27🐻🐻

6.2K 323 9
                                    

  "jika takdir tidak bisa mempersatukan kita,lantas mengapa takdir mempertemukan   kita???"













































Di pagi hari yang cerah ini ,secerah botak pak Dadang canda ye pak Dadang.

Seorang pia kini tengah memasak sarapan,bukan hanya pia yang memasak tetapi di bantu oleh Fatimah dan umi juliani (umi Akbar).

Untuk sarapan hari ini mereka memasak nasi goreng dan telur mata harimau , kenapa mata harimau?, karena sudah bosan dengan mata sapi Yee.






Selesai memasak pia mencari suaminya di seluruh dunia tapi tidak ketemu ketemu ,hanya satu tempat yang belum pia cari di yaitu di kuburan, tapi ya kali suaminya di sana .

Karena sudah lelah mencari Akbar,pia memutuskan untuk menceraikan nya eh ralat maksudnya bertanya kepada umi  di mana keberadaan suaminya.

"Khem , umi liat Akbar tidak?".tanya pia berdehem.

"Akbar lagi di ,ruang pengurus pesantren nak,ada urusan katanya,kamu panggil aja, biar sarapan". jelas kan umi serinci rincinya kepada pia.

"Dari tadi kek nanya nya ,gw kan ngak capek nyari , emang bodo gw".batin pia

"Yaudah kalau gitu pia, panggil Akbar dulu ya umi, assalamualaikum". permisi pia.

"Waalaikum salam".

Pia berjalan keluar rumah, menuju ruang pengurus pesantren,dia sudah tau tempat nya di mana karena sudah di beritahu.pia bukan cenayang yang tau begitu saja tanpa di beritahu.

Di sepanjang jalan, banyak santri dan santriwati menyapanya dengan Ramah ,pia membalas sapaan mereka tak kalah Ramah.

Sesampainya di ruangan pengurus pesantren pia mengucapkan salam dan masuk ke dalam.
"Assalamualaikum"salam pia.

"Waalaikum salam".jawab semuanya yang berada di dalam ruangan itu.

"Mau ngapain ke sini?".tanya ustazah Syifa  sinis (kalau kalian lupa sama ustazah Syifa baca ulang lagi dehh).

"Mau nyari suami saya atuh mbak,yakali nyari ustazah Syifa yang cantik nya  melebihi prencess Popo "ujar pia tersenyum paksa.

Setelah mengucapkan itu pia berjalan, mendekati Akbar,yang tengah menatap nya juga.

"Ngapain hum?".tanya Akbar setelah melihat pia sudah di dekat nya.

"Manggil kamu untuk sarapan atuh sayang , ngapain lagi".jawab pia memakai embel-embel sayang, untuk memanasi si Syifa.

Akbar pun mengaguk dan saat ingin bangkit dari duduk nya tiba tiba ustazah Syifa berbicara.

"Ini masih banyak yang belum selesai Gus". halangi ustazah Syifa.

"Mohon mundur kan diri anda ustazah Syifa,anda terlalu dekat dengan SUAMI SAYA bisa bisa nanti suami saya gatel gatel.". ucap pia menekan kata suami saya, saat melihat Syifa sangat dekat dengan Akbar.

"Saya bukan ulat bulu ,yang bisa buat orang gatal ".jawab Syifa kesal  menatap pia.

"Anda bukan ulat bulu ustazah, tetapi anda ular sekali patuk langsung isdet dan ustadzah Syifa yang paling cantik tapi tetap Cantikan saya sihh..,Jangan menatap saya begitu ustazah Syifa, lihat lah bola mata anda ingin keluar". ujar pia menahan tawa nya .

Tidak hanya pia yang menahan tawanya, tetapi semua orang yang berada di ruangan itu salah satu nya ya Akbar,dia juga tengah menahan tawanya.

"Saya kira istrinya Gus Akbar kalem ,lemah lembut ternyata ".batin ustadz 1

Guster (Gus Dan Dokter) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang