CHAPTER 4 - COCO

765 119 1
                                    

┏━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┓
Happy Reading
┗━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┛

4. Coco

Luna berpisah dari mereka di meja Ravenclaw. Saat mereka mencapai meja Gryffindor, Ginny sudah duduk dengan beberapa teman kelas empatnya; Zee, Harry, Ron dan Hermione menemukan tempat duduk bersama agak di tengah meja di antara Nick si Kepala-Nyaris-Putus, hantu asrama Gryffindor, Neville sudah menghampiri Dean dan Seamus, Parvati Patil dan Lavender Brown, keduanya memberi Harry salam yang dibuat-buat dan terlalu ramah yang membuat Zee sangat yakin bahwa mereka baru saja berhenti membicarakan Harry sedetik lalu. Akan tetapi, Zee punya hal-hal yang lebih penting untuk dibicarakan: dia sedang melihat melewati kepala murid-murid ke meja guru yang berada dekat dinding Aula dan tidak menemukan keberadaan Hagrid di kursinya.

Profesor Grubbly-Plank yang baru saja muncul di belakang meja guru; dia berjalan ke paling ujung dan menduduki tempat yang seharusnya milik Hagrid. Itu berarti kelas satu pastilah telah menyeberangi danau dan mencapai kastil, dan benar juga, beberapa detik kemudian, pintu-pintu dari Aula Depan membuka. Sebuah barisan panjang anak-anak kelas satu yang tampak ketakutan masuk, dipimpin oleh Profesor McGonagall, yang sedang membawa sebuah bangku yang di atasnya terdapat sebuah topi penyihir tua, penuh tambahan dan dihiasi dengan sebuah sobekan luas dekat pinggir topi yang berjumbai.

Dengung pembicaraan di Aula Besar menghilang. Kelas satu berbaris di depan meja guru menghadap ke murid-murid yang lain, dan Profesor McGonagall menempatkan bangku itu dengan hati-hati di depan mereka, lalu berdiri di belakang. Wajah-wajah para murid kelas satu berkilau pucat dalam cahaya lilin.

Upacara seleksi berjalan lebih cepat dari biasanya, Kepala Sekolah mereka bangkit untuk menyambut mereka semua sebelum pesta awal semester.

“Kepada para pendatang baru kita,” kata Dumbledore dengan suara menggelegar, lengannya terentang lebar dan senyum ada di bibirnya, “selamat datang! Kepada orang-orang lama-selamat datang kembali! Ada waktu untuk berpidato, tapi ini bukan saatnya. Mari makan!”

Makanan penutup akhirnya muncul, Zee melihat, di depannya Hermione menyendok puding dengan terpaksa, dan entah kenapa Zee merasa Seamus Pinnigan, teman seasrama sekaligus teman sekelas mereka, tampak menjauhi Harry sampai dia membuat jarak satu meter dari tempat duduknya.

“Selamat malam, Anak-anak,” kata Profesor Dumbledore.

“Sekarang kita punya dua perubahan di bagian staf tahun ini. Kami senang atas kembalinya Profesor Grubbly-Plank yang akan mengajar pemeliharaan satwa gaib sementara Profesor Hagrid Pergi. Kita juga akan menyambut guru baru untuk pertahanan terhadap Ilmu Hitam ...”

“Profesor Dolores Umbridge. Dan aku yakin kita semua berharap semoga dia berhasil.”

“Ujicoba bagi tim-tim asrama Quidditch akan berlangsung pada ...”

Dia berhenti, sambil melihat dengan pandangan bertanya kepada Profesor Umbridge. Karena wanita itu tidak lebih tinggi sewaktu berdiri dibandingkan dengan sewaktu duduk, sejenak tak seorangpun mengerti mengapa Dumbledore berhenti berbicara, tetapi kemudian Profesor Umbridge berdehem, 'Hem, hem,' dan menjadi jelas bahwa dia telah bangkit dan bermaksud untuk berpidato.

“Dia ada di persidangan ku,” bisik Harry pada Zee.

“Sepertinya bukan orang yang menyenangkan,” balas Zee menerawang.

FROM DARKNESS INTO LIGHT || Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang