CHAPTER 10 - ENGAGEMENT

767 71 0
                                    

┏━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┓
Happy Reading
┗━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┛

10. Engagement

“Jadi, bagaimana tadi?” Ron bertanya dengan nada biasa yang mengejek.

Zee, Ron dan Hermione masih ada diruang rekreasi ketika Harry kembali dari ruang kebutuhan dengan telinga yang memerah. Dia duduk di kursi membelakangi perapian, sedangkan Zee bergabung dengan Ron dan Hermione di kursi berlengan di hadapan Harry.

Di bawah kaki mereka ada permadani dengan alat tulis yang berserakan, tadinya Zee, Ron dan Hermione sedang menulis sesuatu di atas perkamen menggunakan pena bulu mereka, tetapi saat Harry datang ketiganya langsung berhenti dan menanyakan apa yang terjadi di ruang kebutuhan antara Harry dan Cho.

(“Apakah kalian berciuman?” tanya Hermione) yang di tanggapi dengan canggung oleh Harry. Ron sampai membuat gerakan kemenangan dengan kepalan tangannya dan tertawa terbahak-bahak yang membuat beberapa anak kelas dua tampak takut-takut di samping jendela terlompat. Seringai enggan membentang di wajah Harry sementara Zee mengamati Ron berguling-guling di atas permadani.

“Sangat basah,” kata Harry.

Zee dan Hermione sontak melotot, cepat-cepat Harry menambahkan, “maksudku, dia sedikit menangis.”

“Kau akan mengira sedikit ciuman akan menghiburnya,” kata Ron sambil
menyeringai, “seburuk itukah kau?”

“Ron,” tegur Hermione dengan suara bermartabat.

“Kau adalah kutil paling tidak sensitif yang pernah kutemui.”

“Apa maksudnya itu?” kata Ron dengan marah.

Hermione mendelik padanya, “aku yakin ciuman Harry lebih dari memuaskan.”

Harry mengangguk yakin.

“Cho seringkali menangis belakangan ini,” kata Zee.

“Orang macam apa yang menangis
ketika seseorang menciumnya?” kata Ron berang.

“Dia mantan kekasih Cedric.”

Baik Harry, Ron dan Hermione sama-sama menjatuhkan rahang mereka. Lalu Zee mulai menceritakan semua yang dia bicarakan dengan Cho di ruang kebutuhan tadi. Gadis Ravenclaw itu masih belum bisa melupakan Cedric terlebih setelah dia meninggal. Meskipun status mereka hanya sebatas mantan kekasih, tentu saja Cho juga tak bisa menerima kepergiannya begitu saja. Dia mungkin memiliki kenangan yang sama indahnya seperti yang Zee miliki bersama Cedric. Namun tak sedikitpun gadis itu merasa marah atau berpikiran buruk tentang mereka. Dia mulai menerima semuanya dengan baik, dan merasa bangga bahwa dia menjadi salah satu wanita yang pernah Cedric cintai seumur hidupnya.

“Pantas saja dia merasa sedih tentang Cedric,” kata Hermione.

“Tapi dia menyukai Harry dan menciumnya,” balas Ron, menahan senyum.

Zee dan Hermione tertawa renyah melihat ekspresi Harry, Ron cuma nyengir lebar kemudian menundukkan kepalanya. Mereka baru kembali ke kamar masing-masing tengah malam, Hermione langsung masuk ke dalam selimut tanpa menutup kelambunya, dia memerhatikan Zee yang termenung di tepi ranjang.

FROM DARKNESS INTO LIGHT || Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang