16

2.7K 587 59
                                    

Vanilla Attanaya Raharja POV

Hari-hari yang aku lalui dengan Stevan cukup menyenangkan. Apalagi ketika kami melakukan frugal living, praktis semua kebiasaanku berubah drastis. Aku yang senang melancong keliling ke berbagai negara harus puas hanya jalan-jalan di sekitaran Italia sambil membantu Stevan membuat vlog dan segala konten YouTube. Semua hasil dari YouTube, pekerjaan sebagai model sudah kami alokasikan untuk masuk ke saham perusahaan teknologi. Kami harus banyak berhemat dan mengencangkan ikat pinggang karena masa depan kami tidak akan semudah orang lain yang sudah memiliki previlage. Walau aku memiliki previlage, tetapi tentu saja setelah aku memilih Stevan, aku harus bekerja keras, apalagi jika suatu saat aku harus memilih antara melepas paspor negaraku dan mengikuti suami, maka aku akan kehilangan hak-hakku. Sayangnya sampai detik ini aku tidak pernah berkeinginan melepas itu semua.

Aku menoleh ketika mendengar suara bel pintu apartemen di bunyikan. Segera aku bangkit berdiri dan keluar untuk membukanya.

Ceklek....

Aku tersenyum ketika melihat wajah Stevan ada di depanku.

"Jadi kita keluar?" Tanya Stevan kepadaku.

"Jadi. Tunggu di dalam dulu. Aku ganti baju."

"Okay."

Hari ini adalah hari di mana kami tepat merayakan anniversary kami yang pertama. Sejujurnya aku tidak pernah merasa bosan ketika bersamanya karena ia bisa mengimbangi obrolan denganku. Wawasannya cukup luas dan tentunya ia tidak pernah keberatan dengan cara berpikirku yang mendahulukan logika daripada perasaan.

Walau berat di awal namun aku bisa mempertahankan kehormatanku hingga detik ini. Sesuatu yang sulit jika mengingat di jaman sekarang banyak orang yang merelakan itu karena beralasan cinta. Cinta? Cinta seharusnya menjaga hingga saat itu tiba. Itu yang aku selalu katakan kepada Stevan. Terserah ia mau melampiaskan lewat onani atau apa yang penting ia tidak menyentuh diriku melebihi batas yang seharusnya. Dan satu lagi, ia tidak melampiaskan kepada lawan jenisnya tanpa sepengetahuanku.

Kali ini aku memilih menggunakan tank top biru dengan celana jeans panjang. Sesuatu yang simpel dan tidak ribet jika hanya berjalan jalan di giardino degli aranci.

Setelah berganti pakaian aku segera keluar menghampiri Stevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berganti pakaian aku segera keluar menghampiri Stevan.

"Ayo kita berangkat."

"Sudah siap?"

"Sudah. Begini aja cukup," kataku sambil berjalan mendahuluinya untuk keluar dari Apartemen.

Saat kami sampai di parkiran, Stevan mengulurkan jaketnya kepadaku.

"For what?"

"Untuk di pakai."

Aku menggelengkan kepala. "Nggak usah, bagus begini."

#SteVanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang