Pia dan keluarga kini tengah menunggu di depan ruang UGD .
Pia terus saja mondar mandir tidak jelas dia sangat khawatir kepada Akbar.
"Pia kamu duduk dulu ya nak ,jangan kaya gini kasian adek nya di dalam kandungan kamu". ucap bunda kepada pia.
"Tapi bun"
"Kamu duduk aja dulu nak , Akbar pasti baik baik saja"ucap umi .
Pia pun menggaguk dan duduk di kursi dekat dengan bunda nya.
Beberapa menit menunggu akhirnya dokter yang menangani Akbar pun keluar.
Pia langsung berdiri,dari duduk nya dan menghampiri dokter itu begitu juga dengan yang lain.
"Bagaimana keadaan suami saya dok ?".tanya pia.
"Suami anda sudah sadar,dia ingin bertemu dengan dokter Sophia dan keluarga.". beritahu dokter tersebut.
Mereka mengaguk dan masuk ke dalam ruang UGD yang di tempati pia.
"Assalamualaikum "
"Waalaikum salam ".jawab Akbar dengan lemah.
Mereka berjalan mendekati brankar Akbar.
Keadaan senyap tidak ada yang membuka percakapan bahkan pia dia hanya menatap Akbar yang tengah berbaring lemah.
"Abi ,umi " panggil Akbar kepada orang tua nya .
"Ada apa nak ,ada yang sakit?".tanya umi Akbar.
"Ngak ada umii.umi jangan nangis Akbar ngak papa kok ". tenang kan Akbar.
"Iya ,umi ngak nanggis". ucap umi mengusap air mata nya.
"Ayah ,bunda ". panggil Akbar kepada mertuanya.
"Iya , kenapa nak?".tanya bunda pia.
"Bunda , jangan nangis,masa bunda sama umi nangis sih ". ucap Akbar terkekeh pelan.
"Siapa yang nangis ngk ada kok ". ucap Bunda pia.
"Ayah ,Abi ,umi ,sama bunda Akbar titip pia sama anak Akbar ya ". ucap Akbar tiba tiba .
"Kamu kalau ngomong suka ngawur ". ucap ayah pia
"Jaga sendiri lah orang istri sama anak kamu ". ucap Abi .
"Kamu ngomong apa sihh ,bi ". ucap pia mengeplak Akbar pelan .
Akbar melihat pia ,matanya merah pipi merah dan jejak air mata di pipi nya Akbar tidak tega melihat nya .
Akbar menitihkan air matanya melihat kondisi pia saat ini.
"Kok ,kamu nangis , kenapa?".tanya pia menghapus air mata Akbar.
"Jaga anak kita baik baik ya ". ucap Akbar.
"Iya aku dan kamu akan menjaga nya dengan baik". ucap pia.
Akbar mengacuhkan ucapan pia,dia beralih menatap perut buncit milik pia.
"Anak Abi yang baik , jangan nakal ya , jagain umi buat Abi ". ucap Akbar semakin ngawur.
"Kamu apa apaan sih bi ,kepala kamu keras banget ke bentur nya sampai sampai kamu ngawur kaya gini "ucap pia tidak suka.
"Aku tidak ngawur ". ucap Akbar.
"Terus kalau bukan ngawur apa ,bii hiks ". ucap pia kembali terisak.
"Jangan menangis aku mohon ". ucap Akbar menghapus air mata pia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guster (Gus Dan Dokter)
Teen FictionSophia Nur'Halizah Putri seorang dokter anak yg berusia 24 tahun sifat nya yang dingin plus barbar dia dingin kepada lawan jenis membuat sophia jomblo dari lahir ingat hanya kepada lawan jenis saja. Akbar Hadi dirgan seorang Gus pesantren yg sangat...