Hari ini Akbar dan pia sudah mulai melaksanakan aktivitas mereka seperti biasanya, seperti Akbar yang pergi ke ke kantor dan pia ke rumah sakit untuk memeriksa pasien Pasien nya.
Hari ini terasa berat bagi pia ,dari pagi dia merasa pusing dan mual ,dia sudah ada lima kali bolak-balik dari kamar mandi karena perut nya terasa mual.
"Selama siang dokter". ucap seseorang dokter wanita masuk ke dalam ruangan pia.
"Iya ,ada apa dokter Jesica"tanya pia lemah.
"Kamu , kenapa?".tanya dokter yang di ketahui bernama Jesica .
"Ngak tau ,dari pagi kepala aku pusing sama mual juga ". beritahu pia.
"Jangan -jangan kamu hamil lagi". ucap dokter Jesica.
"Kamu ngaco ". ucap pia membantah .
"Aku yakin kamu hamil ,ayok ikut ke ruangan aku biar aku periksa". ucap dokter Jesica.memang dokter Jesica adalah dokter spesialis kandungan.
"Ngak ah ,aku palingan masuk angin". ucap pia masih membantah.
"Ngak ada penolakan,ayok sekarang ikut aku ". ucap dokter Jesica menarik tangan pia pelan.
Pia yang merasa tangan nya tertarik pun pasrah,mau membantah juga tidak ada gunanya dokter Jesica sangat keras kepala sebelas dua belas lah dengan dirinya.
Sesampainya di ruangan, dokter Jesica langsung menyuruh pia untuk duduk terlebih dahulu.
Dokter Jesica mengambil sesuatu dari laci nya .
"Ini ,coba dulu ". ucap dokter Jesica memberikan tespek.
"Kamu ini". ucap pia tapi dia tetap mengambil nya dari tangan dokter Jesica dan masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa menit menunggu akhirnya pia keluar dari kamar mandi .
"Bagaimana?".tanya dokter Jesica antusias.
Pia memperhatikan hasil tespek itu .
Dokter Jesica yang melihat hasilnya pun langsung memeluk erat tubuh pia.
"Betul kan yang apa aku bilang , selamat dokter Sophia bentar lagi jadi seorang mama ". ucap dokter Jesica.
Hasil dari tespek itu adalah garis dua yang berarti dia tengah mengandung saat ini.
Pia menitihkan air matanya,dia tidak nyangka dia akan menjadi seorang ibu.
"Sekarang sini ,biar aku periksa,biar kita tahu sudah berapa Minggu usia calon ponakan aku". ucap Jesica.
Pia hanya mengangguk,dia berharap ini tidak mimpi.
"Kandungan kamu , sudah berusia empat Minggu berarti sudah satu bulan". beritahu dokter Jesica.
Pia tersenyum manis mendengar nya dia sudah sadar bahwa ini tidak mimpi.
"Tolong kamu copy ya ". ucap pia dan diangguki oleh dokter Jesica .Setelah mengecek kandungan nya pia langsung pulang dia bukan pulang ke rumah melainkan ke kantor Akbar.
Senyum pia tidak luntur dari tadi ,dia sangat bahagia.
Sesampainya di kantor Akbar pia langsung masuk dan menaiki lift untuk menuju ke ruangan Akbar.
Ting
Lift terbuka pia berjalan untuk sampai ke ruangan akbar.dari luar ruangan Akbar, pia mendengar Akbar tengah marah dia jadi ragu untuk masuk ke dalam.
Pia menarik nafas nya dan menghembuskan nya secara berlahan ,dia membuka pintu ruangan Akbar sedikit demi sedikit.
"Assalamualaikum".pia mengucapkan salam dengan suara lembut miliknya.
Akbar yang tengah marah segera mengalihkan perhatian dari berkas berkas ke arah pia.
"Waalaikum salam". ucap Akbar dengan suara lembut.
Orang orang yang mendengar suara lembut milik bos nya pun melongo dari tadi marah marah dan sekarang dia bisa bicara lembut.
Akbar berdiri dari duduk nya dan menghampiri pia yang masih berdiri di dekat pintu.
"Kenapa,hmm?".tanya Akbar.
Pia tidak menjawab dia melirik orang orang yang berada di ruangan suaminya itu.
Seakan Akbar paham Akbar langsung saja menyuruh mereka ke luar dari ruangan nya.
"Kalian bisa keluar". ucap Akbar datar plus dingin
Mereka hanya menurut dan keluar dari ruangan bos mereka itu.
Akbar yang melihat mereka sudah keluar pun menarik tangan pia lembut menuju sofa yang sudah di sediakan di dalam ruangan nya.
"Kapa ,hm?".tanya Akbar lagi saat mereka sudah duduk di sofa.
Pia membuka tas nya dan mengeluarkan sebuah amplop yang belum Akbar ketahui isinya.
Pia memberikan amplop yang berwarna putih itu ke pada Akbar.
"Apa ini?".tanya Akbar bingung.
"Buka ,aja". ucap pia tersenyum.
Akbar membuka amplop itu dan terlihat lah sebuah foto USG dan satu tespek.
Akbar melihat hasil dari tespek itu pun menitihkan air matanya.
"Ini , serius?".tanya Akbar memastikan.
"Serius ". ucap pia mengaguk.
Akbar langsung mendekap tubuh pia sambil menitihkan air matanya.
"Terimakasih sayang , bentar lagi kita jadi orang tua ". ucap Akbar.
Cup
CupAkbar mencium kedua pipi pia . Setelah mencium kedua pipi pia Akbar sedikit membungkuk dan mencium perut pia yang masih datar.
"Sehat sehat ya anak Abi di sana ". ucap Akbar mengelus perut pia.
Jangan lupa vote Yee
KAMU SEDANG MEMBACA
Guster (Gus Dan Dokter)
Teen FictionSophia Nur'Halizah Putri seorang dokter anak yg berusia 24 tahun sifat nya yang dingin plus barbar dia dingin kepada lawan jenis membuat sophia jomblo dari lahir ingat hanya kepada lawan jenis saja. Akbar Hadi dirgan seorang Gus pesantren yg sangat...