32. maaf jisoo

190 19 3
                                    

Vote dulu ya ay

Jisoo menghela nafasnya secara perlahan ketika ia memasuki rumah itu, jisoo sedikit kesal karena Suho selalu mengirimnya pesan dan menelfonya terus menerus.

Jisoo juga sempat membaca beberapa pesan yang suho kirim, ia mengirimkan pesan permintaan maaf beberapa kali dan juga memberi tahu bahwa dirinya akan pulang larut malam.

Jisoo menatap pesan suho yang dikirim melalui headphonya. "Aku tidak perduli mau kamu pulang larut malam kek siang kek, aku bersyukur jika kamu tidak pulang," ujar jisoo yang memasukan headphon gengamnya kedalam tas selempangnya kembali.

Jisoo menaiki tangga untuk membersihkan seluru tubuhnya, kemudian ia memasak makanan untuk suho. Walaupun jiso marah sama suho tapi ia juga memikirkan suho, ia takut suho belum makan pas pulang nanti.

Setelah makanan sudah siap. Jisoo meletakan makanan itu diatas meja. Kemudian ia menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Didalam kamar. Jisoo memikirkan cara supaya ia tidak bertemu suho pas menjelang pagi. Karena ia tahu kalau sampai mereka bertemu pasti suho meminta maaf kepada jiso.

Jiso orangnya tidak tega dengan seseorang yang merengek kepadanya. Sebuah ide muncul yang membuatnya mengambil headphon yang berada ditas selempanya.

Jiso mencari kontak diheadphonya. Ketika jiso melihat nama soobin dengan segera dia menekan tulisan itu untuk menelfonya.

"Hallo jiso?"

"Besok antar aku menemui jungkook ya," ujar jiso kepada soobin yang berada disebrang telfon sana.

"Oke nanti pagi pagi deh aku jemput," ujar soobin yang mematikan telfonya.

Jiso tersenyum, kemudia ia membaringkan tubuhnya untuk tidur.

Jam 11 malam. Suho pulang kerumah, melihat kekanan dan kekiri mencari keberadaan seorang wanita yang selalu menunggunya pulang. Suho menghela nafas secara perlahan menuju tangga utama kamarnya tapi langkanya terhenti ketika ia melihat makanan yang berada diatas meja makan itu.

Bibir suho tersenyum. Ia menuju meja makan itu dan melihat makanan itu dengan indah. "Dia masih perduli padaku" gumam suho yang memakan masakan jiso dengan lahap.

Tidak butuh waktu lama, makanan itu telah habis tampa sisa. Suho menaiki tangga untuk pergi kekamar gadis yang membuatkan makanan untuknya.

Suho menghela nafas dengan harapan gadis itu belum tidur tapi alhasil saat dia membuka pintu gadis itu sudah terbalut selimut dengan mata terpejam.

Suho menghampiri jisoo . Dia duduk disebelahnya, menatap wajah jisoo yang begitu cantik dan indah. Tanganya meraih bibir jisoo dan mengecupnya sekilas. "Maaf, maafin aku," gumam suho sambil membelai rambut jisoo lembut.

"aku benar benar minta maaf, jangan tinggalkan aku, " ujr suho kembali sambil memeluk wanita yang tengah tertidur diatas ranjang.

Perasaan menyesal kini telah melandah didalam benaknya tapi perasaanya tetap sama. Bahwa dia tidak bisa membohongi kalau dihatinya ada dua nama dalam Satu hati.

Suho memeluk tubuh jiso lembut. Ia membaringkan tubuhnya disisi jiso untuk beberapa detik tapi tampa disadari suho tertidur disitu.

***

Hari telah berganti menjadi pagi. Jisoo terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan. Jisoo ingin bangun, namun tubunya tertahan oleh sebuah tangan. Jisoo mengangkat tangan kanan dan kirinya dengan heran. "Bukanya tanganku ada dua, ini kenapa tanganku ada 4, ini bukan tanganku kan?" Batin jidoo yang melihat kearah pemilik tangan itu. Jidoo menghela nafas kasar kemudian ia menyingkirkan tangan suho dari tubuhnya.

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang