BAB8.

441 43 25
                                    

Vote komen saranhae
Komen sebanyak bayaknya karena semakin banyaknya komen semakin cepat juga upnya

"Selamat membaca"
______________

"icung gimana penampilan eomma?" Tanya jiso yang menunjukan pakaian dan sepatu barunya kepada Anaknya.

Jisung melihat jiso dari atas sampai bawa. Kemudia dia menyuru jiso untuk menunduk supaya jisung bisa membisikan sesuatu kepada Ibunya. "cantikan rere eomma" bisik jisung lumayan keras yang membuat seisi rumah terkekeh pelan.

"OH JISUNG SUKA SAMA RERE TOH" teriak kristy dengan sengaja karena supaya rere yang berada didepan rumah bisa dengar.

"Auty! " ujar jsiung.

"kenapa jisung Aunty salah kah?" Tanya Kristy sambil terkekeh pelan.

"Eomma icung mau brangkat sekolah." ujar jisung yang mengecup pipi eommanya dengan lembut kemudian seisi rumah itu pergi dari sana untuk urusan masing masing..

sekarang jiso sedang ada dirumah suho karena bosnya itu dikabarkan tidak masuk kerja karena sakit.

Jiso berada dibelakang rumah bosnya. dimana tempat itu adalah tempat Suho berlatih... Jiso juga tidak tahu kenapa suho menyuruhnya datang kesitu.

Ketika dia melihat ke-sekeliling untuk mencari keberadaan bosnya. Seketika jiso melihat sesosok pria tinggi yang sedang memegang busur untuk ditembakan kearah sasaran.

 Seketika jiso melihat sesosok pria tinggi yang sedang memegang busur untuk ditembakan kearah sasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiso tersenyum kagum. Bahkan pipinya memerah saat dia melihat suho dengan tampang seriusnya. "ehh kamu sudah tiba?" Tanya suho yang entah dari kapan berada dihadapanya. yang membuat jiso mundur dan hampir terjatuh.

"Awas dong" ujar suho yang menarik tangan jiso lembut.

"Ehh hmm maakasih." ujar jiso sedikit gugup dengan berusaha menyimbangkan tubuhnya karena sepatu itu terlalu susah untuk jiso pakai.

"Kamu tidak bisa memakai hak tinggi?" Tanya suho memastikan.

Jiso hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaan dari bosnya kemudia suho mengendong tubuh jiso dan mendudukanya kekursi.

Suho berjongkok dihadapan Asistenya dan mengambil sepatu oleharaga yang berada didekat kursi tersebut. "jika kamu tidak bisa memakainya jangan memaksakan diri. Karena orang cantik akan selalu cantik dengan penampilan apapun." ujar suho memakaikan sepatu itu kekaki jiso.

Suho mendongkapkan kepalanya dan tersenyum. "mari kita latihan" ujar suho yang menarik Tangan jiso lembut.

"Bukanya bapak sedang sakit."

"Jangan memangilku bapak ketika kita berdua itu terlalu tua. panggil saja aku suho lagian kita sepantarankan?" ujar suho yang tersenyum kepada jiso.

Jiso hanya menganguk paham kemudian jiso mengikuti apa yang suho suruh.

"Coba kamu bidik panah ini tepat pada sasaranya" ujar suho yang mekberikan panahnya kepada jiso.

Jiso memengang panahnya dan memfokuskan kearah sasaran. Ketika memang sudah tepat dia melepaskan panahnya.

My Boss || [End√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang