"Aku sudah berusaha untuk melupakan mu, tetapi semesta selalu saja punya cara untuk mengingatmu kembali, secara tiba tiba"..
Seminggu sudah berlalu,hari ini adalah hari di mana Akbar dan pia akan pindah ke rumah baru mereka.
Saat ini pia dan Akbar tengah berberes barang barang mereka.
Setelah berberes pia membersihkan diri nya di lanjut dengan Akbar.
Pia kini sudah selesai Tinggal menunggu Akbar selesai mandi , beberapa menit menunggu Akhirnya Akbar keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah .
Akbar melempar kan handuk kepada pia ,dan duduk di hadapan pia .
Pia yang mengerti, segera mengambil handuk itu dan mengerikan rambut Akbar.
"Udah kering rambut nya". beritahu pia kepada Akbar.
"Makasih zaujaty". ucap Akbar tersenyum.
"Sama sama, yaudah yok kita ke bawah ,kita pamitan dulu sama umi abi". ucap pia .
Akbar menguguk,dan berjalan ke bawah sambil membawa dua koper.
Sesampainya di bawah mereka menemui Abi dan umi yang berada di ruang tamu .
"Umi ,Abi kita pamit ya". ucap pia menyalim tangan umi dan Abi di ikuti oleh Akbar.
"Kalian jadi pindah hari ini?".tanya Abi .
"Jadi Abi".jawab Akbar.
"Tunggu bentar,kalian ngak pamitan sama Yusuf?".tanya umi.
"Udah kok umi,tadi pagi kita Uda pamitan sama bang Yusuf".jawab Akbar.
Emang betul, Akbar dan pia sudah berpamitan kepada Yusuf dan Fatimah saat tadi pagi, mereka tahu bahwa Yusuf dan Fatimah akan pergi ke rumah orang tua Fatimah,maka dari itu mereka berpamitan terlebih dahulu.
"Yaudah kalau gitu,umi bakalan kangen sama kalian". ucap umi memeluk pia .
"Kita bakal sering main ke sini umi, kalau ngak umi sama Abi yang datang ke rumah". ucap pia membalas pelukan umi.
"Kalian hati hati ,dan untuk Akbar jaga pia dengan baik ". ujar Abi ke pada Akbar.
"Pasti Abi ".jawab Akbar tersenyum.
Selesai berpamitan dengan umi dan Abi , Akbar dan pia pun berangkat ke rumah baru mereka.
Jarak antara pesantren dengan rumah baru mereka tidak terlalu jauh,hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit saja.
Sesampainya di rumah baru mereka, Akbar memarkir kan mobil nya ,dan ke luar dari mobil lalu mengelilingi mobil untuk membuka kan pintu mobil untuk pia.
"Silahkan, zaujaty". ucap Akbar membukakan pintu mobil ke pada pia.
"Terimakasih, zauji".balas pia tersenyum manis.
Akbar menggenggam tangan pia , membawa pia ke pintu utama rumah baru mereka.
"Ini kuncinya,kamu yang pertama yang buka ". ucap Akbar memberikan kunci rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guster (Gus Dan Dokter)
Teen FictionSophia Nur'Halizah Putri seorang dokter anak yg berusia 24 tahun sifat nya yang dingin plus barbar dia dingin kepada lawan jenis membuat sophia jomblo dari lahir ingat hanya kepada lawan jenis saja. Akbar Hadi dirgan seorang Gus pesantren yg sangat...