CHAPTER 26 - SILVER AND OVAL

723 64 13
                                    

┏━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┓
Happy Reading
┗━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┛

26. Silver and Oval

“Bibir mu bengkak? Atau hanya perasaan ku saja?”

Zee tersedak sosisnya dan Hermione dengan segera mengambilkannya air minum. Pagi itu telah tiba, dia pergi ke Aula besar setelah berpakaian hangat; tubuhnya dilapisi sweater, mantel, sarung tangan dan juga syal tebal yang melingkari lehernya hingga nyaris menenggelamkan dagunya. Selain berlindung dari udara dingin, semua pakaian ini Zee gunakan sekaligus untuk menutupi bercak merah keunguan yang ditinggalkan Draco tadi malam. Dia meneguk minumannya tiga kali lalu menyimpan piala emasnya di samping wadah berisikan sereal jagung.

Kalau bukan karena pipinya yang mendadak merah merona, kecurigaan Harry, Ron dan Hermione tak akan bertambah. Namun tampaknya keberuntungan tidak sedang berpihak kepadanya sekarang; mereka langsung menyadari hal tersebut dan memilih mengabaikan menu sarapan mereka sejenak, menatap Zee dengan pandangan yang menuntut.

“Aku tidak tahu. Sudah seperti ini sejak kemarin malam,” kata Zee asal.

Hermione, yang sudah membuka mulutnya untuk bicara dan mengungkapkan kecurigaannya, kembali bungkam lantaran muncul pengalih perhatian dalam sosok Ginny. “Hei, Harry, aku diminta memberikan ini kepadamu.”

Ginny mengulurkan segulung perkamen dengan nama Harry tertulis di atasnya dalam tulisan tangan ramping miring yang mudah dikenali mereka.

“Terima kasih, Ginny ... ini pelajaran Dumbledore berikutnya!” Harry memberitahu Zee, Ron dan Hermione, membuka perkamennya dan cepat-cepat membaca isinya.

“Senin malam!” Dia tiba-tiba merasa ringan dan bahagia.

“Mau bergabung dengan kami di Hogsmeade, Ginny?” tanyanya.

“Aku pergi dengan Dean mungkin ketemu kalian di sana,” Ginny menjawab, melambai sambil pergi.

Zee berseri-seri menyaksikannya, dia berpikir ternyata keberuntungan masih ada padanya meski datang pada waktu yang nyaris membuatnya dalam kesulitan besar. Kemudian Ron menceritakan bagaimana Harry telah menggunakan mantera asing yang membuatnya tergantung terbalik di udara, seakan ada kait tak terlihat yang menggantungnya pada pergelangan kakinya.

“... dan kemudian ada kilatan cahaya lagi dan aku mendarat di tempat tidur lagi!” Ron nyengir, sembari mengambil sosis.

Hermione tidak tersenyum sedikit pun selama Ron menceritakan anekdot ini dan sekarang melempar ekspresi menegur sedingin es kepada Harry.

“Apakah kutukan ini, kebetulan, salah satu kutukan dari buku ramuanmu?” tanyanya.

Harry tampak mengernyit kepadanya. “Selalu langsung menarik kesimpulan, ya?”

“Dari buku ramuan mu?”

“Yeah ... betul, tapi lalu kenapa?”

“Jadi, kau memutuskan mencoba kutukan tak dikenal, ditulis tangan, dan melihat apa yang akan terjadi?”

“Memangnya kenapa kalau itu ditulis tangan?” kata Harry.

FROM DARKNESS INTO LIGHT || Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang