"Semoga kamu menerima kabar baik tentang sesuatu yang telah kamu tunggu dengan sabar ".
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam pia dan Akbar segera berpamitan untuk pulang , karena sudah larut.
Sesampainya di rumah pia dan Akbar membersihkan diri mereka dan segera tidur.
Di pagi yang cerah ini pasangan pasutri kini tengah menunaikan sholat subuh berjamaah.
"Hummm"panggil Akbar dengan rengekan , merebahkan dirinya dan paha pia menjadi bantalan nya.
"Kenapa?".tanya pia .
"Kenapa,bii ".tanya pia lagi .
Hiks hiks hiks
Terdengar suara Isakan Akbar yang masih merebahkan diri nya.
Pia panik mendengar Isakan dari suaminya ituu.
"Kenapa bi? , jangan nangis aku panik jadinya ". ucap piaa panikk
"Sayangggg,hikss pusing". ucap Akbar dengan Isakan.
Pia refleks menyentuh kening Akbar.
"Ya Allah,kamu demam bii". Ujar pia."Hiks pusing ,kepala aku muter-muter,humm". ucap Akbar, merengek.
"Kamu rebahan dulu di kasur ,aku beresin tempat sholat kita dulu". suruh pia dan membantu Akbar untuk berdiri.
Selesai membereskan sajadah,pia segera mengambil termometer.
"Bi ,awas dulu selimut nya biar aku cek suhu tubuh nya ". ucap pia menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh Akbar sampai kepala.
"Ya Allah bii,suhu tubuh kamu tinggi banget". ucap pia setelah mengecek suhu tubuh Akbar.
"Kita ke rumah sakit yaaa ".ajak pia .
"Ngak mau hum,kamu aja yang rawat akuu ".rengek Akbar menyembunyikan wajahnya di Perut pia.
"Yaudah,awas dulu bi ,biar aku buat bubur dulu". ucap pia.
"Ngak mau,suruh mbak aja yang buat". ucap Akbar manja.
Kemarin Akbar mencari orang untuk bantu bantu di rumah mereka , Akbar tidak mau istrinya sampai kecapean, walau sempat dapat tolakan dari pia.
"Yaudah,awas bentar biar aku bilang sama mbak dulu". ucap pia , bangkit dari duduknya.
Pia berjalan menuruni tangga untuk menemui yang bantu bantu di rumah mereka.
"Mbakk ,aku bisa Minta tolong ngak?".tanya pia .
"Bisa atuh non,itukan udah tugas saya.".jawab wanita paruh baya itu yang di ketahui bernama Srii.
"Tolong buatin bubur untuk Akbar ya mbak, Akbar lagi sakit". ucap pia.
"Iya, non". jawab mbak Sri.
"Makasih ya ,mbakk". ucap pia.
Setelah memberi tahukan kepada mbk Sri pia bergegas ke kamar nya .
Pia membuka pintu kamar nya dengan berlahan agar tidak mengagu suaminya.
"Kamu lama". ucap Akbar melihat pia sudah datang.
"Sorry". ucap pia duduk di dekat Akbar.
"Kamu ngak ke rumah sakit hari ini?".tanya Akbar.
"Ngak ,aku hari ini mau rawat pasien khusus aku".jawab pia dengan senyuman.
Akbar menarik pia agar ikut tidur di dekat nya.
"Aku ngak ngatuk BII". ucap pia.
"Kamu temani aku aja". ucap Akbar memeluk pia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guster (Gus Dan Dokter)
Teen FictionSophia Nur'Halizah Putri seorang dokter anak yg berusia 24 tahun sifat nya yang dingin plus barbar dia dingin kepada lawan jenis membuat sophia jomblo dari lahir ingat hanya kepada lawan jenis saja. Akbar Hadi dirgan seorang Gus pesantren yg sangat...