36🌼🌼

4.1K 185 3
                                    

"Cinta itu seperti sholat tarawih,bukan perkara siapa yang datang lebih awal tapi tentang siapa yang mampu berjuang hingga akhir ".

















































"Jadi gini , sebenarnya pia tau itu voto editan".

"Terus kenapa kamu.."ucapan Akbar terpotong ketika pia menutup mulutnya dengan jari telunjuk pia.

"Ssyuttt,diam dulu aku belum selesai ngejelasin nya ,bi". ucap pia.

"Kemarin kan ayah cerita sama aku ada korupsi besar besaran di kantor nya, menyebabkan ayah rugi yang sangat besar.Terus karena aku orang nya kepoan aku suruh orang buat cari semua informasi tentang seseorang yang korupsi di kantor ayah ". sambung pia.

"Terus". ucap mereka serempak.

"Dari informasi yang di dapat di sana tertera nama anak nya ,dan ya nama yang di miliki anak nya sama persis seperti nama si Syifa"pia diam sejenak.

"Dan aku juga tau , kalau Syifa suka sama Akbar,eh ralat bukan suka lagi sih tapi sudah tahap obsesi,dia melakukan apa saja agar Akbar menjadi milik nya.".

"Terus kenapa kamu tadi nangis waktu liat voto nya??".tanya kakak sepupu pia (mutiara).

"Karena aku mau latih bakat acting aku ini". ucap pia.

"Lanjut kan penjelasan mu tadi , jangan nanggung nanggung". ucap bunda pia .

"Oke oke, sebenarnya aku sama ayah Udah tau sih rencana si Syifa , karena aku dan ayah pinter kita manfaatin aja rencana si Syifa ,dan sekarang apa yang terjadi?? senjata makan tuan ". ucap pia terkekeh.

Orang yang mendengar penjelasan dari pia hanya mengangguk angguk kan kepalanya saja .

"Jadi ini masalah nya udah selesai kan?. sekarang lebih baik istirahat terlalu banyak derama hari ini ". ucap Abi Akbar.

Mereka hanya mengangguk dan masuk ke kamar masing-masing begitu juga dengan pia .dia memasuki kamar nya tanpa mengajak pia.

Sesampainya di kamar pia merebahkan diri nya.

Terdengar suara seseorang membuka pintu,pia tau itu pasti Akbar.

"Humaira". panggil Akbar duduk di pinggiran tempat tidur.

"Kenapa?".tanya pia duduk dari rebahan nya.

"Maaf". ucap Akbar.

"Buat apa?".

"Buat kejadian tadi "jawab Akbar.

"Bukan salah kamu ,bi". ucap pia lembut menatap Akbar.

Akbar langsung memeluk pia dan mencium kening pia, tersenyum.

"Makin ,sayang deh ". ucap Akbar terkekeh.

Pia hanya tersenyum menanggapi ucapan Akbar.

"Berarti dari kemarin kamu ngak sayang sama aku?".tanya pia.

"Sayangku padamu layaknya hukum Mad Thabi'i dalam Al Quran. Banyak". ucap Akbar.

"Kamu gombal". ucap pia padahal di jantung udah nge-dj .

"Aku ngak gombal sayang,Walau perhatianku sembunyi bak Alif Lam Syamsiah. Namun cintaku padamu bak Alif Lam Qomariah. TERBACA JELAS". ucap Akbar mengeluarkan gombalan maut nya.

Pipi pia semakin memanas pasti pipi nya saat ini pasti sangat merah , padahal Akbar sudah sering mengombali nya .

"Udah ah ,aku mau tidur". ucap pia langsung merebahkan dirinya dan dan menyembunyikan wajahnya di dalam selimut.

Akbar terkekeh,dia semakin gemes dengan istrinya itu.

Akbar ikut merebahkan dirinya memeluk pia ,dan tak butuh waktu lama Mereka sudah berada di alam mimpi.

Mungkin mereka kelelahan terlalu banyak drama hari ini ,kalau di buat jadi film sih bisa mencapai 100 episode .










































Jangan lupa vote Yee


Guster (Gus Dan Dokter) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang