BAB18.

273 28 4
                                    

Disini Banyak adegan sohyun sama do ya tapi jisoo sama suho ada kok.

Selamat membaca
Jangan lupa vote

***

"Hey kau mau mati," ujar seseorang yang tiba tiba saja menundungkan pisau tepat didepan muka suho.

"Hah," ujar suho sedikit kaget karena tiba tiba saja kristy menondongkan pisau kearahnya yang membuatnya heran karena pis au itu berasal dari mana.

"Lepas tangan jisoo jika tidak aku tusuk tusuk tanganmu pria jahat," triak kristy yang menundukan kepalanya dan kepalanya kembali melihat kearah suho dengan senyuman iblis.

"LEPAS TIDAK. KALAU TIDAK AKU BUNUH KAU," triak kristy yang melihat kearah suho sambil ketawa layaknya psikopat yang sedang mengancam targetnya.

"Kristy hei jangan gitu," ujar kai yang memegang kedua bahu kristy dengan lembut.

"Jangan sentuh aku. Hitam, jelek hidung belang kau mau mati juga hah," ujar kristy yang menatap kai dengan layu kemudia bruk dia terjatuh lemas dipelukan kai.

"Udah mari kita pulang," ujar kai yang membuat suho sedikit kaget karena tadi ia sempat melamun karena suho baru pertama kali ditudung pisau oleh seorang wanita.

Suho mengendong jisoo. Kai mengendong kristy. Do mengendong sohyun sedangkan lucs hanya melihat mereka dari belakang dengan sendirian tidak punya pasangan sungguh mengenaskan.

Sesampainya didepan mobil jisoo kembali membuka matanya. "Gak mau naik mobil," ujar jisoo yang turun dari gendong suho.

"Iya jalan kaki aja ya," ujar sohyun yang menari telinga do sedikit keras. "Kita main kuda kudaaan," ujar sohyun yang ketawa lepas.

"Kita naik mobil aja ya." Ujar suho melihat jisoo yang berada dihadapamya yang sedang berdiri dengan sempoyongan.

"Tidak mau pokonya tidak mau," ujar jisoo yang meningalkan suho dan lainya dengan berjalan kaki sempoyongan.

Suho mengehela nafas perlahan lalu ia menatap kedua sahabatnya dengan memelelas. "Kita jalan kaki saja ya lagian tempat kita gak begitu jauhkan,"
Ujar suho yang menatap mata kedua sahabatnya dengan memeleas.

Bruk. Kristy lompat dari pungung kai kemudia ia berlalari mengejar jisoo. Sohyun yang melihatpun ikutan mengejar kristy. "Hey sohyun," triak do kaget karena tiba tiba saja sohyun turun dari gendonganya.

Sohyun berbalik menata do dan "wlehhh hahah," ejek sohyun yang menjulurkan lidahnya kearah do sambil terkekeh pelan sedangkan do hanya bisa memantung seperti patung ketika sohyun bertingkah imut dihadapanya.

"Dasar," liri do pelan yang tersenyum kearah sohyun yang sedang berjalan sempoyongan.

"Haha do senyum hahahahh," tawa kai yang bergemuru dijalan itu. Sudah berapa lama kai tidak melihat do tersenyum karena selama ini dia selalu memasang waja datar setelah putus dari mantanya.

"Udah deh ayo kita ikuti mereka. Lucs kamu bawa mobil. Kamukan jomblo gak mungkinkan kau ngikut kita," ujar suho yang melirik kearah lucs sambil tersenyum remeh.

"Dasar brengsek," ujar lucs kesal yang memasuki mobil itu dan menjalankan mobilnya untuk meningalkan orang orang yang membuatnya seharian mejadi obat nyamuk bernyawa.

Seteleh itu ketiga pria itu mengikuti jisoo, sohyun dan kristy dari belakang. Mereka hanya bisa melihat para wanita itu yang sedang berjalan sambil sempoyongan dari belakang.

Do terus memperhatikan sohyun dari belakang. Ia melihat sohyun dengan tersenyum beberapa kali tapi tidak ada yang menyadari kalau do tersenyum. Hingga brukk sohyun terjatuh karena ia baru saja menabrak tiang listrik.

"Lah chanyeol kenapa bisa ada disini lagi," ujar sohyun yang melihat tiang listrik itu dengan heran kemudia ia kembali berjalan sambil mengusap jidatnya karena sakit. Sohyun melihat kesamping ia memperhatikan wajah yang selama ini ingin dia sentuh. Tanganya sohyun melayang untuk menyentuh pipi do dengan jari telunjuknya hingga do balik melihat sohyun tanganya berhasil menyentuh pipi sohyun.

"Halus, ahhh ganteng sekali," ujar sohyun yang menarik pipi kanan dan kiri do yang membuat kai dan suho menatapnya dengan khawatir.

"Mampus kau sohyun," Batin kai yang meningalakan mereka berdua.

"Kau," emosi do memuncak tapi seketika wajah sohyun menjadi seperti anak anjing yang begitu imut dan lucu membuatnya tidak tega memarahi.

"Karena ini mimpi jadi," ujar sohyun yang mendekatkan dirinya kepada do dan cup ia mencium bibir do sekilas.

Do memantung seperti patung dengan wajah merona sedangkan sohyun dia sudah berlari duluan mengejar jisoo dan yang lainya.

Dengan segera do menghampiri yang lainya. "Kenapa dengan wajahmu?" Tanya suho heran yang membuat do ingat kejadian tadi.

"Ahh tidak papa," jawab do singkat.

"Beneran ni. Gak ada yang terjadi diantaran kalian berdua?" Goda kai yang meliabt sohyun dan do secara bergantian. Do terlihat gugup pipinya tamba merona dia benar benar gak bisa menjawab pertanyaan kai itu kalau dia jawab tidak terjadi apapun maka dia berbohong dan do paling benci dengan kebohongan.

"Sudalah kai. Apa urusanya dengan mu jika mereka terjadi sesuatu," ujar suho yang melihat kai dengan tatapan sinis karena ia tahu kalau do sedang gugup dan kalau suho tidak mengakhiri percakapan ini kai akan terus menanya sampai do menjawab jujur.

"Iya iya," jawab kai yang tertawa kecil karena ia bahagia do ada kemajuan walaupun sedikit. Kemudia diperjalanan itu hening karena para wanita itu sepertinya sudah tidur yang membuat mereka diam saja karena cape.

Setelah beberapa menita mereka berjalan pada akhirnya mereka terlah sampai dirumah dengan cape karena mengendong para wanita mabuk. Kristy dan sohyun sudah tertidur pulas digendongan kai dan do sedangkan jisoo dia belum saja tertidur.

"Turun," ujar suho yang berusaha menurunkan jisoo dari punggungnya.

"Gak mau tidur disini," ujar jisoo yang semakin erat memeluk leher jisoo dengan tanganya dan memeluk pingang suho dengan kakinya.

"Jisoo," triak suho kesal karena lehernya benar benar hampir tercekik.

"Jisoo maunya tidur sama suho," ujar jisoo yang mengeratkan pelukanya sambil menyenderkan kepalanya dipundah suho.

"Udahlah dari pada kau mati gara gara tercekik," ujar kai yang diberikan angukan oleh suho.

Suho membuka kamarnya secara perlahan dan menududukan dirinya diatas kasur. "Udah lepas ini udah dikamar aku."

"Gak mau nanti kamu pergi," ujar jisoo yang semakin erat memeluk suho.

"Jisoo," uhar suho yang membuat jisoo cemberut. Kemudia jisoo melepaskan pelukanya dan berbaring ditempat itu.

Tangan jisoo merai tangan suho hingga tubuh suho tertidur disamping jisoo. "Kenapa?" Tanya suho kepada jisoo yang sedang tiduran dibelakanganya sambil memeluk tubuh suho.

"Takut." Ujar jisoo yang membuat suho menghela nafas perlahan. Suho membalikan tubuhnya menghadap jisoo kemudia tangan kekarnya menyentuh rambut jisoo lembut.

"Jangan takut aku tidak akan pergi tidurlah," uajr suho yang memeluk jisoo dengan lembut. Kedua orang itu tidur bersama disebuah ranjang yang cukup besar hingga pada akhirnya jisoo dan suho sudah memasuki arus mimpi yang begitu indah.

NEXT
141120

Belum begitu seru sih
Nanti sekitar 2-3 part lagi mereka kencan oke

Jadi tunggu

Terimakasih yang sudah membaca

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang