38

4.3K 177 0
                                    


































Waktu terus berjalan sudah delapan bulan kandungan pia saat ini.

Akbar semakin posesif kepada pia , tidak boleh itu tidak boleh makan itu dan lain lain nya.

Selama pia hamil ,pia tidak pernah ngidam yang aneh aneh .pia hanya ngidam seperti wanita hamil lain nya .

Malam ini Akbar tengah membaca Al Qur'an surah Yusuf dan Maryam, sudah runitas Akbar setiap malam akan membacakan kedua Surah tersebut sebelum tidur.

"Awwws".ringis pia saat bayi dalam kandungan pia menendang sedikit keras dari biasanya.

"Kenapa, sayang?".tanya Akbar hawatir.

"Ngak , kenapa kok bi,ini adek nya nendangnya kenceng". ucap pia.

"Adek disana ngapain sih ,kok nendang nya keras banget sampai buat umi kesakitan". ucap Akbar berbicara kepada calon anak nya.

"Main ,bola kali bi ". ucap pia .

Akbar terkekeh atas ucapan pia tadi .
"Adek jangan nakal di sana, Kasian umi kesakitan". ucap Akbar mengelus perut pia yang buncit.

Pia hanya tersenyum,dia sangat bersyukur memiliki suami seperti Akbar yang selalu perhatian dan pengertian walau kadang kadang ngeselin sih.

"Tidur yok bi ,udah malam". ucap pia.

"Yaudah,ayok , jangan lupa baca doa Humaira". ingat kan Akbar.







Selesai berdoa mereka langsung tidur memasuki Alam mimpi.

Di pagi yang cerah ini Akbar tengah siap siap untuk berangkat ke kantor .

"Aku ke kantor dulu ya Humaira, jangan kecapean,jaga diri baik baik "peringatkan Akbar.

Dari tadi Akbar hanya memperingati pia saja tidak seperti biasanya.

"Iya iya ,kamu Uda dua puluh kali bilang itu bii". ucap pia geram.

"Hahahaha,anak Abi yang baikk, ingat kata Abi jangan nakal, kalau Abi ngak ada kamu yang jagain umi oke , kalau umi nakal kamu marahin aja ". ucap Akbar mengecup perut pia.

"Kamu ngak telat bi ,dari tadi pamitan Mulu kaya ngak ada hari esok aja ". ucap pia sambil terkekeh menyembunyikan perasaan tidak enak nya.

Emang dari pagi dia sudah merasa ada hal yang buruk akan terjadi tapi pia menepis itu jauh jauh .

"Yaudah,aku pamit assalamualaikum zaujaty". ucap Akbar.

"Waalaikum salam,hati hati Habibi". ucap pia tersenyum.

Pia melihat mobil Akbar sudah keluar dari gerbang rumah pun memasuki rumah nya.

"Mbak". panggil pia kepada pembantu rumah mereka.

"Iya non ada apa ?".tanya pembantu itu.

"Hehehehe,ngak apa apa kok mbak ,pengen panggil aja ". ucap pia terkekeh.

"Ada ada aja  si non ". ucap pembantu itu geleng geleng.

"Pia ke kamar dulu ya mabk". ucap pia dan di angguki pembantu itu .

Sesampainya di kamar pia duduk di tepi kasur perasaannya semakin tidak enak saja .

"Semoga ,mas Akbar tidak kenapa kenapa ya Allah".batin pia.

Pia melamun memikirkan perasaan yang tidak enak .

Sampai sampai suara telepon nya berbunyi menandakan bahwa ada yang menelpon nya.

"Halo". terdengar suara wanita di seberang sana .

"Iya ,halo". ucap pia.

"Apa benar ini dengan ibuk sophia?".tanya nya.

"Iya ada apa?".

"Maaf buk saya mau beritahu bahwa suami anda yang bernama Akbar Hadi Dirga mengalami kecelakaan,dan sekarang berada di rumah sakit****, mohon ibuk segera datang".

Deg

Jantung pia berasa tidak berdetak lagi saat mendengar ucapan wanita di Sabrang sana .

Pia masih diam tapi air matanya terus jatuh tanpa pamit.

Pia kembali membuka henphone nya dan menelpon seseorang.

"Halo assalamualaikum,Abii". ucap pia dengan suara getar

"Waalaikum salam,kamu kenapa nak ?".jawab orang sebrang sana yang di ketahui adalah Abi Akbar.

"Abii,hiks mas Akbar Abii "

"Akbar kenapa nak?".

"Akbar kecelakaan Abii , sekarang berada di rumah sakit****".

"Innalilahiriziun ,Abi sekarang ke rumah kamu ,Jangan pergi sendiri ke rumah sakit, jangan takut nak , Akbar pasti baik baik saja "

"Iya ,bii , assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Sambungan telepon terputus

Pia kembali menelpon tapi sekarang dia menelepon orang tuannya yang berada di Jakarta.




























Jangan lupa vote

Guster (Gus Dan Dokter) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang