CHAPTER 3 - PREFECT

860 123 1
                                    

┏━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┓
Happy Reading
┗━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┛

3. Prefect

Tengah malam Zee masih terjaga di tempat tidurnya, dia melihat keluar jendela yang tanpa tirai sambil memeluk lututnya. Ranjang di sebelahnya diisi Harry, kemudian Ron, di depannya ada Hermione, dan di samping Hermione ada Ginny. Mereka berempat terlihat pulas dalam tidurnya. Sedangkan Zee? Dia tak bisa tidur, lebih tepatnya takut untuk sekedar memejamkan mata.

Cedric masih sering datang ke alam bawah sadarnya, dan itu bukan hal yang menyenangkan. Zee bukannya tidak suka, justru dia senang bisa melihat kembali wajah tampan itu, namun apa yang ditunjukkan dalam mimpinya benar-benar buruk. Dia tak melihat secara langsung pembunuhan itu, akan tetapi dalam mimpinya Zee berada di sebuah pemakaman, yang mungkin saja itu pemakaman keluarga Riddle, sebab disanalah Voldemort meluncurkan kutukan pembunuh hingga Cedric terlempar sebelum kemudian menghembuskan napas terakhirnya.

Mimpi itu berulang, Zee tak bisa mengontrolnya, semua yang terjadi diluar kehendaknya dan Zee tidak mau terus-terusan seperti ini. Apa yang harus dia lakukan?

Ranjang di sebelah Zee tiba-tiba berderit, Harry dalam tidurnya bergerak tidak nyaman, tangannya meremas sprei kuat-kuat, pelipis dan lehernya bahkan sampai berkeringat. Mungkinkah dia sedang mengalami mimpi buruk? Cepat-cepat Zee turun dan mengguncang tubuh Harry, “Harry! Harry bangun! Harry!”

Harry terperanjat sampai membuat Zee tersentak kaget, untungnya dia tidak berteriak, Harry yang baru saja duduk langsung mengambil kacamata, terengah-engah dan kemudian bernapas lega.

“Kau mimpi buruk ya?” tanya Zee memastikan, yang mendapat anggukan dari Harry. “Apa yang terjadi? Apa kau bermimpi tentang Voldemort ...”

Harry menggeleng, “dalam mimpi itu aku dikeluarkan dari sekolah di hadapan seluruh anggota Wizengamot.”

Sontak Zee tertawa kecil, “Tidak, Harry, itu tidak akan terjadi.”

“Aku hanya ... Takut, tapi semoga saja perkataan mu benar,” kata Harry menatap Zee.

Zee mengangguk, dia tersenyum tipis, “lanjutkan tidur mu.”

Gadis itu hendak kembali pada tempat tidurnya, namun Harry menarik pergelangan tangan Zee sampai dia kembali duduk, “Kau tidak tidur?”

“Aku terbangun,” kata Zee berbohong.

“Aku tahu kau berbohong. Katakan, Zee, kau baik-baik saja? Apakah ... Ini ada hubungannya dengan Cedric?”

Zee terdiam sebentar, “Kau tahu sendiri, Harry.”

“Aku benar-benar minta maaf, aku tidak bisa mencegah Voldemort saat itu,” kata Harry menyesal.

“Bukan salah mu, Cedric mungkin lebih bahagia di dunia barunya sekarang,” balas Zee, nada suaranya sedikit bergetar.

Menyadari itu Harry segera mengalihkan pembicaraan, “Aku melihat Mikael keluar ruangan bersama Snape setelah rapat selesai, apa dia termasuk anggota Orde?”

“Ya, dia baru masuk karena usianya sudah delapan belas tahun,” kata Zee.

“Apa yang dia lakukan setelah lulus?”

FROM DARKNESS INTO LIGHT || Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang