17🌈🌈

7.4K 268 0
                                    

"aku pernah mencintai seseorang terlalu dalam sampai
akhirnya aku tengelam"









Lanjut baca 👇👇




















Setelah bersiap siap mereka pergi menuju ke mall untuk menemani dua curut itu bermain.

Suasana di rumah pia kini hening tidak ada lagi teriakan Alif dan Liza.

Merasa bosan ,pia pergi ke taman belakang rumah nya yang cukup luas untuk mengurangi rasa bosan nya.

Sampai nya di taman pia menduduki rumputtan yang tumbuh lebat di halaman taman.

Di taman ada kursi yang di sediakan entah kenapa pia malah duduk di rumputtan.

Pia menghirup udara sangat segar sambil menikmati cahaya matahari yang belum terlalu menyengat.

Ini masih jam sembilan lewat, cahaya matahari masih Bagus.

Pia menutup matanya untuk menikmati udara pagi yang segar.

Pia membuka matanya saat merasa ada seseorang yang berjalan menuju nya.
Pia melihat ke belakang sedikit dan terlihat lah seorang laki laki yang memakai kaos hitam dengan di padukan sarung hitam.

Dia berjalan semakin mendekat dan duduk di atas rumputtan yang lumayan jauh dari pia.

Orang itu melirik sedikit ke arah pia
"Assalamualaikum".salam orang itu.

"Waalaikum salam".jawab pia.

Setelah menjawab salam mereka sama sama diam dan di kelilingi oleh keheningan saja.

"Kenapa di luar ".tanya orang itu.

"Bosan di dalam rumah".jawab pia seadanya.

"Saya kira kamu ikut ke mall"ucap pia

"Tidak,saya lagi malas untuk berpergian".jawab seseorang itu.

"Akbar aneh banget,di ajak jalan jalan kok malas ". ujar pia sambil terkekeh.
Orang yang datang tadi adalah Akbar.

Deg

Jantung Akbar berdetak semakin kencang saat pia pertama kali memangil nya dengan sebutan nama dan melihat senyuman manis dari pia.

Akbar baru pertama kali melihat senyuman pia . biasanya pia hanya tersenyum tipis itupun ketika kumpul keluarga saja .

Akbar kembali fokus menatap lurus ke depan, Akbar ingin menanyakan sesuatu kepada pia yang berhubungan dengan perjodohan yang mereka setujui.

"Kamu tidak ada paksaan kan menerima perjodohan ini dengan saya?".tanya Akbar dengan tatapan lurus ke depan.

Pia yang mendengar pertanyaan dari Akbar sedikit melirik nya dan meluruskan pandangan nya kembali.

"Insyaallah,saya menerima perjodohan ini dengan sepenuh hati saya , mungkin ini sudah takdir,mau bagai mana lagi".jawab pia.

Akbar yang mendengar Jawaban pia tersenyum tipis, hatinya merasa hangat, apa lagi pia menjawab dengan suara yang lembut khas milik pia .

"Kenapa bertanya seperti itu?". lanjut pia.

"Saya tidak mau yang akan menjadi pendamping saya terpaksa". ucap Akbar .

Pia menggaguk saja.

"Giliran saya yang bertanya". ucap pia

"Silahkan"

"Anda tidak terpaksa kan menerima perjodohan ini dengan saya?."tanya pia.

"Saya tidak terpaksa menerima mu, ".jawab Akbar tegas .

Guster (Gus Dan Dokter) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang