempat yang akan ia tuju.

"Boleh, jangan berbicara sebarangan dengan orang asing apa lagi cowok. ingat," ujar suho yang mengacak rambut jisoo lembut yang membuat jisoo kesal karena butuh waktu lama membuat gaya rambut secantik ini.

"Baiklah dah," ujar jisoo yang meningalkan suho untuk pergi kemeja itu. Setelah ia sampai ditempat itu.

Jari jarinya mengangkat untuk memilih kue yang akan ia makan setelah selesai memilih mulutnya terbuka secara perlahan untuk memakan kue itu tapi.

"Hey," ujar seseorang yang memegang bahu jisoo dari arah belakang yang membuatnya sedikit terkejut.

Jisoo menoleh kearahnya dengan kesal. "Kenapa?" Tanya jisoo yang melihat orang dihadapanya. Jisoo pikir pikir sepertinya ia tidak mengenal lelaki ini.

"Kau mau makan semua kue ini?" Tanya lelaki itu yang melihat kedua tangan jisoo yang sudah dipenuhi oleg berbagai kue.

"Tidak ada beberapa lagi dimeja tu," ujar jisoo yang menunjukan 4 kue lagi yang berada diatas meja yang baru ia pilih tadi.

"Cobalah kue buatanku," ujar lelaki itu yang membawakan satu kue yang berwarna coklat. Bisa dilihat bahwah kue ini sangat lezat.

"Boleh in," tanya jisoo yang melihat kue yang berada ditangan pria itu dengan berbinay. Lelaki itu mengangukan kepalanya dan dengan cepat jisoo mebgambilnya dan memakanya.

"Gimana?" tanya lelaki itu dengan semangat.

"Enak baget, kapan kapan boleh buatkan lagi ya," ujar jisoo dengan kue yang masih penuh dimulutnya.

"Kau lucu sekali. Kalau mau bicara habiskan dulu," ujar lelaki itu yang menangkat tangan kananya untuk mengusap sudut bibir jisoo yang ada krim itu.

"Heheh terimakasih aku bisa sendiri," ujar jisoo yang langsung membersikan sudut bibirnya dengan sedikit meronah.

"Kenalin namaku kim taekhyun kamu?" Tanya taehyun yang mengulurkan tangan kananya untuk memperkenalkan diri.

Jisoo melihat tangan taehyun dan dengan cepat ia merai tangan itu. "jeon jisoo itu namaku," ujar jiso yang tersenyum kearah taehyun.

Taehyun tersenyum sinis menatap wanita dihadapanya dengan lekat. "benar dia jisoo 7 tahun yang lalu rupanya. Jisoo aku tidak akan melepaskanmu yang kedua kalinya," bantin taehyun yang melepaskan kaitan tanganya dari tangan jisoo.

"Boleh minya nomer headphon kamu?" Tanya taehyun yang mengeluarkan headphonya dari dalam saku celana.

"Buat apa?" Tanya jisoo sedikit ragu. Bagaimanapu dia baru kenal dengan taehyun.

"Tidak boleh ya?" Tanya taehyun yang menundukan kepalanya sedih.

"Ehh bukan gitu. Aku hanya berjaga jaga," ujar jisoo yang mengaruk rambutnya yang tak gatal.

"Akukan tampan apa yang perlu di khawatirkan," ujar taehyun yang menatap jisoo lekat.

"Oleh sebab itu karena kau tampan aku takut berpaling," batin jisoo yang tersenyum kearah taehyun.

"Baiklah ini catat sendiri ya," ujar jisoo yang menyerakan headphonya ketangan taehyun.

Taehyun segera menyimpan nomor jisoo diheadphonya kemudia ia mengeluarkan sebuah kartu didalam dompetnya.

"Jika kau ingin makan kau bisa datang ketempat ini," ujar taehyun yang memberikan kartu alamat restauran.

"Eh aku kira kamu ceo," ujar jisoo sedikit tidak percaya.

"Memang aku ceo tapi aku suka masa jadi aku buka restouran itu untuk waktu tertentu," jelas taehyun yang diberikan angukan oleh jisoo.

Jisoo kembali tersenyum kearah taehyun. "Terimakasih ya kapan kapan aku akan datang, mungkin tiap hari. Jadi jangan bosan ya dengan mukaku ini," ujar jisoo yang tersenyum kearah taehyun tapi pandanganya beraih kearah belakang badang taehyun yang menampakan seorang pria yang berbadan tinggin. Telinga lepar dengan lesung pipi khasnya.

"Hah kenapa telinga lebar itu ada disini. Kalau sampai ketangkep bisa mampus aku," ujar jisoo yang melihat kesekitar nya. Sampai matanya tertuju pada bawah meja.

Jisoo menarik tangan taehyun.

"Kenapa kita sembunyi dibawah meja gini?" Tanya taehyun heran karena tiba tiba saja jisoo menarik tanganya dan berlari kebawah meja.

"Diam disini ada dia," ujar jisoo yang menunjukan orang yang ia maksud dari sela sela meja.

"Lah bukanya dia yang mengadakan pesta," Bantin taehyun sedikit bingung dengan wanita yang ada disampingnya saat ini.

Sudah hampir 10 menit mereka berdua ngumpet dikolong meja. Dan disitu juga ada lagka kaki yang menuju mereka.

"Jisoo kau dimana?" Teriak suho yang berdiri disisi meja karena tadi jisoo ijin untuk Kemeja itu.

Selang beberapa detik tanganya tertarik sampai kebawah meja mempakankanan seorang wanita yang sedang menunjukan gigi gigi putihnya.

"Jisoo ngapain disini?" Tanya suho sedikit bingung dengan apa yang jisoo lakukan.

"Stt diam," ujar jisoo yang meletakan jari telunjuknya diatas bibir suho.

Suho melihat kearah lelaki yang disampingnya dengan sedikut terkejut "taehyun?" Ujar suho yang melotot dengan spontan.

"Hey suho rupayan kau masih ingat denganku," ujar taehyun yang tersenyum sinis kearah suho sedangkan suho hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Dan kau melupakan kejadian 7 tahun yang lalu. Kau sunggu tidak pandai mengenali wajah jung suho," Batin taehyun yang mebatap jisoo dan suho secara bergantian dengan iringan senyumana sinis yang mendapinginya nginya.

"Menarik sekali. Aku jadi semangat untuk mendekati jisoo jika penyaingnya adalah jung suho," batin taehyun yang tersenyum penuh arti kearah suho.

Bersambung...
61120

Ngak tahu namba eps namba turun yang vote jadi sedih....

Lanjut gak ni

Silakan komen. Nanti aku up lagi malam minggu ni. Kalau ada yang ingin lanjut itu juga 😊 strong

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang