CHAPTER 11 - ST MUNGO

620 84 4
                                    

┏━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┓
Happy Reading
┗━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┛

11. St Mungo

Dia keluar dengan rambut setengah basah dan sudah berpakaian. Kepalanya menggeleng keheranan saat melihat Draco masih ada di kamarnya (berbaring telentang di ranjangnya), tetapi Zee tak menghiraukan itu, dia duduk di meja rias menyisir rambutnya dan memakai pelembab wajah.

Jujur saja, itu barang Muggle, tapi bagus untuk kulitnya agar tidak kering dan berminyak.

Zee mendelik ketika melihat Draco dari pantulan cermin melepas jas hitamnya lalu ia simpan di sembarang tempat. Dia mengambil jas itu dan melemparnya ke wajah Draco, “keluar, Draco!”

“Sekali lagi,” gumam Draco yang sekarang sedang memejamkan matanya.

“Apa?!" Sentak Zee mendekatinya.

“Sebut namaku sekali lagi.”

Zee menggeleng jengah, dia naik ke atas ranjang dan bertumpu pada lututnya, kedua tangannya menarik-narik Draco, “Tidak! Keluar atau aku akan berteriak?”

“Untuk apa kau berlama-lama di sini! Kita bukan pengantin! pergi ke kamar mu sendiri! Ibuku sudah menyiapkan kamar untuk mu, apakah itu tidak cukup? Kalau ada kekurangan panggil saja peri rumah-siapapun itu, tapi jangan seenaknya datang ke kama—”

Ocehan gadis itu terhenti. Draco menarik tangannya sekuat mungkin dan membuat posisi mereka bertukar. Zee ada di bawah dan sedang meringis ketika Draco menempatkan dirinya diantara pahanya. Dia menahan kedua tangan Zee di atas kepala dan mengecup bibirnya sekilas; saling bertatapan kemudian meraup nya dengan rakus.

Draco terkejut Zee tak memberontak. Gadis itu justru membalasnya. Dia dengan bersemangat melepaskan tangannya yang langsung beralih memeluk lehernya. Tangan Zee meremas rambut pirang platina Draco, bibirnya terbuka membiarkan lidah Draco masuk menjelajahi rongga mulutnya.

Hawa dingin berubah menjadi panas, tangan Draco menarik paha Zee dan mengusapnya sampai ke bagian paling atas. Dia meraba perutnya, melepas tautan mereka dan berbisik, “kau pikir siapa yang menyuruh mu memakai pakaian seperti ini?”

Dia segera melahap bibirnya lagi sebelum gadis itu bisa menjawab. Zee memejamkan matanya dan mendongak merasakan ciuman Draco berpindah pada rahangnya sebelum kemudian ke lehernya. Dia melipat bibir—menahan suara aneh keluar dari mulutnya ketika Draco menghisap nadi dan sedikit menggigit kulitnya.

Tapi Zee tidak bisa, suara erangan lembut keluar begitu saja meski dia sudah berusaha mencegahnya. Draco menyeringai, bibirnya semakin turun ke bawah, tangannya menarik baju potongan atas yang menunjukkan perut rata dan pinggang ramping pemiliknya. Laki-laki itu menariknya melewati leher dan kepala Zee, dia melepasnya saat Zee merentangkan tangannya untuk mempermudah Draco.

Draco menelan ludah kasar ketika dia melihat payudara Zee memenuhi bra yang digunakannya. Laki-laki itu menekan bibirnya ke payudara bagian atasnya, dia merasakan getaran kuat saat bibir dan kulit halusnya bersentuhan. Draco melihat Zee yang memejamkan mata seraya menggigit bibir bawahnya. Di kala tangan Draco pergi menelusuri punggungnya dan hendak melepas pengaitnya, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

“Miss, apakah Mr Malfoy junior ada di dalam?” tanya suara lembut tapi melengking.

Itu Pearl. Kepala peri rumah di Cortez Manor. Zee langsung mendorong Draco setelah mereka saling menatap dengan waspada. Dia turun dan segera memungut pakaian atasnya yang sempat dilemparkan Draco ke lantai. Canggung, Zee merapihkan kembali rambutnya kemudian mendekati pintu menemui Pearl.

FROM DARKNESS INTO LIGHT || Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang