CHAPTER 17 - HOSPITAL WINGS

634 101 2
                                    

┏━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┓
Happy Reading
┗━━━━•❅•°•❈•°•❅•━━━━┛

17. Hospital Wings

“Gadis mu?” mereka berhenti, dan Ron menoleh cepat kepadanya, tampak keheranan sekaligus jengkel.

“Siapa yang kau maksud—”

“Zee Cotez. Tentu saja,” kata Draco enteng, yang membuat Zee diam-diam meneguk ludah kasar.

Kenapa dia terang-terangan sekali?

Selain ketiga teman Draco, yang lainnya tampak menatap Zee dengan mulut ternganga, lalu Ginny berkata dengan kasar, “sebaiknya kau cepat bangun dari mimpi mu, Malfoy.”

Zee melepas pegangannya di pundak Ron dan Neville, kemudian dia berkata pelan, “kalian duluan saja.”

“Tidak, Zee. Kami tidak bisa meninggalkan mu!” Kata Hermione.

“Lagipula apa maksudnya dia memanggil mu seperti itu?” tanya Ginny dengan marah.

“Bukankah sudah jelas?” cibir Draco.

“Itu—bukan apa-apa. Sebaiknya kalian pergi, terutama kau, Ginny, bukankah pergelangan tangan mu patah? Madam Pomfrey bisa menyembuhkannya.”

“Kau juga terluka!” kata Ron berang.

“Aku akan menyusul secepatnya, Ron,” kata Zee meyakininya.

Pada akhirnya mereka pergi meninggalkan Zee bersama Draco, yang hanya tinggal berdua setelah Blaise menarik kerah belakang Theodore dan Goyle. Dua anak laki-laki yang di seret seperti buronan itu terus menolehkan kepalanya ke belakang, tampak penasaran, sedangkan Draco baru menuntun Zee duduk di kursi Koridor usai memastikan tak ada satu orang pun yang melihat atau mendengar pembicaraan mereka.

“Setelah bergabung dalam aksi bunuh diri, apa kau puas sekarang?” kata Draco berjongkok di hadapannya.

Zee menunduk untuk melihat apa yang dia lakukan; Draco melepas sepatu di kaki kanannya, dan berkata, “bagaimana kalau kau benar-benar mati?”

“Aku akan bertemu Ayah,” kata Zee sangsi.

“Bodoh,” kata Draco tanpa melihat ke arahnya, terlalu fokus mengecek luka di kaki gadisnya.

Ketika dia menekan pelan mata kakinya yang tampak membiru dan berdarah, Draco mendongak, “apa ini sakit?”

Zee mengangguk seraya merintih pelan. Akan tetapi mendadak dia teringat sesuatu, “aku melihat Ayah mu, Nott, Avery, Lestrange, dan ...”

Dia menggantung kalimatnya, lalu Draco mengangkat sebelah alis, “siapa lagi?”

“R-riddle,” katanya dengan ragu.

Bukan hanya mereka; Zee juga melihat Cyrus Rosier—sepupu ibunya, ada di sana. Dia seorang Pelahap Maut seperti Lucius Malfoy. Namun yang membuat Zee berpikir kepanjangan, Mattheo juga masuk ke dalam jajaran mereka. Dia bisa Ber-Disapparate seperti orang-orang dewasa, padahal umurnya masih lima belas tahun, dan dia tak pernah ragu untuk melontarkan kutukan tak termaafkan yang jelas dilarang oleh nyaris seluruh dunia sihir.

FROM DARKNESS INTO LIGHT || Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang