Vanilla Atanaya Raharja POV
Tidak seperti biasanya ketika aku Travelling aku hanya akan jalan jalan menghabiskan uang dan pulang dengan saldo minimal di ATM serta oleh oleh untuk semua keluargaku.
Kali ini aku di terima bekerja di salah satu perusahaan consulting di Roma, Italia. Walau masih kontrak, setidaknya aku bisa jalan jalan ke sana ke mari selagi aku di Eropa. Sebagai seorang wanita yang mandiri dan berasal dari keluarga yang cukup mapan, aku bersyukur karena Papa dan Mamaku tidak mewajibkan aku serta Caramel untuk memberikan jatah bulanan kepada mereka. Setiap kami memberikan uang, yang ada akan selalu di tolak, justru kami masih sering menerima jatah dari mereka karena kami masih tanggung jawab mereka.
Ketika aku sedang membereskan koper yang akan aku bawa, handphoneku berbunyi tanda ada notifikasi dari WhatsApp. Aku tersenyum melihatnya, ternyata notifikasi dari keluarga besar Papa.
Adam : Van, Lo beneran bakal tinggal di Italia ?
Vanilla : iya
Adam : sepi dong hidup gue tanpa Lo
Vanilla : buruan kawin
Adam : kawin sudah, nikah belum
Vanilla : lambemu mas😩
Nada : Van, kalo disana sering sering ke Positano, si Salma kangen ketemu Lo katanya
Juna : gue juga kangen Alano, kangen Eric juga ini enggak pulang pulang dari Austria
Caramel : Inget Van, cari jodoh
Vanilla: enggak ada yang buang jodoh jadi susah nyarinya, terus gue pungut dari mana?
Kaluna : Lo terlalu tinggi sih kriterianya. Mau deketin sudah keder duluan.
Ervin : kalo nyari yang kaya gue, enggak bakalan ada Van. Gue limited edition.
Vanilla : gue kira kalian bakalan kasih kata kata perpisahan yang manis, taunya cuma ngehina mulu
Ruben : bedain mana ngehina mana jujur.
Aku menutup Handphoneku dan segera aku selesaikan packinganku.
Setelah selesai aku turun ke bawah dan aku temukan Papa baru saja selesai sholat Jum'at di masjid.
"Hallo Pa..."
"Hallo Van, sudah selesai packing ?"
"Sudah Pa, mama mana?"
"Lagi keluar sama teman teman gerejanya."
"Oh," jawabku singkat.
Aku dan Caramel adalah anak yang lahir dari sepasang orang tua yang memiliki keyakinan berbeda. Papaku adalah seorang muslim, sedangkan Mamaku adalah seorang Nasrani. Aku mengikuti keyakinan Mama sedangkan Caramel mengikuti keyakinan Papa. Karena semua perbedaan itu, aku semakin bisa menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dalam harmonis meskipun kami berbeda kitab.
Karena itu semua, aku berkeinginan mencari pasangan yang seiman. Aku tidak mau mengulang kesalahan yang sama dengan orang tuaku."Van," panggil Papa padaku.
"Ya Pa."
"Sini, papa mau ngomong sebentar."
Aku mendekat ke papa yang kini duduk di sofa putih depan televisi.
"Ada apa Pa?" Tanyaku setelah aku duduk di sebelah Papa.
"Vanilla kan sudah besar, sekarang Vanilla mau kerja jauh dari keluarga. Vanilla harus jaga kehormatan diri Vanilla dan keluarga ya?"
"Iya Pa."
KAMU SEDANG MEMBACA
#SteVanilla
ChickLit"Aku enggak mau nikah kalo belum dapat suami setajir Mas Juna dan semanis Mas Ervin memperlakukan Mbak Luna." - Vanilla Attanaya Raharja. "Lebih baik melajang seumur hidup, karena menikah dan berkeluarga itu butuh biaya yang besar selain tanggung ja...